.:JunHee Veiled:. Basic Instinct

basict

Basic Instict || PG || Romance, Friendship || Oneshot

JunHee Veiled

© neez

Basic Instinct

 

TING. TONG.

   Nyaris tidak perlu melirik intercom, Jaehee menghela napas dalam-dalam sebelum menarik tuas pintunya, dan tersenyum, sedikit putus asa sebenarnya, tetapi apa boleh buat. Terkadang semangat orang yang kini berdiri di hadapannya, mudah sekali menular padanya, hingga ia yang beberapa bulan belakangan terbiasa di dalam rumah, mengerjakan pekerjaan rumah di apartemen Hana, mulai kembali ke kebiasaannya yang dulu, selain menjadi fansite master, tentunya, yaitu jalan-jalan.

   ”Halo, HeeHee,” sapa Jiho melambai-lambaikan tangannya penuh semangat. Ada beberapa pamflet di tangannya, berwarna-warni. Awalnya, mungkin hal itu akan menarik perhatian Jaehee, tetapi tidak setelah hampir satu bulan ia habiskan untuk mengunjungi pamflet-pamflet tersebut.

   ”Oppa, yang benar saja… darimana Oppa menemukan banyak restoran lagi? Kukira kita sudah keliling Seoul untuk mencoba semua restoran yang ada.” Keluh Jaehee sambil mengikuti Jiho yang bersemangat menatap pamflet-pamflet di hadapannya.

   ”Baru Seoul, belum Korea Selatan, dan belum dunia…” jawab Jiho ceria, sambil duduk di sofa putih empuk milik Jaehee tersebut. Ia menepuk-nepuk tempat di sampingnya, ”Kesini, HeeHee Sayang, coba kau lihat apa yang kubawa hari ini.”

   Menghela napas, tidak mungkin menang melawan Jiho, Jaehee bersungut-sungut mendekat dan duduk di sampingnya, saat ia merangkulkan lengannya pada bahu Jaehee dan memamerkan pamflet tersebut.

   ”Apa ini Oppa?”

   ”Kau lihat, ini adalah voucher makan gratis di pesiar yang akan berangkat pada hari valentine. Kau tahu? Banyak sekali pasangan yang ingin makan di pesiar ini, dan aku berhasil dapat gratis dari temanku.” Pamer Jiho.

   Jaehee menelan ludahnya, menoleh menatap Jiho, ”Hanya untuk berdua?”

   ”Kalau definisi pasangan itu bertiga, mungkin namanya bukan pasangan, Hee-ya.”

   Jaehee memiringkan kepalanya, tidak mengerti. ”Jadi maksudnya Oppa mau kita pergi kesini?”

   ”Benar! Kau kemarin protes karena aku menghabiskan uang untuk menraktirmu makan, dan aku sudah setuju mulai sekarang kita bayar sendiri-sendiri. Tapi, yang ini dapatnya gratis, HeeHee Sayang, jadi sayaaaaang sekali kalau tidak dicoba. Kau tahu, masakannya katanya sangat enak. Chef ternama…”

   ”Tapi, Oppa, ini kan di hari valentine,” Jaehee terdengar ragu-ragu, menggigit bibirnya.

   ”Lalu kenapa?” tanya Jiho tanpa dosa.

   ”Oppa, ini untuk pasangan! Dan di hari valentine, aku tidak yakin Joonmyun akan suka kalau aku pergi dengan Oppa di hari itu. Mungkin di hari-hari lain, kita hanya makan di restoran biasa, dia tidak apa-apa. Tapi, ini kan hari valentine, Oppa… aku tetap tidak enak pergi dengan Oppa.”

   Dengan tenang Jiho terkekeh, ”Tenanglah, memangnya kita benar-benar pasangan? Tidak kan?” ia bersandar dan menatap lurus ke arah televisi yang tengah menayangkan acara masak memasak.

