[KaiNa Piece] Through the Vacation #1

ttv copy

© IMA 2015

Kim Jongin — Lee Hana

Please kindly read Lee Hana’s profile before read this story

[KaiNa Piece] Through the Vacation

May 16th, 2015

Incheon Airport

09.12 AM KST

Keadaan di bandara Incheon terlihat tidak begitu ramai pagi itu. Hana dengan sweater kebesaran dan legging hitamnya berjalan dengan santai di pintu masuk bandara, menarik koper berukuran sedang dan tas ransel kecil di punggungnya sementara tangan kanannya sibuk memainkan ponsel, mencoba menghubungi Kai –yang tidak juga mengangkat teleponnya sejak tadi pagi. Lelaki itu hanya mengatakan bahwa pesawat mereka akan berangkat pukul 11 siang dan harusnya Kai sudah berada di bandara bersamanya sekarang.

Hana menghela napas panjang sembari menaiki eskalator, matanya memperhatikan seluruh bagian bandara Incheon yang tertangkap di matanya, berusaha mencari keberadaan Kai. Ia sedang berjalan ke tempat penukaran tiket –untuk menukarkan kertas yang diberikan Kai waktu itu sambil berusaha menghubungi Kai. Namun tetap tidak mendapatkan jawaban apapun.  Ketika ia akan menelepon Kai lagi, Hana malah mendapatkan telepon masuk dari sesorang.

Kang Yunwoo.

Hana lupa bahwa ia sudah melupakan kelas pertama kuliahnya di jam 9. Dan ia juga lupa memberitahu yunwoo bahwa ia akan pergi ke Amerika.

“Yunwoo?” tanya Hana hati-hati ketika mengangkat teleponnya.

‘Akhirnya! Ya! Kenapa ponselmu selalu sibuk ha? Kenapa tidak masuk kelas pagi ini?’ pertanyaan dari yunwoo membuat Hana menggigit bibir bawahnya lalu melirik beberapa orang yang mengantri di depan tempat pengambilan tiket.

“Aku lupa memberitahumu,” Hana maju selangkah sambil menarik kopernya ketika antrian di depannya semakin berkurang.

‘Apa? Kenapa nada bicaramu seperti itu?’ tanya yunwoo, sedikit khawatir.

“Aku akan pergi ke Amerika….Errr selama lima hari,” terdengar jeda yang cukup panjang di seberang sana. “Yunwoo-ya, tapi aku benar-benar lupa memberitahumu. Aku juga—.”

‘Dengan pacarmu?’

Eoh?”

‘Aku dengar dari beberapa murid wanita di cafetaria tadi. Pacarmu sedang ada di Incheon dan akan berangkat ke LA.’

So, Kai already arrived at Incheon.

‘Kau pergi dengannya?’

Mianhae. Ini mendadak, dia tiba-tiba memberikan tiket pesawat ke LA. Kau masih mau membantuku?” Hana meraih antrian paling depan dan menyerahkan kertas pemberian Kai yang diselipkan di dalam paspor miliknya. Sambil menunggu wanita dibalik kaca transparan itu mengurus tiket penerbangannya, Hana masih menunggu balasan dari yunwoo.

‘Nah nah. Aku tidak akan membantu—.’

“Ah chebal, yunwoo-ya~ Tolong bantu aku urus surat izinnya, ya?”

‘Lee Hana, aku bilang tidak akan—.’

“Kau boleh minta apapun oleh-oleh dari LA, ara? Chebal, bantu aku urus surat izinnya~,” rengek Hana seraya meraih kembali paspor berisi tiket penerbangannya dan pergi dari sana sambil menarik kopernya kembali. Menuju tempat pengurusan bagasi.

Haish,’ umpat yunwoo frustasi di seberang sana dan Hana menyunggingkan senyum gelinya. ‘Ara ara! Aku akan urus surat izinnya, puas? Tch, aku akan menguras habis dompetmu juga Lee Hana, lihat saja.’

“Ehehe, gomawo chingu,” Hana terkekeh pelan seraya mengurus kopernya ke bagian bagasi masih sambil menelepon yunwoo.

‘Dwasseo. Selamat bersenang-senang dengan pacarmu. Aku mau masuk kelas lagi, kkeutna.’

Hana hanya tersenyum lalu menurunkan ponselnya kembali sambil melangkah menuju terminal keberangkatan. Ia melirik layar ponselnya lagi dan menemukan banyak pesan kakao dari Kai yang baru masuk. Kai sudah menunggu di ruang tunggu keberangkatan –karena ternyata banyak fans yang menyadari kehadirannya di sana. Senyuman miring muncul di bibir Hana seraya membalas pesan lelaki itu.

Setelah melewati pintu terminal keberangkatan, Hana berjalan santai sambil melihat-lihat toko-toko duty free sebelum memasuki ruang tunggu. Ia memasuki toko –yang memakai EXO sebagai model dan melihat beberapa gantungan chibi dari para member EXO. Ia membeli dua buah gantungan Kai dan Baekhyun, membayarnya di kasir lalu bergegas menuju ruang tunggu keberangkatan. Rasa bahagia tidak bisa disembunyikan oleh Hana jika membayangkan liburannya bersama Kai nanti. Ia sangat jarang mendapatkan momen seperti itu bersama-sama. Terakhir kali mereka berlibur bersama di luar negeri ketika di Jerman dua tahun lalu.

Hana memasuki ruang tunggu seraya menunjukkan paspor dan tiketnya lalu melangkah dengan ragu ke dalam, mengitarkan pandangannya pada orang-orang –yang sebagian besar bukan orang Korea itu. Hingga pandangannya berhenti pada sosok Noh Young Min, salah satu manajer EXO yang duduk tepat di sebelah Kai –yang memakai masker hitam.

Oh beserta ibu dan kakak perempuan Kai di sana.

Dan Hana baru menyadari bahwa bukan hanya dirinya dan Kai yang akan pergi ke Amerika. Perjalanan itu akan menjadi liburan keluarga.

.

“Oh itu Hana,” gumam Kai saat melihat sosok wanita yang berjalan pelan menghampirinya.

“Hana?” nyonya Kim tampak menaikkan sebelah alisnya, heran dengan nama seorang wanita yang meluncur dari bibir anak lelaki satu-satunya itu.

So Jung tersenyum simpul sebelum menghampiri Hana dan menepuk pelan bahu gadis itu. “Oraenmanida, Hana-ya.”

Eum, annyeonghaseyo eonni, eomonim,” Hana membungkuk dalam pada nyonya Kim lalu melirik ragu ke arah So Jung.

