[YiLian Dust] Revenge

Revenge

Revenge

A fiction by Yoo

Zhang Yixing – Wu Lian – Kim Jongin

Vignette | AU | Psycho

Enjoy ^^

© Indayleeplanet 2013

.

Bunyi percikan tetes air dari atap gedung tua itu menggema. Seakan menjadi musik latar penyempurna ketika seorang pemuda dalam balutan pakaian serba hitam berjalan memutar, membentuk lingkaran kecil di sekitar pemuda lainnya yang tengah terduduk lemah dengan darah yang mengucur di setiap lekuk wajah. Senyum manis terukir di paras tampannya, hingga sebuah lesung pipi khas miliknya terpetak jelas di sana. Sesekali ia melirik pemuda berlumuran darah itu, sembari memainkan ujung runcing belati yang sedari tadi dipegangnya.

“Kau tahu? Aku merasa kasihan melihatmu tak berdaya seperti sekarang ini.” Si pemuda berlesung pipi itu berucap. Ia menghentikan langkahnya dan memutar badan. Yixing –nama pemuda berlesung pipi itu- mendekati pemuda yang terduduk lemah tersebut dan merendahkan posisi tubuhnya hingga sejajar dengannya. Jemarinya yang bebas terulur mencapai dagu Kim Jongin –pemuda yang tengah tertunduk dengan darah yang berlumuran di sekitar wajahnya- dan memaksa Jongin untuk mendongak menatapnya.

Seringain lebar muncul di balik paras lembut seorang Zhang Yixing. Menunjukkan sosok lain darinya. Sisi pribadi yang tersimpan dalam dirinya, seorang iblis yang bersemayam dalam jiwanya.

“Kau kelihatan tampan jika sedang berlumur darah, Jongina.” Yixing terkekeh singkat, lalu memasang wajah polosnya sebelum melanjutkan kalimat. “Boleh aku menambah goresan lukamu itu? Kau akan terlihat lebih tampan!” Pemuda china itu tersenyum lebar dengan binar ceria dari balik kedua bola mata sayunya. Ia layaknya bocah lelaki yang tengah merengek meminta lolipop. Sama sekali tidak menghiraukan Jongin yang menahan getir ketakutan.

Gege terlalu banyak bicara.” sahut seorang gadis yang sedari tadi berdiri bersandar di tembok penuh kelupasan cat tepat di depan kedua pemuda tersebut. Ia sangat mengenal Yixing yang memang suka bermain dengan setiap korbannya sebelum benar-benar membunuhnya, tapi kali ini ia merasa bosan mendengar ocehan Yixing yang tak kunjung menancapkan belatinya pada si korban.

Yixing mendongak. Irisnya mendapati wajah Lian —nama gadis itu— yang nampak jengah. “Aku hanya ingin mengobrol sebentar dengannya, Liana.” Ia lalu menggeser bola matanya pada Jongin yang kini menatapnya ketakutan. Sejenak Yixing tersenyum mengejek ketika Jongin berusaha merangkak mundur, menghindari iblis di depannya itu. Meski upayanya sama sekali tak berguna. Ia tidak akan bisa lepas dari cengkeraman iblis bertopeng malaikat itu. Tidak dengan kaki kirinya yang telah remuk dipatahkan oleh Yixing —menggunakan tongkat besi yang kini tergeletak tak jauh di sampingnya— sebelum ini.

“Apa yang kau inginkan dariku? Sebenarnya apa maksudmu melakukan ini semua padaku?!” teriak Jongin dengan sisa tenaga yang dimilikinya. Ia meringis menahan nyeri di sepanjang lengan kanannya yang sempat mendapat tusukan belati. Bau amis darahnya sendiri menyengat ke rongga hidung, darah yang sudah mulai mengering meski masih tampak kental bergumul.