   ”Tentu aku tahu kita bukan benar-benar pasangan, Oppa. Tapi…”

   ”Begini saja,” Jiho melirik Jaehee. ”Apa kau dan Joonmyun memiliki acara pada hari Valentine?” Jaehee menggigit bibirnya dan menggeleng, ”Lalu, kalau memang ada, apakah Joonmyun bisa mengajakmu berkencan bebas diluar?” napas Jaehee tercekat, kemudian dia menggeleng lagi. ”Lalu, apakah pada hari itu, dia dapat bebas setidaknya menghabiskan waktu denganmu?” kali ini Jaehee tidak menjawab, Jiho mengeluarkan senyum miringnya yang menggoda, ”Nah, kau lihat? Aku tahu Joonmyun sedang sibuk dengan comeback EXO kan? Hana sudah tidak terlalu sering bermain dengan Jongin belakangan ini. Anggap saja aku sedang menggantikan pacarmu…”

   ”Oppa!”

   ”Maksudnya… kalau bukan pacarmu siapa lagi yang mau mengajakmu jalan begini? Ya cuma aku, kan? Kalau tidak kau dan Hana sama saja, akan sama-sama di dalam rumah seperti gadis yang sedang dipingit karena mau menikah.” Jiho meraih remote di meja dan mulai mengganti-ganti chanel. ”Kalau kau tetap takut Joonmyun marah, kau minta izin saja… aku tidak memintamu pergi denganku diam-diam bukan?”

 

*           *           *

From    : Jiho Oppa

            Apa kau sudah menanyakan izinmu pada Joonmyun?

 

   Jaehee menghela napas dalam-dalam membaca KakaoTalk dari Jiho. Sudah seminggu, setelah Jiho mengajaknya untuk makan dan berpesiar di kapal mewah itu, dan Jaehee masih belum memberitahu Joonmyun. Entah kenapa dia merasa hal itu tidak benar, meski Jiho yang mengajaknya. Lee Jiho dan Lee Hana, sudah Jaehee anggap sebagai saudara kandungnya sendiri, sejak mereka berdua mau menampung Jaehee yang tengah memiliki masalah dengan keluarganya dan tidak memiliki tempat tinggal.

   Jaehee yang merupakan anak tunggal, tentu senang dengan kehadiran Jiho yang lebih tua satu tahun darinya, dan Hana yang lima tahun lebih muda darinya. Seolah-olah hidupnya mendadak lengkap karena telah mendapatkan satu kakak dan satu adik secara langsung. Ia juga bersyukur, Jiho dan Hana menganggapnnya sebagai saudara kandung mereka sendiri. Jiho yang protektif dan Hana yang sedikit manja.

   Tetapi masalah ini lain. Hari itu hari valentine, dan undangan yang Jiho berikan jelas-jelas ditujukan untuk pasangan. Dia dan Jiho jelas bukan pasangan, dan hari itu adalah hari valentine, demi Tuhan! Hari yang sangat penting bagi setiap pasangan. Bagi Jaehee, meski sudah pernah melewati satu valentine bersama Joonmyun, hubungan mereka dulu, berbeda dengan hubungan mereka yang sekarang. Ia memang ingin melakukan sesuatu di hari valentine untuk Joonmyun, tetapi jadwal latihan Joonmyun yang mendadak padat, membuatnya bingung hendak melakukan apa, takut di hari itu ternyata Joonmyun tidak bisa menemuinya.

   Akhirnya, ia memutuskan untuk menanyakan pada Joonmyun perihal hari valentine. Meski sebenarnya keraguan dan keengganan lebih banyak mewarnai firasatnya. Jaehee memang bukan tipe gadis yang menyukai laki-laki posesif, dan bukan tipe gadis yang selalu minta izin pada pasangannya jika hendak melakukan sesuatu, karena baginya kekasihnya ya hanya berstatus sebagai kekasih, bukan suami apalagi orangtua.

   Tetapi dengan Joonmyun berbeda! Dulu Jaehee benci pria-pria yang suka mengatur dirinya. Sekarang? Tidak sekali pun Joonmyun mengatur-aturnya, dan entah kenapa itu membuatnya gemas. Heol, dulu Joonmyun kesal setengah mati ketika dia pergi kemana-mana tidak mengabari, tapi sekarang… setiap dia mengabari, Joonmyun selalu menjawab.

   Oke, hati-hati, Sayang.

   Oke, hati-hati, Sayang.

   Oke, hati-hati, Sayang.

   Oke, sampai disana kabari.