“Dia siapa, Jong In-ah?” tanya nyonya Kim, masih bingung dengan kehadiran Hana. Kai kemudian bangkit, berdiri tepat di sebelah Hana seraya menggaruk bagian belakang kepalanya.

“Err, karena Jae In noona tidak bisa ikut dengan kita, tiketnya aku berikan untuk Hana. Eomma, dia Lee Hana…. pacarku,” ujar Jong In sambil mengalihkan tatapannya ke arah lain, menghindari kontak mata dengan ibunya.

Hana kembali membungkuk dalam, merasakan wajahnya terasa memanas karena diperkenalkan di depan orang tua kekasihnya. Ini baru pertama kalinya Hana bertemu dengan orang tua Kai setelah selama lebih dari tiga tahun bersama. Wajar jika Kai belum sempat membawanya ke rumah lelaki itu dan memperkenalkannya secara resmi. Lagipula menurut Hana, jika ia sudah dibawa ke rumah Kai secara resmi maka hubungan mereka harus ke jenjang yang lebih serius lagi. Sepertinya Kai belum berpikir ke arah sana.

“Sejak kapan kau punya pacar?” tanya nyonya Kim heran ketika So Jung kembali duduk di sebelahnya lagi sementara Kai dan Hana masih berdiri di hadapannya.

Kedua mata Hana melirik takut-takut ke arah Kai sembari memilin tangannya sendiri. Ia melihat Kai meneguk ludah gugup sebelum menjawab pertanyaan ibunya. “Sejak tiga tahun ini, eomma.

“Tiga tahun?” nyonya Kim bertanya dengan tidak percaya lalu kembali melirik Hana yang sedang menundukkan kepala. “Hana­-ssi, kau benar-benar pacarnya Jong In?”

Dan Hana hanya menjawab dengan anggukan kepala. Rasa tidak enak tiba-tiba menyerang perut Hana ketika mendengar nada bicara nyonya Kim yang sedikit mengintimidasi. Ia takut nyonya Kim tidak menerimanya sebagai kekasih dari Kai selama tiga tahun ini.

Eomma aku—.”

“Setelah tiga tahun kau baru mengenalkannya pada eomma? Astaga. Eomma kira kau tidak punya pacar, Jong In. Tch, tahu kau punya pacar selama ini, eomma pasti akan sering-sering menyuruhnya main ke rumah,” protes nyonya Kim seraya menatap Kai dan Hana secara bergantian. Ia melihat Hana mengangkat kepala dan tersenyum simpul ke arahnya. “Kenapa kau menyembunyikan pacar secantik ini?”

Wajah Hana terasa semakin memanas begitu nyonya Kim memujinya secara terang-terangan. “Terima kasih, eomonm.

“Aku belum sempat membawa Hana ke rumah, eomma. Jadwalku masih penuh,” Kai melirik Hana melalui sudut matanya dan masih mendapati rona merah di wajah gadis itu. “Tch, eomma, kau jangan memuji Hana seperti itu. Dia pasti besar kepala.”

Hana cepat-cepat menoleh ke arah kekasihnya dan melemparkan tatapan dingin pada lelaki itu. Kenapa Kai tidak suka orang lain memujinya sih?

Mwo?” tanya Kai ketika Hana masih tetap menatapnya dengan mata menyipit tidak suka.

Ya. Jangan bertengkar di sini, aduh,” So Jung memijat pangkal hidungnya lalu menoleh pada nyonya Kim –yang terlihat heran dengan tingkah Kai maupun Hana. “Abaikan mereka, eomma. Mereka memang seperti itu.”

“Senang bertemu anda, eomonim,” ujar Hana, menghiraukan Kai dan memilih untuk membungkuk dalam pada nyonya Kim.

Ne, aku juga senang bisa bertemu denganmu, Hana,” nyonya Kim menyunggingkan senyum ramahnya dan kembali membuat wajah Hana sedikit memanas. “Aigoo So Jung-ah, antar eomma ke kamar mandi, eoh? Dan Young Min-ssi, tolong belikan kita kopi di depan, ne?”

Lalu tanpa memberikan aba-aba, nyonya Kim menarik tangan So Jung pergi dari sana bersamaan dengan Young Min yang juga pergi untuk membeli kopi. Hana kemudian menghempaskan tubuhnya ke atas kursi, melemaskan otot-otot tubuhnya dengan menggeliat pelan di sana. Sudut matanya kemudian menangkap Kai yang ikut duduk di sebelahnya. Beruntung tidak ada yang memperhatikan mereka di sana karena sebagian besar yang berada di ruang tunggu adalah orang Amerika dan sudah paruh baya.

“Jadi harusnya Jae In eonni yang pergi ke LA?” tanya Hana tanpa minat seraya memperhatikan kuku jemari tangannya.

Eoh, karena Jae In noona ada urusan dengan suaminya, dia tidak bisa ikut,” jawab Kai sambil menatap ke depan.

“Kenapa tidak ajak suaminya So Jung eonni atau Ra Hee? Kenapa harus aku? Kau tahu kalau aku masih harus kuliah,” ujar Hana dengan hembusan napas panjang di akhir ucapannya.

“So Jung noona yang memintanya. Dia sedang ingin liburan tanpa membawa Ra Hee dan suaminya, katanya dia mau pergi denganmu,” jawab Kai lalu menolehkan kepalanya untuk memperhatikan Hana. “Wae? Kau tidak senang? Kalau harus kuliah, kenapa masih datang ke sini?”

Hana melirik sinis lalu mendorong kepala Kai dengan jari telunjuknya. “Dwaesseo. Aku tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan ini. Lagipula aku mau sekalian bertemu appa.”

“Ah satu alasan lagi kenapa aku benar-benar menyuruhmu ikut,” Kai menegakkan duduknya kembali lalu tersenyum geli di balik masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya. “Karena kau bisa Bahasa Inggris dan bisa jadi guide kita selama di LA.”

Heol. Jadi kau memanfaatkanku?!” tanya Hana tidak terima lalu menarik rambut hitam kekasihnya. “Ya! Neo jinjja, aish!”

Wae wae?” Kai segera melepaskan rambutnya dari tangan Hana dan beralih mencengkeram kedua pergelangan tangan gadis itu. “Tapi kau senang bisa liburan denganku ‘kan? Ayo jujur.”

Anhi. Mungkin aku akan menginap di tempat appa saja nan—Ya! Sakit, kkaman!” Hana meringis pelan ketika Kai semakin mengencangkan cengkeraman di kedua tangannya.

“Tidak. Kau ikut karena akan menjadi translator di sana,” Kai menyunggingkan senyum geli dari balik maskernya lalu terkekeh pelan melihat ekspresi kesal Hana. Gadis itu mengerucutkan bibir sambil meniup udara kosong dengan kasar. “Ya~ Kau tidak suka?”