Perlahan Yixing bangkit, melangkahkan kakinya lambat-lambat ke arah Jongin. Tidak perlu terburu-buru merampas nyawa anak lelaki dari tua bangka sialan yang telah membunuh kedua orangtuanya. Yang paling ia inginkan adalah bermain sejenak dengan pemuda itu, sedikit menyiksanya sebelum mencapai puncak permainan.

“Oh, ayolah, ini baru permulaan. Kita bahkan belum sampai ke inti, tapi kau sudah melemah. Ck, tidak seseru yang kubayangkan.”

Jongin menggertakkan kedua rahangnya, melempar pandang penuh benci pada psikopat di hadapannya itu. Apa yang ia pikirkan? Ia menganggap ini sebuah permainan? Pria itu bahkan sudah menusuknya berkali-kali di tangan dan kakinya, bahkan wajahnya yang sudah tergores ujung runcing belati.

“Kau gila.” Jongin hanya bisa menahan emosi di balik rintihan lirihnya. Sungguh, rasa sakit di sekujur tubuhnya mulai membuatnya pening dan penglihatan yang mulai mengabur.

Dua kata yang baru saja terlontar dari bibir Jongin hanya dibalas dengan sebuah gelak tawa yang kini membahana memenuhi ruangan bobrok itu. Pemuda china itu masih melangkah menuju Jongin yang juga masih mencoba mundur meski terseok.

Kini Yixing tak ingin mengulur waktu lagi, sudah cukup memberi korban kesempatan untuk bernapas. Kali ini ia akan memasuki puncak dari permainan ini. Dan dengan seringaian miring di wajahnya, Yixing kembali duduk sejajar dengan Jongin yang tentunya masih tergeletak di permukaan lantai penuh bercak darah. Tangan kirinya yang bebas meraih sejumput helai rambut Jongin. Menjambaknya kasar hingga kepala pemuda itu —yang sempat terkulai— tegak kembali.

“Melihat wajahmu— “ Yixing berhenti berucap, memberi jeda ketika tangan kanannya yang memegang belati terarah ke lekuk rahang Jongin. “—membuatku mengingat wajah ayahmu yang sudah membunuh kedua orangtuaku.”

Yixing kembali menyeringai ketika mendengar deru napas tersengal dari pemuda di hadapannya itu. “Aku penasaran bagaimana reaksi Presdir Kim saat melihat wajah anak tunggalnya yang tampan ini bersimbah darah.” ujarnya, masih memainkan puncak belati menyusuri lekuk wajah Kim Jongin. “Liana, kau tidak ingin membantuku mengabadikan momen ini? Sayang sekali jika kita melewatkannya begitu saja. Dan— oh, pasti Presdir Kim akan sangat senang jika kita mengirim video spesial ini padanya nanti.”

Gadis yang sedari tadi hanya diam bersandar di pojok ruangan itu mengangguk sekilas, lalu mengambil camdig yang tergeletak di atas meja kayu kecil di sudut ruangan. Ia menekan tombol on dan berjalan mendekati kedua pemuda itu. Siap untuk mengabadikan momen penyiksaan putra tunggal keluarga Kim.

“A—apa yang ingin kau lakukan lagi?” tanya Jongin terbata, lagi-lagi gagal menyembunyikan rasa takutnya.

“Apa yang ingin kulakukan? Hm, memulai inti permainan.” Senyum tipis pemuda china itu semakin membuat nyali Jongin menciut. Sudah tak ada tenaga lagi baginya untuk melawan. “Ah, kamera sudah siap!” dendang Yixing layaknya anak umur 5 tahun ketika mendapati Lian yang sudah bersiap untuk merekam. “Jongina, kau harus memasang wajah ceria. Kau tidak ingin melihat ayahmu khawatir, ‘kan?”

“Kau gila, Zhang Yixing.” Jongin masih berusaha mati-matian untuk menahan deru napas ketakutannya.

Namun kali ini Yixing tak ingin menghiraukannya lagi, ia mulai menekan belati di wajah Jongin perlahan hingga menembus daging pipinya dan memberi sayatan panjang di sana. Memunculkan jeritan korban yang memekakkan telinga. Dan bau anyir yang kembali menusuk hidung.