   Apa-apaan? Jangan-jangan itu auto text, geram Jaehee. Kenapa dia memiliki kekasih yang begitu santai? Kalem? Lempeng? Jaehee mau menangis frustasi rasanya setiap dia minta izin pergi dengan Jiho saja, jawaban Joonmyun selalu sama. Tidak pula dia menghubunginya yang sedang pergi jalan, untuk memastikan Jaehee tidak tersedak makanan, atau apa.

   Hidup Kim Joonmyun itu terlalu positif dan lurus. Kalau sampai nanti Joonmyun memberinya izin, Jaehee akan demo! Dia ini pacaran dengan Joonmyun atau dengan Jiho? Tapi tetap saja, Jaehee menghela napas lagi di atas ranjangnya, memutar-mutar iPhone 6-nya, Joonmyun itu seperti srigala tidur di dalam tubuh kelinci /?/ Sekali saja Jaehee salah langkah, srigala tidur di dalam tubuh kelinci itu bisa bangun, dan dia bisa habis.

   ”Ah, molla~” Jaehee mencari nama Joonmyun di dalam kontaknya, kemudian menekan ikon hijau dan menunggu, dengan jantung berdebar-debar, dan napas satu-satu.

   Tak lama, Joonmyun menjawab teleponnya. Timing Jaehee memang tepat, Joonmyun pasti sedang istirahat makan sekarang.

   ”Apa Sayangku?” sapa Joonmyun lembut.

   ”Myeonie,” rengek Jaehee, tidak bisa menyembunyikan rasa kangennya, ”Sibuk tidak?”

   Joonmyun yang tengah berada di SM, berjalan-jalan di koridor untuk melepas lelah sekaligus mencari minuman di vending machine. Dan lelahnya terasa sedikit berkurang saat melihat caller id-nya tadi. ”Ani, aku sedang istirahat… kau pintar sekali cari waktu menghubungiku. Kenapa? Kau bosan ya?”

   ”Hmm,” gumam Jaehee. ”Sudah makan?”

   ”Sudah, baru saja selesai. Semua makannya cepat, lapar sepertinya… aku sedang cari minum.”

   ”Hmm, semangat ya, Myeonie!”

   ”Oke, Sayang… kau bisa menantikan comeback kami.”

   ”Tentu! Tidak sabar…” Jaehee nyaris menjerit. Sudah lama tidak ada aktivitas, ia sedikit merindukan EXO juga beraktivitas di panggung hiburan. Kalau EXO di balik layar, jelas Jaehee masih sering bertemu. ”Myeonie, aku mau minta izin.”

   ”Izin apa?” Joonmyun akhirnya sampai di depan vending machine, ia memasukkan dua buah koin sebelum menekan satu tombol di atas kepalanya, dan sebotol minuman isotonik sudah keluar siap untuk disantap. Joonmyun menjepit ponselnya pada telinga dan bahunya, sementara tangannya membuka tutup botol minuman tersebut.

   ”Hmm, Jiho Oppa mengajakku makan…”

   Joonmyun nyaris menyemburkan minuman yang ia minum. Suara Jaehee terdengar sangat ragu-ragu dan bersalah, dan itu membuat Joonmyun geli sendiri. Kenapa juga Jaehee harus selalu takut kalau dia tidak mengizinkannya? Joonmyun mempercayai kekasihnya itu kok, toh Jaehee dan Jiho seperti kakak-adik kandung. Dan Joonmyun mempercayai kakak dari kekasih adiknya itu.

   ”Kau membuatku terdengar seperti laki-laki posesif tahu tidak, Sayang?” kekeh Joonmyun mengusap mulutnya dengan punggung tangan, satu tangan menyisiri rambut cokelatnya ke belakang. ”Aku mengizinkanmu, aku percaya padamu… kalian tidak akan melakukan apa-apa.”

   Jaehee cemberut, ”Aku belum selesai bicara, Kim Joonmyun!”

   ”Baiklah, baiklah…”

   ”Jiho Oppa mengajakku makan malam, di kapal pesiar…” Jaehee akhirnya menyebutkan tempatnya. ”Berlayar mungkin sampai Jeju…” Jaehee menghela napas lagi. ”Di hari valentine.”