“Berisik,”Hana menarik tangannya dari cengkeraman Kai lalu kembali menghembuskan napas pelan. Karena demi Tuhan, Hana sudah menyiapkan banyak pakaian bagus di dalam kopernya saat berpikir akan menghabiskan waktu bersama Kai di LA. Ia juga butuh usaha keras agar dapat izin dari Ha Jin serta harus berbohong pada Min Kyu –dan Jiho. Tahu ia pergi liburan bersama keluarga Kai, mungkin ia tidak harus membawa pakaian sebanyak –dan sebagus itu serta tidak harus berbohong pada Jiho atau Min Kyu.

Dan sebenarnya karena Hana sudah berdiskusi dengan Jae Hee sebelum keberangkatannya ke LA.

***

Los Angeles

07.12 PM

Begitu sampai di LAX airport, ada cukup banyak fans yang menunggu Kai di sana. Membuat Hana harus menunggu sejenak bersama So Jung dan nyonya Kim sembari menunggu Kai –bersama Young Min tiba di depan bandara. Untuk beberapa saat Hana sadar bahwa kepopuleran kekasihnya sudah sangat berbeda dari tahun 2013 lalu, ketika mereka berlibur bersama di Jerman –bersama member EXO lainnya.

Setelah susah payah melewati keramaian di airport, Hana akhirnya tiba di mobil van –yang sudah diisi oleh Kai. Masa bodoh dengan fans Kai di luar sana, ia bisa mengaku sebagai teman So Jung nanti. Hana hanya butuh istirahat setelah perjalanan panjang dari Korea ke sana. Lagipula Young Min sudah memperingati para fans di LA agar tidak menyebarluaskan informasi mengenai liburan Kai di sana, menghargai privasi lelaki itu.

“Hotelnya dimana?” tanya Kai –yang duduk di bagian belakang van pada Hana yang bermasker pororo di sebelahnya.

“Sepertinya supir vannya sudah tahu. Aku sudah minta tolong appa untuk menyewa van dari hotel,” jawab Hana seraya menghembuskan napas panjang lalu menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi ketika mobil van berjalan meninggalkan bandara. Selama di pesawat Hana tidak bisa tidur –seperti Kai dan keluarganya, sudah lama ia tidak menempuh perjalanan dengan pesawat sejauh itu dan rasanya masih tetap melelahkan.

Ara, kau tidur saja,” titah Kai lalu ikut menyandarkan punggungnya yang terasa pegal.

.

Tubuh Hana diguncang dengan sedikit kuat oleh Kai ketika van yang mereka tumpangi tiba di hotel. Hana mengerang pelan sebelum bangkit dari kursi dan turun dari van dengan mata setengah terbuka, menyusul sosok nyonya Kim dan So Jung. Namun kaki Hana terpeleset –tepat di pintu van dan membuatnya terjungkal ke depan dengan lutut mendarat lebih dulu di atas marmer tepat di depan pintu lobi hotel. Membuat Hana tersadar sepenuhnya lalu meringis pelan saat rasa sakit mulai menyerang persendian lututnya.

“Hana-ya!” So Jung memekik heboh dan segera membantu Hana berdiri –bersamaan dengan Kai yang baru turun dari van. Gwenchana?”

Gwenchana eonni, aduh,” Hana mencoba berdiri dengan susah payah sambil menahan napasnya. Ketika sudah berdiri sempurna, Hana segera melepaskan diri dari pegangan Kai dan So Jung lalu berjalan memasuki lobi hotel.

Hana berdehem pelan saat berdiri di depan meja resepsionis. “Excuse me. Can I get the key for room that reserved under Lee Jung Dae’s name?”

“Oh, yes. He reserved 2 rooms with double-bed in each room. Anything else, miss?” tanya wanita berambut pirang dibalik meja tinggi itu seraya menatap Hana dengan senyuman ramah.

Oh dan Hana lupa jika ayahnya hanya tahu mengenai kedatangan dirinya bersama Kai –plus manajer saja. “Can I add one more room with single-bed?”

“Yes, wait a minute,” wanita itu tampak mengetikkan sesuatu di komputer lalu berdiri dari kursi seraya menyerahkan tiga buah kartu. “3 rooms in 7th floor, 715 and 717 with double-bed and 716 with single-bed. Please let the bell-boy bring your suitcases, miss.”

Yes, thank you,” Hana mengambil tiga buah kartu yang diserahkan oleh wanita itu lalu mempersilakan bell-boy yang dipanggilkan sang resepsionis untuk mengikutinya. Sementara bell-boy memindahkan koper-koper ke kereta dorong, ia berdiri di antara keluarga Kai –dan Young Min.

“Ada tiga kamar. Dua kamar dengan double-bed untuk So Jung eonni bersama eomonim dan Jong In bersama Young Min oppa. Satu kamar single-bed untukku,” Hana menyerahkan kartu-kartu itu kepada nyonya Kim dan Kai lalu menyimpan kartu untuk dirinya sendiri.

.

.

10.35 PM

Setelah tiba di hotel, Kai tidak bisa benar-benar tertidur di dalam kamarnya. Padahal seharusnya ia beristirahat agar bisa berjalan-jalan dengan lebih bugar esok pagi. Namun ia kembali berguling ke kiri, memperhatikan Young Min yang sudah tertidur dengan lelap di sana. Bohong jika Kai mengatakan bahwa So Jung yang menginginkan Hana ikut. Kai sendiri yang berharap Jae In tidak ikut dan menggantinya dengan Hana.

Kai beranjak dari tempat tidur, memakai sandal hotel yang tersedia lalu berjalan pelan meninggalkan kamarnya sambil membawa satu kartu cadangan. Ketika melangkah keluar, Kai memastikan tidak ada siapapun di lorong kemudian berjalan santai menuju kamar Hana –tepat di seberang kamarnya. Ia berdehem pelan sebelum mengetuk pintu kamar gadisnya.

“Han-ah?” panggil Kai masih sambil mengetuk pintu kamar Hana.

Sudah beberapa menit berlalu dan Kai sudah hampir menyerah –untuk kembali ke kamarnya ketika terdengar suara kunci dibuka. Kai menggigit bibir bawahnya, merasa gugup untuk bertemu Hana. Lalu bibirnya menyunggingkan senyum manis ketika melihat Hana menyembulkan kepala dari balik pintu.

Mwoya? Kau belum tidur?” tanya Hana dengan suara serak –khas orang bangun tidur dan mata yang setengah terbuka.

“Oh, kau sudah tidur?”

“Dan kau membangunkanku. Ada apa, kkaman?” tanya Hana seraya membuka pintu kamarnya lebar-lebar.