Sst, jangan berteriak terlalu keras, Jongina. Tenagamu akan cepat habis jika terlalu sering berteriak, kita belum sampai di garis finish.” Yixing terkikik seraya kembali menyayat bagian sisi lainnya. Terlalu kegirangan hingga ia menusuknya berkali-kali secara acak. Bukan hanya goresan dan sayatan yang kini terpampang di lekuk wajah Jongin, dagingnya juga mulai mencuat tak normal akibat tusukan yang berkali-kali.

Tapi itu belum cukup. Sekarang Yixing mengalihkan belatinya ke arah perut Jongin, menusuknya hingga timbul suara menjijikkan dari dinding kulit yang tertembus belati. Cairan kental segar berwarna merah mengucur dari bekas tusukan itu. Warna yang menggoda di mata Yixing, membuatnya ingin menciptakan aliran sungai merah lebih banyak. Berkali-kali pemuda itu menusuk belatinya ke sisi perut Jongin, hingga menembus organ dalam kemudian mengoyaknya sampai membentuk luka yang menganga lebar. Dan darah yang semakin mengucur deras.

Pemuda itu bahkan tidak memedulikan korbannya yang sudah hampir kehilangan kesadaran. Ia terus menusuk, mengoyak, dan bahkan memotong daging yang mencuat akibat tusukan. Bukan hanya di bagian perut, namun juga bagian tubuh lainnya yang masih belum tersentuh goresan belati. Yixing benar-benar tak ingin melewatkan satu inci pun dari tubuh putra tunggal pembunuh kedua orangtuanya.

Yixing melepas rambut Jongin yang semula ia jambak. Menciptakan bunyi debuman ditambah suara cipratan dari lautan darah yang menggenang ketika tubuh Jongin jatuh terkulai.

Yixing mengernyit saat menyadari pemuda itu belum benar-benar mati. Sudah pasti sampai di keadaan kritis namun nyawa tampaknya masih belum meninggalkan raganya.

“Kau ingin mengambil bagian?” Yixing menoleh pada Lian dan mengarahkan belati yang dipenuhi darah segar Jongin pada gadis itu.

Lian sedikit menurunkan fokus camdig yang dipegangnya. “Gege tidak ingin mengambil bagian terakhir?”

Yixing tersenyum lembut, memandangi gadis yang menjadi satu-satunya harta berharganya, satu-satunya orang yang selalu berada di sampingnya hingga saat ini. “Aku ingin kau ikut mencobanya. Aku tahu kau pasti menginginkan bagianmu juga, ‘kan?”

Sejenak Lian menggeser manik matanya pada Jongin yang tergolek tak berdaya di sekililing lautan kecil darah segar miliknya sendiri. Ia lalu meraih belati yang terulur di tangan Yixing dan memberikan kameranya pada pemuda itu.

Dan dengan pasti, Lian beringsut mendekati Jongin. Mengarahkan belati yang siap menancap di bagian tubuh pemuda tersebut. Oh, tentu saja gadis itu tahu bagaimana harus mengakhiri permainan ini dengan sempurna. Sentuhan terakhir yang akan mengirimkan Kim Jongin ke dunia yang berbeda.

“Semoga perjalananmu menyenangkan, Kim Jonginssi.” Sebuah kalimat terakhir yang mungkin masih sayup-sayup tertangkap oleh kedua telinga sang pewaris tunggal konglomerat Kim. Sebelum benda berujung lancip itu menyayat leher jenjangnya, perlahan menembus celah kerongkongannya, hingga nyawa tak menyatu lagi dengan raga.

Permainan sudah mencapai batas klimaks. Di titik puncak terakhir.