   Dan setelah Jaehee menyebutkan fakta itu, entah kenapa Joonmyun terdiam. Ia meluruskan tubuhnya, menekan ponselnya pada telinganya dengan tangannya kali ini. Satu tangan lagi memegang botol minuman isotoniknya.

   ”Valentine?” tanya Joonmyun.

   ”Eung,”

   ”Kau sadar apa yang kau minta, kan?” tanya Joonmyun pelan.

   Dan untuk pertama kalinya, air mata menggenang di pelupuk mata Jaehee, ia sedikit terharu. Akhirnya ada reaksi dari Tuan Sedatar Televisi Di rumah ini. Akhirnya ya Tuhan…

   ”Pesiar? Hari valentine? Keurae, pergi saja tak apa-apa. Aku harus latihan lagi, nanti kuhubungi.”

   KLIK.

   ”Oh? Ya, Myeonie! Myeonie? Kim Joonmyun?!” seru Jaehee kaget dengan apa yang Joonmyun. Dihubunginya Joonmyun kembali, tetapi ponselnya sudah tidak aktif.

   Dia ini benar-benar mengizinkan atau sudah cemburu? Jaehee menggaruk kepalanya, kalau dia benar-benar mengizinkan, maka gagal rencana Jaehee untuk mangkir dari ajakan Jiho.

 

*           *           *

Berjalan gontai menuju ruang latihan EXO, yang dipenuhi membernya yang lain, para koreografer, manajer, dan tentu saja bekas-bekas makanan masih berserakan di lantai, Joonmyun masuk ke dalam dengan wajah sedikit tersenyum, namun datar dan getir.

   Latihan dilanjutkan seperti biasa, konsentrasi Joonmyun juga baik, tetapi wajahnya semakin lama semakin muram dan semakin tidak bersemangat, meski ia berhasil mengesampingkan perasaan-perasaan aneh yang berkecamuk di hatinya. Dan ketika latihan benar-benar dianggap selesai, seluruh member EXO akhirnya berbaring di lantai melepas lelah dan penat.

   ”Hyung, mukamu seperti kaus kaki Baekhyun,” celetuk Chanyeol.

   Joonmyun membuka sebelah matanya, menatap Chanyeol yang nyengir, ”Kau bicara padaku?”

   ”Keurom.”

   ”Cish~ jelas seperti kaus kaki, aku capek,” Joonmyun kembali memejamkan matanya.

   ”Ah, andai gadis-gadis itu boleh kesini,” gumam Baekhyun yang kaus kakinya barusan disamakan dengan leader-nya. ”Aku kangen keberisikan mereka, Hanji, Hana, Chanra, Nayeon, bahkan Noona.”

   ”Oh, mereka makin dekat ya makin hari,” kekeh Jongin yang tengkurap dan bahunya tengah dipijat oleh Sehun yang kalah suit hari ini.

   ”Kita harus konsentrasi. Lagipula lagunya kan belum keluar, kalau nanti sudah keluar, mereka boleh datang kesini dan main.” Gumam Joonmyun berusaha mengistirahatkan kepalanya yang berdesing berpikir.

   Tao bergumam, ”Suho Hyung, apa kau bisa memberiku saran?”

   ”Saran apa?” sahut Joonmyun, nada suaranya sarat akan kantuk.

   ”Sebentar lagi kan valentine,” seolah-olah ada sepotong batu es meluncur di hati Joonmyun mendengar kata-kata Tao barusan. ”Baiknya Chanra kuberikan apa di hari valentine?”

   ”Eyy, kita memberi di white day, Tao-ya,” beritahu Jongdae.

   ”Ah, jinjja?” tanya Tao kaget.

   ”Tidak harus begitu sih, tapi kebiasaan di Korea seperti itu. Tanggal 14 Februari besok, adalah tugas para gadis memberikan cokelat untuk kekasihnya. Nanti pada bulan Maret, ganti yang laki-laki memberikan cokelat pada perempuan. Tapi walaupun tradisinya seperti itu, biasanya tetap saja valentine itu hari yang spesial untuk pasangan. Terlepas siapa yang memberi cokelat.” Jelas Jongdae panjang lebar.

   Setelah itu, Jongdae sibuk mengajari Tao, ditemani yang lainnya, yang ikut memberi saran-saran, sementara Joonmyun memperhatikan Jongin, yang sama seperti dirinya, mengantuk dan berbaring.