“Aku lapar,” jawab Kai sambil sedikit memajukan bibirnya namun dibalas Hana dengan memutar bola mata ke arah lain.

Ya. Kau membangunkanku hanya untuk mengadu kelaparan? Heol,” Hana mengucek kedua matanya lalu menghembuskan napas panjang. “Kau tinggal telepon resepsionis dan minta antar makanan ke kamar.”

“Aku tidak bisa bahasa Inggris, kau lupa?” Kai balas memutar bola matanya, namun ketika menangkap tamu lain yang berjalan keluar dari lift, ia cepat-cepat mendorong Hana masuk dan menutup pintu kamar gadis itu.

“Memangnya kau sebodoh itu? Kau ‘kan hanya tinggal menyebut nama makanan di menu,” Hana masih merasa terganggu dengan kedatangan Kai –yang tiba-tiba ke dalam kamarnya hanya untuk merengek kelaparan.

Kai masih mendorong kedua bahu Hana hingga membuat gadis itu duduk di sisi tempat tidur. “Dwaesseo. Sekarang pesankan aku makanan. Aku tidak mau makan sendirian.”

Tch, ara ara,” Hana kemudian menggeser duduknya hingga mendekati nakas dan mengangkat telepon untuk menghubungi resepsionis.

Sementara Kai merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur single-bed yang berukuran cukup besar milik Hana. Ia memiringkan tubuhnya dan memperhatikan punggung Hana yang naik turun. Dengan baju tidur kebesaran dan celana pendek selutut itu, Hana tetap terlihat menggemaskan di matanya. Oh harusnya ia berlibur berdua saja bersama Hana agar bisa bebas tidur bersama gadis itu. Tapi mungkin tidak akan ada yang tahu Kai menyelinap ke sana, kecuali Young Min.

Thank you,” Hana menutup telepon hotel itu lalu menoleh untuk melihat Kai yang tengah memperhatikannya. “Aku pesan sandwich. Sudah puas? Aku mau tidur lagi.”

Andwae! Kau harus menemaniku makan, Lee Hana,” Kai merentangkan tangannya lebar-lebar di atas kasur dan mencegah Hana yang sudah siap merebahkan tubuhnya lagi.

“Kenapa kau selalu memaksa sih? Huwee, aku ngantuk, kkaman,” protes Hana seraya menyandarkan tubuhnya pada sandaran tempat tidur dan memasang ekspresi sesedih mungkin.

Kai menopang kepalanya ke arah Hana lalu menggeleng pelan. “Anhi anhi. Jangan tidur sebelum aku selesai makan.”

“Tidak mau. Aku mau tidur sekarang.”

“Terserah. Jangan salahkan aku kalau terjadi sesuatu dengan bibirmu,” ucapan Kai sontak membuat kedua mata Hana membulat sempurna. Gadis itu kemudian meraih bantal terdekat dan memukulkannya keras-keras ke wajah Kai.

Byuntae! Awas kalau kau berani macam-macam, Jong In. Aku akan melaporkannya pada eomonim!” ancam Hana seraya menyipitkan kedua matanya dan menunjuk wajah Kai.

Kai tersenyum miring lalu mengubah posisinya menjadi duduk bersila menghadap Hana. “Memangnya kau berani?”

Keurae! Aku pasti bisa—.”

“Aku hanya tinggal bilang kalau Lee Hana, pacarku –yang katanya cantik ini, menyelinap masuk ke kamarku hanya untuk minta dicium, sebagai alasan pengaduanmu nanti. Siapa yang lebih byuntae? Kurasa eomma akan lebih percaya kata-kataku,” Kai sudah menyiapkan diri untuk menghindar pukulan dari Hana sambil tertawa keras karena melihat rona merah mulai menghiasi wajah gadisnya.

“Dasar byuntae! Pergi dari kamarku!” titah Hana, masih tetap berusaha memukul Kai –yang terus-terusan menghindar.

“Makanya, temani aku makan, Han-ah!” protes Kai sambil menarik bantal yang dipakai Hana untuk memukuli dan melemparnya ke sembarang arah.

Kegiatan perdebatan tidak penting mereka itu pun kemudian terhenti ketika terdengar suara ketukan di pintu. Setelah mendengus pelan, Hana melangkah lebar-lebar menuju pintu kamar dan membukanya dengan cepat. Ia menemukan bell-boy membawa sebuah nampan berisi piring –yang ditutupi di tangan kirinya.

Your order, miss,” ujar pria muda itu dengan senyum ramahnya.

Thanks,” Hana hanya membalas senyum seadanya lalu menerima piring itu ke tangannya sebelum menutup pintu kamarnya lagi. Ia berjalan kembali ke arah Kai –yang sedang berguling-guling di atas kasur.

“Uwah, kasurmu lebih empuk,” Kai menghentikan aksi bergulingnya lalu segera turun dari tempat tidur untuk menyusul Hana yang sudah duduk di sofa sudut kamar sambil meletakkan piring di atas meja kecil samping sofa.

Hana menyilangkan kedua kakinya ke atas sofa sambil melirik Kai yang menghempaskan diri di sebelahnya. “Cepat habiskan.”

“Tidak boleh cepat-cepat, nanti aku gendut,” Kai meraih potongan sandwich dari atas piring itu lalu menggigit besar-besar bagian pinggirnya. Mengabaikan Hana –yang tengah mengomel tidak jelas atas ucapan Kai.

Lalu menit-menit selanjutnya, Hana hanya memperhatikan Kai yang sedang menghabiskan makan malamnya dengan mata setengah terbuka. Berkali-kali ia menguap lebar dan sekeras mungkin menahan rasa kantuknya agar bisa menemani Kai hingga gigitan terakhir dari sandwich itu.

“Besok kau mau kemana, kkaman?” tanya Hana, mencoba membuka pembicaraan agar ia tidak tertidur.

“Jalan-jalan, pergi belanja ke toko-toko di dekat sini,” jawab Kai sambil mengelap sudut-sudut bibirnya dengan tisu setelah menghabiskan porsi makan malamnya.

Eomonim dan So Jung noona juga?” tanya Hana, kali ini memejamkan kedua matanya dan mulai terlelap –walaupun masih bisa mendengar suara husky Kai.

Anhi, mereka punya acara liburan sendiri ditemani Young Min hyung. Besok aku pergi sendiri, tapi kau harus menemani dan tetap jadi translator kalau ada yang—,” Kai baru saja menoleh dan mendapati Hana yang sudah bersandar pada sandaran sofa. Ia tertawa pelan lalu mengelus pelan wajah polos Hana –yang sedang tertidur seperti itu. “Kau benar-benar kelelahan, eoh?”