-FIN-

Halo! Gimana? Ini pertamanya saya bikin fic genre psycho lho haha, jadi kalo kurang menggigit harap dimaklumi ya ^^ Trus maafin saya disini jor jor-an nistain lay sama kai HAHAHAHAHAHA lagi tergoda buat nistain mereka berdua sih dan pengen bikin genre yang beda, jadi ya berujung terciptanya fic ini wkwk. Trus buat semua fansnya kai, maap ya kai saya bikin mati di ending biar lebih mengigit, kalo ga ada yang mati ga seru /dikeroyok/ Oke cukup sekian celotehan dari saya, semoga fic ini bisa menghibur dan jika ada yang kurang berkenan tolong dimaafin ya hehe. Thanks ^^

23 thoughts on “[YiLian Dust] Revenge

  1. paperofstories says:

    PERTAMAX!

    HAHAHA /okeketawadulu// GYAHAHAHAHA //ditonjok/ AKU DEMEN KAK ;A; demen banget sama bersimbah darahnya. Pokoknya yang muncrat-muncrat aku seneng begeteh HAHAHAHA. Psikopatnya dapet kak wuhu~ dan aku kira cerita ini bakal panjang………tahunya dipersempit dengan cuman ngejelasin ‘permainan’ itu. KEREEEEN~! dan AKU NGERTI BANGET SAMA CERITANYA kkk~

    Dan lian ;A; ya ampun nak kamu bisa juga main belati .-. kiraain cuman bisa main sama setan aja wkwkwk suka karakternya Yixing yang ga pemalu pemalu udang gitu kak, apalagi pas bagian dia nawari Lian buat ikutan mainin itu tubuh Jongin yang terkulai tak berdaya /eeaaaa/ Dan aku sempet mikir Lian bakal nusuk – nusuk tubuh Kai dengan bengis TUSUK TUSUK /duagh//sinting/

    Apalagi ya kak, saking aku seneng banget sama ff psycho ini haha sampe bingung sendiri mau ngomongin apa lagi HAHAHA Apa gegara aku kena WB juga ya /elah alasan/ Pokoknya sukak kak 😉 Dendamnya ngena.

    Makasih atas karya yang keren ini kak^^ ditunggu karya psikopat lainnya, apalagi si kembar itu WUHUUU~

    Sincerely,

    Zen with Yonghwa BUAHAHAHA

    • indaylee says:

      KOMENTATOR PERTAMAX KESAYANGAN! ❤

      kakak pengen bikin yang panjang tapi ga jadi ah ga tega wkwk mungkin lain kali kakak bikin fic psikopat yang panjaaaang sepanjang cinta kita berdua /joged oplosan/

      LIAN JAGO DONG MAININ TUBUHNYA ORANG HAHAHAHA dia kan multitalented /sesat/ lian diem diem begitu temenannya sama makhluk psikopat semua, udah gitu berandalan juga wkwk /lirik ryuu&rei&kazu/ lian ga nusuk kai terlalu bengis soalnya udah dimulai duluan yg bengis bengisnya sama lay hahaha dia yang perlahan tapi pasti aja dan MENUSUK /salto cantik/

      kakak juga seneng banget dapet komen dari kamu adek sehati sebatin sejiwa seperjuangan /kecup basah/ dan kakak dengan setia NUNGGU FIC KAMU YANG LAIN ENTAH ITU TAERA, KILLCHAE, MIKA CS xD

      tunggu kedatangan kembar psikopat namun berhati lembut di episode selanjutnya /kedipunyu/ /dicolok/

      MAKASI ZEN SARANGEK<3

      -yoo & takeru's love-

  2. winnurna says:

    omegat eon…
    aku bacanya sambil megangin perut yg nyeri abis…
    ini super duper psycho…aku baru pertama baca ff ini dan perutku geli nyeri /apaa ini
    kasian jongin jadi korban huhu
    kangen Lay yg romantis
    keep writing…
    fighting eon

    • indaylee says:

      halo winnurma ^^

      nyeri kenapa? /muka polos/ /ditabok/ huahaha aku ga tau kalo fic ini bisa bikin nyeri perut /digebuk/ padahal pengen sedikit dipanjangin tadinya xD
      tenang jongin masi aman kok di dorm exo muehehe, dia lagi eon ninaboboin sekarang /apasih/ /dicekikexostan/
      lay romantis? kapan dia romantis ;A; hehehe
      makasi ya udah baca dan juga komen 😀 /tebar bunga/