   ”Jongin-ah,” panggil Joonmyun pelan.

   Jongin membuka satu matanya, ”Hmm?”

   ”Menurutmu, Jiho itu orang yang bagaimana?”

   ”Kenapa kau bertanya begitu tiba-tiba, Hyung?” tanya Jongin kaget, dan sedikit penasaran.

   ”Keunyang,”

   Jongin menatap Joonmyun datar, tapi kemudian senyum miringnya yang khas terlihat. ”Akhirnya kau menunjukkan reaksi atas foto kemarin bukan? Terlambat sekali kau, Hyung.”

   ”Ani, bukan begitu…”

   ”Lalu?”

   ”Hmm, Jaehee dan Jiho sangat dekat. Jadi aku tidak masalah, Jiho memperlakukannya dengan sangat baik, aku senang kalau dia baik dengan Jaehee. Dan memperlakukannya seperti adiknya…”

   ”Cish!” belum-belum Jongin sudah memotong ucapannya. ”Kau ini lebih tua dariku tapi kadang-kadang lebih bodoh ya, Hyung?” sedikit mengernyit, ”Walaupun Jiho itu calon kakak iparku, tapi kau adalah kakakku yang sebenarnya! Itulah kenapa aku mengirimkanmu foto itu.”

   ”Jongin-ah, bukan begitu…”

   ”Hyung, kau itu laki-laki!”

   ”Aku juga tahu, Jongin,”

   ”Tapi dimana instingmu?”

   Joonmyun mengabaikannya, ”Sudahlah, yang kutanya adalah Jiho adalah orang yang bagaimana?”

   ”Kenapa harus aku jawab kalau kau berkeras dia baik dan memperlakukan Noona seperti adiknya?”

   ”Hmm, dia mengajak Jaehee berpesiar, Jongin-ah, di hari valentine.”

   ”Astaga!” Jongin benar-benar melotot, dan kini seluruh perhatian membernya sudah teralihkan pada Jongin yang berseru. Joonmyun memandang berkeliling kemudian menatap Jongin penuh arti, ”Terima kasih atas perhatian yang kau berikan, Kim Jongin~”

   ”Hyung, kau ini bodoh atau bagaimana?! Dimana ada laki-laki yang baik dengan seorang gadis yang bukan siapa-siapanya tanpa memiliki maksud?! Tidak ada laki-laki yang tulus dalam mendekati wanita, kau dan aku tahu benar itu!” seru Jongin berapi-api.

   ”Kenapa sih? Ada apa?” tanya Kyungsoo heran.

   ”Kau membiarkan Noona dibawa laki-laki lain, astaga, Hyung… biarkan saja dia terus berpesiar, dan dalam waktu sekejap dia dan Jiho Hyung yang akan berkencan!” seru Jongin tidak tahu lagi harus berkata apa.

   ”Mwo?!”

   ”Jiho kakaknya Hana?”

   ”Berpesiar?”

   Joonmyun mendesah frustasi, dan sekarang seluruh membernya tahu masalahnya. ”Aku bukan pria posesif, Kim Jongin. Aku tidak mau kami bertengkar karena masalah sepele.”

   ”Ya ampun, pacarmu diajak berpesiar dan kau anggap itu sepele?”

   ”Ne?!

   ”Berpesiar?”

   ”Betulkah?” tanya Xiumin kaget. ”Jaehee diajak berpesiar dengan keluarga Hana?”

   Joonmyun menggeleng. ”Tidak dengan keluarga Hana, tapi dengan kakak Hana, Jiho. Di hari valentine…”

   ”Astaga, Hyung!”

   ”Apa-apaan!”

   ”Kau serius? Lalu kau membolehkan?” tanya Xiumin tidak percaya. Suho ini bodoh atau apa? ”Kau serius tidak sih dengan Jaehee? Aku belum pernah dengar ada pacar yang rela kalau kekasihnya dibawa kencan, apalagi berpesiar, di hari valentine pula.”

   Sehun geleng-geleng, melipat tangannya. ”Bodoh.”