Tangan Kai kemudian beralih mengusap puncak kepala gadisnya, mencoba menyalurkan kasih sayangnya. Karena ia tidak akan bisa melakukannya jika Hana bangun. Ia lebih suka diam-diam memberikan kasih sayangnya –yang tidak tersalurkan pada Hana seperti itu, karena ia tahu bahwa Hana tidak terlalu suka dengan curahan kasih sayang yang berlebihan seperti wanita lainnya. Ia hanya akan menunjukkan rasa sayangnya dengan cara lain.

Jalja,” Kai memberikan kecupan singkat di puncak kepala Hana sebelum menggendong gadis itu –ala bridal kembali ke atas tempat tidur. Ia menyelimuti tubuh Hana –yang sedang mencari posisi ternyaman di atas tempat tidur itu dengan senyuman geli di bibirnya.

Setelah mematikan lampu utama dan menyalakan lampu kecil di kamar gadisnya, Kai melangkah keluar dari sana. Dengan membawa satu kartu cadangan kamar Hana untuk berjaga-jaga nanti. Oh atau mungkin saja untuk menyelinap ke kamar gadis itu besok malam.

***

May 17th, 2015

12.31 PM

Mungkin jika ada hal yang lebih baik dari hanya sekedar membuntuti Kai berbelanja, Hana pasti lebih memilih untuk tidur atau pergi ke distrik lain sendirian. Apalagi Hana terkadang harus membantu beberapa fans mengambil foto bersama Kai. Ketika ada fans yang bertanya mengenai dirinya, Hana akan memperkenalkan diri sebagai seorang translator yang disewa Kai di sana. Miris memang, tapi hanya itu satu-satunya cara agar tidak tersebar berita aneh di internet. Dan Hana sudah sedikit menyamarkan wajahnya dengan memakai kacamata bening berbingkai besar.

Siang itu Kai akhirnya berhenti di sebuah taman lingkungan, memilih untuk duduk di salah satu bangku taman yang ada seraya meletakkan beberapa tas karton belanjaannya di dekat kaki. Hingga pandangannya terhenti pada Hana yang sedang mengantri di depan sebuah kedai kecil yang menjual jajanan pinggir jalan khas Amerika, hotdog. Senyuman geli muncul di bibir Kai ketika melihat Hana mengetuk-ngetuk ujung kakinya secara tak sabar karena warga lokal di depannya terlihat kebingungan memilih menu.

Setidaknya para fans sana tetap menghargainya dengan tidak menyebarkan fan-account mengenai destinasi liburannya. Ia hanya meladeni beberapa fans yang meminta foto di toko-toko tadi dan meminta mereka untuk tidak menyebarluaskannya.

Beberapa menit kemudian Hana berjalan menghampiri Kai dengan dua porsi hotdog di tangannya. Gadis itu duduk di sebelah Kai sambil menyodorkan satu potong hotdog ke arah kekasihnya. Diterima Kai dengan senyum simpul sebelum menggigit salah satu sisi makanan itu untuk mengisi perutnya.

“Memangnya eomonim dan So Jung eonni kemana?” tanya Hana, akhirnya bisa berbincang dengan Kai karena tidak ada orang yang terlalu memperhatikan mereka.

Molla. Katanya mereka tidak mau dikejar-kejar fansku, jadi jalan-jalan terpisah,” Kai menggigit hotdog miliknya lagi lalu menoleh untuk melihat Hana. Gadis itu terlihat lucu dengan kacamata besar yang sedikit merosot di hidungnya dan sedikit kesusahan menggigit porsi besar hotdognya.

Besok di tanggal 18 mei, Hana akan menjalani perayaan hari kedewasaannya dan Kai tersenyum tanpa sadar jika mengingat itu. Ia sudah membelikan parfum untuk Hana tadi, ketika gadis itu lengah –dan tidak melihatnya. Sementara bunga mawar ia sudah pesan di resepsionis hotel tadi pagi, dan untuk ciuman biarkan Kai yang menyiapkan dirinya sendiri. Salah satu alasan kenapa Kai mengajak Hana ke LA juga, agar bisa merayakan hari kedewasaan Hana secara spesial. Selama ini ia selalu membuat Hana berada di posisi sulit karena dirinya, dan Kai sedang berusaha memperbaiki semuanya.

“Kenapa melihatku terus? Ada saus di wajahku atau apa?” tanya Hana seraya mengusap setiap sisi wajahnya, berusaha mengelap apapun yang membuat Kai tidak melepaskan tatapan darinya itu.

Kai tersenyum geli  lalu menggeleng pelan. “Anhi. Tidak ada apa-apa.” Ujarnya lalu kembali menghabiskan cemilannya.

Hana mendengus sambil mengerucutkan bibirnya. Tatapan Kai tadi seolah akan menelan Hana hidup-hidup jika mereka tidak berada di taman. Membuat jantung Hana berdebar tidak karuan dan bulu kuduknya meremang sekaligus. Hana mengendikkan bahu tak acuh dan kembali berusaha menghabiskan makanan itu.

“Habis ini mau kemana lagi?” tanya Hana, setelah menghabiskan hotdog itu –akhirnya seraya mengelap jemari dan mulutnya dengan tisu.

Begitu pun dengan Kai yang tengah membersihkan jemarinya. “Aku belum dapat oleh-oleh untuk Baekhyun hyung, Sehun, dan Kyungsoo.”

“Mau cari hari ini juga?”

Eum, besok aku janji dengan Jae Won hyung di Santa Beach,” ujar Kai lalu kembali meraih beberapa tas karton belanjaannya. Ia melihat Hana menghembuskan napas panjang sebelum berdiri mengikutnya.

.

.

05.21 PM

Setelah mengelilingi downtown LA selama hampir seharian, akhirnya Hana bisa merasakan kembali empuknya tempat tidur di kamar hotel. Nyonya Kim dan So Jung belum pulang dari acara jalan-jalan mereka, sehingga hanya ia dan Kai yang kembali ke hotel. Hana menghembuskan napas pelan sembari menatap langit-langit kamar hotelnya, hingga seulas senyum tiba-tiba muncul di bibirnya. Walaupun harus menyamar menjadi translator, Hana tidak bisa memungkiri bahwa ia merasa senang karena bisa berjalan-jalan dengan sedikit bebas di sana. Jika di Korea mungkin ia akan dihujat habis-habisan karena berjalan-jalan bersama Kai seperti tadi.

Hana bangkit dari posisi tidurnya lalu memutuskan untuk mandi dan merilekskan tubuhnya dengan berendam air hangat di bath tub. Tanpa berniat membawa apapun, Hana segera memasuki kamar mandi –yang pintunya hanya terbuat dari kaca buram tanpa bisa dikunci itu.