      -yoo-

  3. nadatiana says:

    eonni, jangan buat yg pshyco2 donk. ngeri banget…
    si Lay yg imut2 sama lesung pipitnya itu dibikin jadi org pshyco kan kasian. hehehe 😀
    tapi ini ceritanya eonnie keren kok.
    ditunggu cerita lainnya dan YiLian Petalsnya yaa, eon.
    keep writing. FIGHTING!! 🙂

    • indaylee says:

      halo nadatiana ^^
      hehe lagi pengen nyoca bikin fic psycho sih jadi muncul deh fic ini. duh eon suka sama tokoh yg mukanya kalem imut cimit tapi buas /apa/ wkwk dan lay cocok buat meranin tokoh di fic ini 😀
      yap makasi udah baca dan juga komen ^^

      -yoo-

  4. elsacessara says:

    subuh subuh baru bangun langsung disuguhin ff kayak begini astaga –” ini psycho ny dapet banget feelny, ceyeeemm>< jangan sering sering buat ff ginian y thor, agak takut jg sih sebenerny hehe 😀

  5. azureveur says:

    Dear Yoo,

    Terima kasih ya sebelumnya sudah mempersilakan saya membaca ffnya hehehe. Jarang-jarang ya saya membaca ff psycho belakangan ini. Konfliknya klasik, tapi saya suka dengan pedeskripsannya yang gamblang, tidak penuh metafora, juga lugas. Kalau disuruh memilih antara Jongin dan Yixing, saya rasa, kamu menyampaikan sudut pandang Yixing di ffnya dengan lebih baik. Well, awalnya saya kira Lian itu cuma bersikap sebagai bayangan Yixing sih, mengingat ini ff psycho-thriller hehehe. Tapi, ternyata wujudnya memang ada di sana ya. Overall, saya suka dengan ffnya. Tapi, mungkin saya berharap plot yang lebih kompleks sih, terutama dari bagian dendam keluarganya Yixing terhadap Presidir Kim. Masih penasaran, sebenernya apa yang terjadi di antara mereka, kenapa bisa sampai Presidir Kim membunuh kedua orang Yixing.

    Great story. Keep writing 🙂

    • indaylee says:

      HALOO ZURAAAA 😀

      hehe sama sama ya, makasi juga udah di tag fic okta-rindina punya kamu kemarin, ga sabar pengen ngerti lanjutan kisah mereka, dan juga si ehem raka huahaha 😀 memang sengaja ga aku jabarin dan cuma sekilas soal alasan yixing mau bunuh jongin hihi. aku juga sengaja ngangkat konflik klasik soal pembalasan dendam soalnya yg pertama muncul di otak ide itu xD makasi ya udah baca dan buat komennya, bisa bikin semangat buat nulis karya lainnya dan buat lebih baik lagi ke depannya 😀 dan makasi juga dukungannya hehe, keep writing juga zura ^^

      -yoo-

    • indaylee says:

      halo park yeon ^^

      gimana? lay manis kan ya /ketawaunyu/ /dilemparsendal/ kenapa harus jongin? bukan harus sih sebenernya, cuma yang terlintas pertama kali sih dia dan karena dia cocok jadi cast putra tunggal seorang Presdir hehe
      walaupun ga tega, makasi ya udah baca dan komen ^^

      -yoo-

  6. liya says:

    apa??
    ini masih kurang ngigit thor *demi Tuhan dari tadi nggak lepas megangin leher gegara ngeri*
    kejem thor..
    suhumpah..
    joss lah buat jenis ff thriller

    • indaylee says:

      halo liya ^^

      suka deh kalo kamu ngeri bacanya berarti ada indikator kesuksesan bikin fic psycho ini /plak/ gimana lay nya? manis banget kan ya XD /goyang oplosan/
      makasi ya buat joss nya dari liya hehe dan makasi udah baca plus komen /kecupbasah/ /? hehe 😀