   ”Coba kalian melihat masalah ini dari sudut pandangku, aku jelas tidak mau pacarku pergi berpesiar dengan laki-laki lain.” Joonmyun mencoba menjelaskan, ”Tapi coba kalian pikirkan apa yang bisa aku lakukan untuk Jaehee?” tanyanya, ”Apa aku bisa mengajaknya kencan dan jalan-jalan keluar? Tidak, kan. Apa aku bisa membawanya kencan berpesiar bebas? Tidak, kan. Apa aku bisa bahkan secara sederhana, di hari valentine makan di rumahnya? Itu saja aku tidak bisa!”

   Penjelasannya yang panjang lebar itu membuat semua terdiam. Betapa menyakitkannya realita dan resiko yang mereka ambil untuk menjadi seorang idola KPOP ternama.

   ”Selama Jaehee di rumah Hana, dia menjadi seperti Hana, hanya diam di rumah menungguku pulang. Tidak bisa kemana-mana, dan aku sedih melihatnya seperti itu. Kini, setelah ia berbaikan dengan orangtuanya, dan ada yang bisa menemaninya jalan-jalan keluar, menggantikanku, aku bersyukur dan berterima kasih.”

   Jongin berdecih, ”Kau ini bodoh atau apa sih, Hyung?”

   ”Jongin!” seru Xiumin, ”Kau keterlaluan!”

   ”Tapi Hyung ini harus disadarkan!” seru Jongin. ”Aku tidak mau dia kehilangan pacarnya tepat di depan matanya. Jiho tidak akan mengajak Noona secara cuma-cuma! Demi Tuhan, kita ini laki-laki! Apa ada yang tulus diantara kita jika tengah berteman atau dekat dengan gadis?”

   Joonmyun menghela napasnya.

   ”Sebentar, coba kalian pikirkan baik-baik, ya ampun!” tanya Jongin memandang berkeliling. ”Jiho Hyung tidak pernah seperti itu dengan teman Hana yang lain, Suho Hyung. Hanya dengan Noona!”

   ”Ya, kurasa Jongin benar sih, Hyung,” kata Jongdae pelan. ”Kalau cuma main atau makan biasa, oke aku bisa mengerti, walau sebenarnya aku pun tidak akan suka kalau pacarku diajak pergi dengan laki-laki lain. Tapi valentine, dan pesiar… woah, itu sih…” Jongdae bahkan tidak melanjutkan kata-katanya.

   ”Apa Jaehee selalu meminta izin padamu, Hyung?” tanya Yixing.

   Joonmyun mengangguk, ”Ne, dia selalu menanyakan pendapatku apabila Jiho mengajaknya pergi.”

   ”Dan kau membiarkannya?” tanya Sehun tidak percaya.

   ”Aku membolehkannya, tentu saja, dia boleh berteman dengan siapa saja. Aku percaya padanya, dia gadis yang baik.”

   ”Hyung, tidak sedikit pun aku percaya Noona adalah gadis jahat, tapi… Jiho Hyung masalahnya, Hyung.” Jelas Jongin mencoba sabar, berusaha knocking some senses ke dalam kepala datar leader-nya. ”Kau tahu, kan? Kita laki-laki akan berusaha segala cara untuk memenangkan hati gadis yang kita sukai, itu sudah insting laki-laki kau tahu?”

   ”Oh, Jongin benar,” keluh Tao frustasi. ”Aku masih heran kenapa kau membiarkan Noona. Mungkin benar kau percaya pada Noona, tapi apa kau memikirkan perasaan Noona? Bisa saja Noona justru berpikir pacarnya tidak peduli padanya, dan itu yang dicari oleh Jiho!”

   Joonmyun diam, lama. ”Baiklah akan kupikirkan.”

   ”Astaga!!!”

   ”Kenapa masih harus dipikirkan?!”

   ”Aduh, kepalaku pusing menghadapimu, Kim Joonmyun!”

 

*           *           *

Nada dering itu tidak mungkin salah, Jaehee geragapan terbangun dan meraba-raba nakas di samping tempat tidurnya, dan akhirnya ia mendapatkan ponselnya. Tanpa melihat layar, karena matanya masih perih, setelah dipaksa terjaga, ia mengikuti insting saja untuk menggeser ikon hijau pada layar ponselnya dan menempelkan benda tipis itu.