.

.

.

Oh Sehun

‘Bagaimana liburannya?’ 05.25PM

05.25PM ‘Joha, Sehun-ah.’

Oh Sehun

‘Ck, aku tahu bagian mana yang kau suka.

Apa kau dan Hana satu kamar?’ 05.26PM

05.26PM ‘Tidak -.- Disini ada eomma dan So Jung noona.

Mana bisa aku sekamar dengan Hana.’

Oh Sehun

‘Tapi kau mau ‘kan? K k k k

Jangan coba-coba kabur ke kamar Hana, Jong In.’ 05.27PM

05.28PM ‘Tapi aku sudah punya kunci kamarnya HAHA.’

Oh Sehun

‘Dwaesseo. Aku belum mau punya keponakan.

Awas kalau kau macam-macam dengan Hana, Kim Jong In.’ 05.29PM

05.29PM ‘-.- Memangnya aku mau apa?

Aku juga masih terlalu muda untuk jadi ayah, Sehun.’

Oh Sehun

‘Oya? Katakan itu pada hormonmu -.-

Aku serius…’ 05.30PM

Kemudian perbincangan antar lelaki itu pun terhenti. Kai menggaruk bagian belakang kepalanya sambil menghela napas panjang. Ia beranjak dari tempat tidur, tanpa berniat mengganti baju, ia membawa kartu kamarnya dan kamar Hana lalu melangkah keluar dari kamarnya sendiri. Dengan kecepatan kilat Jong In melesat masuk ke kamar Hana sebelum ada orang lain yang melihat. Namun ia dikejutkan dengan ketidakeksisan Hana di dalam sana.

Hingga terdengar suara bersenandung pelan dari dalam kamar mandi.

Kening Kai berkerut ketika Hana menyanyikan lagu Call Me Baby dengan lirik asal-asalan –walaupun dengan nada yang benar. Ia hanya tertawa pelan sambil berjalan ke tempat tidur milik Hana, menghempaskan tubuhnya di atas kasur dan kembali membuka ponselnya. Ketika tidak menemukan pesan tambahan dari Sehun, ia membuka games untuk membunuh rasa bosannya.

Namun chat dari Sehun kembali berputar di dalam pikiran Kai.

Memangnya apa yang akan ia lakukan bersama Hana?

Selama ini ia masih bisa mengontrol hormonnya walaupun sering berdua bersama Hana.

Dan keadaan tidak pernah menuntun keduanya menuju hal yang aneh-aneh.

Pernah sih beberapa kali, namun Hana selalu bisa menghentikannya.

Dan ia selalu berhasil mengendalikan diri pada akhirnya.

Mungkin sekarang akan sama saja.

Mungkin….

.

Entah sudah berapa lama Kai tenggelam dalam permainan di ponselnya. Kai kemudian melirik jam yang berada di sudut layar ponselnya dan menyadari tidak ada suara apapun yang terdengar dari dalam kamar mandi. Kai menurunkan ponselnya dan segera bangkit dari posisi berbaring, ia benar-benar tidak fokus karena Hana tidak juga keluar dari kamar mandi.

Dan uh sebenarnya, di hotel tempat mereka menginap, pintu kamar mandinya tidak disediakan kunci. Membuat Kai meneguk ludah tanpa sadar.

Tahan, Jong In. Kau tidak boleh masuk, ara? Tunggu Hana sebentar lagi.

Akhirnya Kai beralih mencari ponsel Hana dari dalam tas slempang yang tadi dipakai jalan-jalan oleh gadis itu. Ia bersandar pada kepala tempat tidur sembari memeriksa ponsel kekasihnya dengan membuka satu per satu aplikasi chatting. Di kakao, Kai menemukan hanya dirinya dan Yunwoo di daftar chatting. Senyuman miring muncul di bibir Kai dan ia segera menghapus history chatting dengan yunwoo di kakao. Kemudian Kai beralih membuka aplikasi LINE, ia hanya menemukan chatting di grup bersama para kekasih teman-temannya, dirinya lagi, dan beberapa chatting tidak penting bersama temannya di kampus, mungkin. Ah ada chatting bersama Baekhyun dan Sehun juga di sana.

Kai mengabaikan itu dan beralih membuka gallery Hana. Belum sempat tangannya menyentuh satu album di dalam sana, ketika terdengar suara bersenandung pelan yang terdengar jelas dari arah kamar mandi. Akhirnya Hana selesai juga.

“Play play play—UWA!”

Suara teriakan dari Hana sontak membuat Kai mengangkat kepala. Dan Kai merasakan rasa panas tiba-tiba menyerang wajahnya saat melihat Hana hanya dibalut bathrobe dengan handuk lain melilit rambut basahnya.

YAH! KENAPA KAU BISA MASUK KAMARKU?!” Hana cepat-cepat mempererat tali bathrobe di pinggangnya seraya menatap Kai dengan kening berkerut.

Kai hanya menunjukkan cengiran polosnya. “Aku bawa kunci cadangan kamarmu, hehe.”

Mwo?” Hana butuh beberapa saat untuk mencerna sebelum menyadari bahwa ia sedang telanjang di hadapan Kai. Baiklah, tidak sepenuhnya telanjang. Tapi Hana serius bahwa ia benar-benar tidak memakai apapun dibalik bathrobe putih itu. “Keluar sekarang! Aku mau pakai baju!”

“Pakai saja, aku tidak akan lihat,” Kai menutup kedua matanya dengan tangannya, lalu tersenyum lebar sembari mengintip melalui celah jemarinya.

YA! Aish, kenapa aku bisa punya pacar se-byuntae ini sih,” Hana cepat-cepat menghampiri koper dan mencari apapun yang ia temukan di sana. Namun umpatan pelan keluar dari bibir Hana ketika tidak menemukan baju yang pantas untuk dipakai di depan Kai. Kaus-kaus bagus hanya untuk pergi jalan-jalan, sementara untuk tidur, Jae Hee memasukkan banyak sekali gaun tidur ke dalam sana.

Akibat perbincangan panjang sebelum Hana pergi ke LA sebenarnya.

Hana mengambil pakaian dalam miliknya, celana pendek yang kemarin dipakai tidur lalu sweater untuk dipakai jalan-jalan. Masa bodoh, ia belum mau pakai gaun tidur semacam itu di hadapan Kai.

“Mau kemana?” tanya Kai begitu Hana beranjak dari depan koper dan berjalan cepat dari sana.

“Kabur!” Hana mendengus sebelum menghilang kembali di balik pintu kamar mandi. Meninggalkan Kai yang tengah tertawa geli di atas tempat tidur sembari menurunkan tangannya.