      -yoo-

  7. abellbellaa says:

    waktu adegan Lay nusuk nusuk itu beneran bayangin dan sedikit mual, serius. Aku ngga kuat kalau bayangin Kai ditusuk dan mati ditangan Lay. Huaaa mati ya Kai? duh
    ini serius, bukan kaya baca ff tapi kayak nonton film. Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang manusia ganteng nan polos. Lay dinistaiin ya disini hahaha, tapi sukses bikin ffnya ^^

  8. odultxoxo says:

    OH MY GOD, OH MY NO, OH MY WAAAYY~ /korban sinetron/
    Huaaa, ngos-ngosan baca ini._. Lebih ngos-ngosan baca NC sih /plak/
    Yixing-_- Kejam nian dirimu~ :’)
    KASIAN KAI KAN AAAA, BIAS GUEEEE~ oke abaikan.
    Ga kuat bacanya pas Kai ditusuk-tusuk(?) itu._.
    Keren tapiii~! Sukses sama ff-nya eon!^^ fighting~! xx

  9. Kauramints says:

    aduh aduh aduh, ini pertama kalinya baca FF genre begini
    aku sampe ngremes bantal gak tega bacanya, mana castnya Jongin
    yaudah tambah gak tega lol
    kalau buatku udah cukup sadis dan bikin nyeri perut (mungkin karena baru pertama kali baca) :O
    keep writing, FIGHTING!

  10. aya1395 says:

    Yah eonni jangan terlalu nistain kai.
    Aku fansnya kai nih. -_-
    Kesiankan kainya..

    Tapi gapapa sih, gak seru kalo gak mati.

    Emm kalo menurutku ya kurang greget gimana gitu, kurang sadis O.o
    Maaf…

  11. hyo1 says:

    ya ampu.. ya ampun… ya ampun… ya ampun eon!!
    udh lama gk baca ff bergenre gini. ini ff nya serem bngt eon, gk bs bayangin muka yixing yg polos jd psycho di sini. apalagi korban nya kai OH MY GOD. perut aku langsung sakit pas bacanya. tp ttp keren eon ff nya.
    Keep Writing ya Eon FIGHTING!!!

  12. asabianglala says:

    ALOHAAAAAAAA TANTE DATANG ;3
    Uh kalo semua di atas bilang kamu terlalu kejem kayanya cuma aku yang bakal bilang ADUH TIR KURANG KEJEM BANGET NGANIAYA KAI-NYA. Harusnya ada bagian Kai ditendang, dipukul, dihantam pake kayu, dibikin sampe nangis dulu baru dimatiin ((ah elu sha bilang aja mau turut serta nginjek kai)) ((kemudian asha dirajam sama fans kai))

    Huoooo tapi aku masih ga bisa bayangin ya Yixing yang bagian nyiksa. Kalo Tao Kris kayanya masih oke lah. Nah ini Yixing? Aduh percakapan biasa aja dia ehem agak lemot, masa mau nganiaya orang? ((lalu asha dicium lay))

    Cewenya tsk tsk tsk mbak taubat mbak, harusnya Kai digarap (?) dulu sebelum dimatiin. ((sha kayanya lo yg mesti taubat)) oke baiklah overall ceritanya hahahahaha thrill yang susah aku bayangin akibat muka oon Yixing. Masalahnya klasik tapi suka lah abis Kai ada tampang bgt bajingan gt harusnya yg dibikin bajingan Kainya aja bukan ortunya ((banyak bacot bgt lu sha pulang!!))

    Ahihihihi aduh sekian dulu ya fanficnya menyenangkan bgt akibat aku bahagian Kai disiksa ((woyyyy)) hehe lumayan bacaan sebelum ngerjain tugas ;–D

    Cium hangat,
    Tante ashd ft. Om Changsub

Leave a reply to indaylee Cancel reply