Sepertinya Sehun benar. Kai harus mengatakan hal itu pada hormonnya agar tidak berbuat aneh-aneh di sana.

[KaiNa Piece] Through the Vacation #1 — CUT

Another lovey-dovey moment from KaiNa

hayaaah, akhirnya mereka honeymoon bareng bareng wkwkwk

sebenernya part selanjutnya bakal ngerayain kedewasaan hana

trus kalian pasti paham kalo selanjutnya gamungkin cuma rated 15 ehehe

maaapin aku huee padahal lagi bulan puasa

jadi selanjutnya pastiin kalian baca abis buka puasa yaah

soalnya aku ngetiknya juga abis buka puasa wkwkwk

FIGHTING!!

Kamsahamnida~~

Regards,

IMA♥

90 thoughts on “[KaiNa Piece] Through the Vacation #1

  1. kaimsl says:

    seriously suka banget kalo hana sama jongin akur kaya gini hihii. mana liburan bareng, apalagi mrk jarang bgt kencan.
    imagine kalo next nya bakal super duper fluff so romantic jugaaaa nginget hana bakal rayain kedewasaan di liburannya mereka, asik!
    am not gonna stop saying makasih banyak buat great storiesnya imaaa. well, worth to wait banget kooook. goodluck buat next juga yaa xx

  2. Tha says:

    Aaaaakkk waiting this ff><)r hamdallah dulu disini mereka ga banyak berantem wkwkwkwkwk. YAAAA ABIS LEBARAN DONG KAAAAK</3

  3. exolines88 says:

    Seneng banget liat postingan indaylee di twitter. Lebih seneng lagi ternyata Kaina! Gak jadi tidur deh.. asik banget sih vacation mereka, jongin kenapa jadi genit gitu ish. Gemes sama kaina ga ngerti lagi, cuek cueknya mereka tuh bikin seserian sendiri hehehe
    keep writing ka!! Ditunggu banget part selanjutnya!!!

  4. eunhonest says:

    aaaaaa kangen bgt sama kaina. hampir tiap hari buka blog kaina udah update pa blm. chatnya sehun lucu bgt. 😀 kereeeen. lanjuuut eonni

  5. Andhani says:

    aduh ucul banget sih mereka berdua XD
    kesiannya hana liburan tapi malah jadi translator
    derita punya pacar idol ya gitu XD
    tapi tetep romantis kok kencannya
    ga berantem terus kan ya kek di airport sebelum berangkat itu /hadeuhhh sempet2 nya gitu padahal ada ibunya jongin/ -_-‘
    aku tunggu hari kedewasaanya hana -yeayyy LOL

  6. LEEDAESHI says:

    Yeheeeet yg akhirnya honeymoon ke luar negeri ~ ya walaupun bareng mertua dan kakak ipar sih. Tp kl udah nanya Kim Jongin mana mgkn ga bulus akalnya utk bs dapetin moment nge’ganggu’ hidup tenang Hana 😂😂😂
    Yunwoo selalu nongol di saat yang tepat ya belakangan ini. Tepat utk jd tumbalnya Hana. Di mulut selalu blg ga mau bantu Hana, pdhal ujung2nya dia yg selalu care sama Hana 😁😁😁
    Hana ketemu ibu mertuanya itu iri bgt. Pgen juga gt dikenalin sama nyonya besar keluarga Kim. Tp cuma bs dimimpi doang lol
    Terlalu banyak moment KaiNa yg bikin diabetes secara tersirat :3
    Tapi paling dinikmati itu ya yg diakhir sih. Apalagi dengan kompornya Sehun -_-
    Maknae yang satu itu dewasa sebelum waktunya deh kayaknya. Atau memang udah saatnya 😂😂😂
    Dinantikan next partnya yaaaa. Upacara kedewasaan Hana 😂😂😂
    Jongin ga perlu deh berdamai dengan hormonnya. Anggap aja khilaf sesekali kan gapapa /ngarep/
    Itu anak nekat bgt sebenernya ya, ada emak sama kakaknya. Ada managernya juga lho tp bs aja nyuri2 kesempatan berdua Hana ckckck Kim Jongin 😪😪😪

  7. adindacynthia says:

    Akhirnya mereka punya waktu buat liburan bareng-bareng…
    Hana sampe rela ngorbanin kuliahnya demi liburan ini…
    Ah, gak sabar nunggu lanjutannya…
    Ditunggu lanjutannya ima..

  8. Kira says:

    waaa seneng akhirnya kai sm hana bisa jalan bareng dengan normal. yah walaupun g bener2 berdua sih, tp tetep aja bahagia 😀
    jadi mau sekalian ngerayain hari kedewasaannya hana tooh, ih kai sweet banget sih :3
    tp awas jgn macem2, inget chatnya sehun wkwk

    lanjutannya ditungguuu. fighting eonni ^^

  9. nadya says:

    Akhirnya mereka liburan bareng. Seneng banget pasti jongin.
    Gak sabar nunggu hari kedewasaan hana.
    Gimana jongin ngasih kejutan ke hana nya.
    Pasti romantis banget.

  10. Lisa says:

    Yaelah jongin pakebboong segala haha ngaku aja apa lau yang maksa biar hana bisa ikut haha. Nah loh hormonnya jongin bener2 ngga bisa dikontrol kayanya wkwk. Hati2 hanaaa… ditunggu kak next ep nya yaaa semangaaattt

  11. FAWN says:

    Hahaha kontrol hormon, rasanya Sehun juga harus -_-

    Aku curiga —Akibat perbincangan panjang sebelum Hana pergi ke LA sebenarnya. Jae hee kah yang merekomendasikan gaun tidur? HAHAHA
    Jadi bukan Jongin aja yg mesti kontrol, Hana kamu.. Astaga.

    Next, hari kedewasaan? Sepertinya harus wanti-wanti Eommonim —buat jalan lebih lama maksudnya *PLAK

  12. rinhorinhae says:

    aaaakkkkkk senengggg… bacanya ikut senyum senyumm ketwa ktiwi ahhahaha. duhhh si jonginnnn yahhh ternyata byuntae jg hahahahaha xD . bhaya nih klo jongin gg bisa jaga napsu(?) wkwkkwwk uhuuuulalaala cant wait fot next chapteerrrrr

    fightingggg!!!!!!!

  13. Bubble Gum says:

    kyaaa senangnya baca KaiNa yg ini, sepanjang baca senyam-senyum sendiri, hihihi
    Hana udh dikenalin ke ortunya Jongin tuh, hubungan mereka makin serius aja.
    Tumben mereka akur, gk banyak perang. Ahahahah
    Wahh Jongin maju selangkah nih, sampe ngambil kunci ganda kamar Hana, bisa bahaya inihh. Next story Kai kayaknya mati-matian hrs bisa jaga hormonnya, mana hari kedewasaan Hana.
    Ditunggu kelanjutannya ^.^

  14. kimkaaaaaacrush says:

    Woaaah~~~~~~ ini meskipun liburan bareng keluarga jongin . Tetap aja moment kaina bertebaran ….. honeymoon ??,? Hari kedewasaan hana? Kyaaaaaa jongin jgn macam macam sm hana .u.u.u

  15. serlia says:

    Kai gengsi yaa buat ngaku ke Hana, kalo ternyata dia yang pengen ngajakin Hana 😀 Dasar si Jongin. Haha

    Jaehee usil bngt, masa masukain baju kaya gitu ke kopernya Hana 😀 hihi KaiNa kan bukan honeymoon

    Kai please tahan hormonnya yaa. kkkk~

  16. natasya says:

    mwahahha…aku baru baca…aku berharapny smoga cpat d update crita slanjutny,keburu kepo aku..
    dan td aku kira kl kaina bakal berdua aja…mksdny ga ad siapa2…cma mereka berdua doang..jd bisa sekamar nanti d hotel -^- mwehehhe..
    mgkn otak aku ny yg rada mesum,smoga mereka ngelakuin jga,kayak taora..mwahahhaaa…
    abaikan aj lah kk,mwahaha -_-

  17. kyungsoo pacar says:

    HUWAAA AKHIRNYA APDET, DUH KAINA MAKIN KESINI MAKIN ANU AJA, JONGEN PLS YAAAA, BTW MB JUNHEE NAKAL BANGET SIH HAHA, NEXT DITUNGGU YA KAK IMA, FIGHTING:*

  18. tasya_vero says:

    Fiuh… Aku kira bakal aneh aneh mereka eon….
    Ternyata gak ngapa ngapain…
    Parah ya kai main masuk masuk aja-,-
    Lucu ya hana cuma jadi translator aja hihiii
    Keep writing eon, Daebak!!^^

  19. ohsandal says:

    aaaaa kai lagi romantisnya ia? sebelumnya ngasih bunga ia eh seakarang siapin hari kedewasaan buat hana :3
    untuk selanjutnya semoga hormon kai bisa diajak kerja sama hehehe makasih udah diupdate 😀

  20. Ryeo Uci says:

    Aduh seneng bgt pasti jadi hana yg udh d kenalin sm org tua kai haaa…
    Y ampun y ampun kai bener rese y hadeehh
    Pikiran byunte slalu g bisa d kontrol tuh haha
    Untung hana keluar pake bathrobe coba klo kgk wkwkwk pasti dah ehem dah (?)
    D tunggu nextnya y fighting

  21. delusia says:

    kkkkkk halooo kainaaaa hahaaaa selalu senyum2 yah kalau udh ribut2 manja gitu wkwkwkk
    tau ga ga biaa bayangin pas hati kedewasaannya hana nanti gmna, si kai malah pinya alibi lagi besok mau pergi hahaaa
    duh ga sabar semoga nanti dipart selanjutnya romantiiisss bamget yaaah
    jangan ampe putua yah pasangan ini syediiihhh nanti

  22. H2 Hana says:

    Huaa huaaa cerita baru lagi tentang kaina.
    Hana un strong heart ya jalan”nya gak bisa bebas.nikmatilah jadi pacar idol.
    Kai tobaaaaaaat
    -sekian-

  23. onindia says:

    suka bgt bacanya kalo kaina udah romantis romantisan tp tetep ada sisi nyebelinnya huhuhu gemaaassshhh, aduh ini ari kedewasaan hana mereka mau ngapain hayoooo wkwkwkw ga sabar nunggu bgt part yg selanjutnya, fighting!! 😀 😀

  24. winnurma says:

    aseekkk akhirnya mrk bisa honeymoon lagi kkk
    ah si kai eng kalo sekalinya romantis bikin klepek klepek
    gak sabar nunggu ‘perayaan’ hari kedewasaannya hana kkk
    jgn lama lama ya un hehe
    fighting

  25. imeldaos says:

    Hahaaa hana lucu bgt siii gemes/? Penasaran sm kejutan hari kedewasaan hana nnti, jgn lama2 ya eon part 2nya, ga sabaaar. Btw, kai makin yadong aja otaknya, merinding-_-

  26. Febe_QueeN96 says:

    Kyaaaa kai tahan dirimu nakkkkk ><
    Akhirnya kai hana bisa liburan bareng~ ngiri banget liat hana direstui eommanya kai 😢 johaaaa

  27. ilmiauliah says:

    jongin byuntae sekali huweeeek hahahha ngakak
    ahhhh bagus kak, senengnya bisa liburan sm keluarga jongin hehehe

    ditunggu kak nextnya kira2 jongin bakal ngapain sena ya hahahahhaha

    duh keren banget ihh wkwkw

  28. Jung Hyun Mi says:

    KYAAAAAA
    akhirrnyaa update juga kkk
    cieee hana dikenalin ke calon mertua:3
    ngakakk masa chat para pria ternyata gitu ngomonginnya-_-
    aku bacanya pas sahur=)))
    Nakal ihh jongin gimana kalo hana keluar dari kamar mandinya naked.g
    ahhh maafin dirty mind ku=)))
    CIEEE YG MAU LEGAL BENERAN CIEEE
    ahh gak kebanyang part selanjutnya gimana kkkkk
    pokoknya ditunggu HAHAHHAHA
    semangatt ka ima, semangat juga puasanya^^9
    See you kainaaaa~

  29. idung jongin says:

    Perkenalkan aku lee hana kw T.T… I like this moment ~ suka bnget klo kaina udh kaya gini..lanjut part brikutnya ya^^~ klo aku minta pasword bles twit aku ta T.T thx

  30. Hikyu says:

    gyaaaaaa excited banget nunggu part ini. dasarrr jongin makin lama makin mesum xD
    chapter ini bikin aku senyum2 sendiri hahaha *sadar woy puasa!!!*
    ditunggu banget next chapter!!! fighting!!!

  31. nadanada says:

    ya ampunn kai makin mesum !!! aduh ngerayain hari dewasa ya cie cie
    kalau jadi hana pasti gugup banget dah kalau ketemu ibu mertua

    aduh gak sabar gimana kejutan jongin tapi jangan kelewatan ya hahahaha
    kasian ya kalau punya pacar artis gak bisa nunjukin sama dunia
    kaka semangat nulis ya!!!!

Leave a reply to delusia Cancel reply