   ”Yeoboseyo… hoaaahm…” diiringi kuap yang tidak ditutup-tutupi, agar si penelepon sadar kalau dia sudah mengganggu tidur cantik Jaehee.

   ”Apa pun alasannya aku tidak mau valentine kau habiskan dengan pria mana pun, sekalipun itu Jiho!”

   Kedua mata Jaehee mendadak terbuka, tidak yakin apa ini mimpi atau nyata.

   ”Izinkan aku egois sekali ini, boleh?”

   Dan senyum merekah di wajah Jaehee, ”Kau boleh egois berkali-kali, Kim Joonmyun.”

-Keutt-

Trouble… Trouble… Trouble…

Shoot… Shoot… Shoot…

 

31 thoughts on “.:JunHee Veiled:. Basic Instinct

  1. Lisa says:

    ahhh sukaa! Suka banget kaka sukaa…
    Akhirnya junmen mikir juga, helah hidup positif mulu, kesel;3 untung jongin yang sengak itu bisa ngomong bijak(?) juga haha. Well suka jonginnya disini, haha njir junmen dewasa doang tapi bikin keseelll. Jiho beneran suka nih kayanya sama jae yaa? Yaduhh bisa gawat nih kalo lama2 haha. Kak junmen harus disadarin lagi secepatnya haha ngga boleh positif terusss
    Kaka sukaa… Ditunggu lanjutannya yaa hihi

  2. it'sme Min2 says:

    Judul’a ngeri banget lngsng inget film basic instinct … gitu dong granpa walopun ngga posesif musti ada batasan dong aigooo

  3. ohsandal says:

    aduh ini udah mau mulai galau tapi pas bagian akhir dibikin ketawa sama jawaban jaehee hahaha ngototnya kai ke suho hahahs duh disinu kerasa banget keluarga exo hahaha makasih udah update ^^

  4. Dana says:

    SETUJU BANGET SAMA JONGIN!!! Mana ada cowo yg baik sama cewe kalo gada maunya wkwkwk curcol
    Akhirnya yaaa joonmyunnnn terbuka juga matamu, jangan lempeng2 amat kek makanyaaa tegas donggg
    Percaya sama pasangan itu harus tp egois sedikit juga gapapa kok ciyus deh ehehehe
    Sumpah deh junhee veiled ini bener2 ngasih pelajaran dan sudut pandang lain dalam hal berhubungan sama pacar, gak cuman dari sisi cewe aja tapi juga dari sisi si cowo
    Aku bener2 belajar banyak soal kesabaran, kesetiaan, perjuangan nunggu, bahkan cemburu dan egois yg sebenernya perlu juga dalam pacaran
    Omg thanks bangettttt!!! Sukaaa!!!!!

  5. indaylee says:

    KYYAAAAAAAAAAAAAAAAAA KAK NISYA AKU NYAMPAH DISINI BOLEH?!!!!
    Akhirnya…. Akhirnya papa sadar kalau nggak boleh ngebiarin pacarnya deket sama cowok lain. ANDWE. JAEHEE EONNI CUMA BUAT PAPA. TITIK
    Ngeliat judulnya aku jadi mikir yg lain /mulai error/
    ”Kau boleh egois berkali-kali, Kim Joonmyun.” BOLEH BANGET PA! BOLEH BANGET BANGET!
    Aku lagi iseng buka wp ternyata ada postingan baru. Iseng nggak ada kerjaan. Line sepi bener. Padahal aku yg nggak muncul2, dan baru muncul pas udah sepi.
    KAK LAGI KAK LAGI!!! BUAT PAPA MAKIN BERTEKUK LUTUT DI HADAPAN JAEHEE KAK!

    /Aku knp komentar kebanyakan capslock ya? ketularan kak Galuh ini/

    Yang Tersayang,
    MUT /ngakak/

  6. Prihartini Khoirun Nissa says:

    Akhirnya suho yang ‘tidak mau posesid’ akhirnya terbuka dengan kata2 kai. Berterimakasihlah pada kai yang sudah menyadartkan suho. Kalau tidak disadarkan entah apa jasinya hubungan mereka. Hffff kalo soal beginian sepertinya kai memang jagonya yaa. Ditunggu kelanjutanya

    xoxo

  7. tanianatashia says:

    Kai……kenapa dirimu kompor sekali astagaa. Tapi bener kak neezzz mungkin suho harus digituin dulu harus di komporin dan di panasin sama yang .oodel evil macem kai sama sehun yaa semoga aja sadar, maafkan daku kak imas tapi jaehee eonii sama suho aja pehliss

  8. galakto.galuh.gal says:

    KAKAAAAAAAKKKK… ANDWAEEE.. JIHO OPPAKU /kamera beputar dari atas/ /mojok di bawah shower/

    Jiho oppa jangan pecicilan. Jangan kecentilan Oppa. Jaehee eonnie punya Papa Jun. Udah titik nggak pake koma. nggak boleh ada yang lain. Oppa nggak boleh ganggu.

    Mwoyaaa.. Papa Jun. Sini kepalanya aku benerin, Ini ikutan geser juga isinya.
    Plis deh plis. Aku aja nggak rela Jiho oppa jalan sama Jaehee eonni. Tapi kaan. Jangan gitu. Jaehee eonnie nggak selingkuh. nggak berniat. Tapi jiwa dalam diri Jiho oppa nggak bisa dikendalikan. Pusing kepala Esmeralda. Hayati lelah Oppa. anteng dikit liat cewek cakep bisa nggak sih. itu uda ada yang punya.

    Jongin. Tumben kepalanya bener. Asli bijak banget. ini salah minum obat ya kamu. Ah molla sama Papa. masa sembilan kepala aja menolak membenarkan perbuatannya. masih saja dipikir-pikir. kalo kebanyakan dipikir ntar keburu diambil orang. jiho oppa ku ntar keburu jalan sama Jaehee eonnie. aku nggak mau sama Papa. masa aku sama papa sendiri. kalo boleh pacaran sama kartu kreditnya doang gak papa mah aku. /kalem/ /jangan timpukin aku pehlis/

    Dan. muahahahahaa. kaos kaki baekhyun. Baek. kaos kakimu paling lecek ya diantara semua member sampe dijadiin contoh. Syalalala /pura-pura Mut nggak baca/

    ”Izinkan aku egois sekali ini, boleh?”
    masih nanya pula. sini aku kulitin Pa. sini ke sini.

    Yaelaah. imut banget pasangan ini. pengen emut satu-satu.
    syalala bumbumbum

    XOXO
    GAL

    p.s :Mut, CAPSLOCK HANYA MILIKKU. (Galuh, 2015).

  9. adindacynthia says:

    Nah, itu yang diharapkan sama Jaehee eonni, Suho oppa.
    Aiish, masa ampe harus dimarahin seluruh member EXO gitu sih oppa, kayaknya lambat banget otaknya Suho oppa -_-
    Jongin kalo bisa ngegorok Suho oppa, mungkin sekarang Suho oppa udah tewas kali ya, 😀

  10. @deulight95 says:

    Awwwwww …. suka bgt part ini … astaga jaehee jiho ternyata makin deket yaaaaa … cuit cuit ….. untung aja jaehee setia . Eittttsss jongin tumben bgt cepat tanggap dan menggebu gebu untuk bikin suho sadar dan egois sesaat …. haha …

  11. heeryaa says:

    endingnya pun akhirnya si joonmyeon nyerah XDXDXD
    dan syukurlah ada member lain yang setidaknya normal….. buat membuka mata hati pikiran joonmyeon kalo ini itu salah satu cara jiho buat ngedapetin si jaehee hahaahaha

    aku nungguin si once in lifetime nya T___T kapan itu chaptered ff update? XD

  12. nayatiara says:

    omoooo ><
    jealous joonmyeon is so cute (and hot)
    is jiho really like jaehee, i mean like literally want her to be his ?
    thats not a really good news you know, with jongin hana and everything
    thanks for the hard work, waiting for the next one!

  13. kjmlady says:

    ini jiho sebenernya rasa gasih ke jaehee? andwaeeeee

    ”Apa kau dan Joonmyun memiliki acara pada hari Valentine?” ”Lalu, kalau memang ada, apakah Joonmyun bisa mengajakmu berkencan bebas diluar?” ”Lalu, apakah pada hari itu, dia dapat bebas setidaknya menghabiskan waktu denganmu?”

    huaa taugasih itu nyesek bgt. jiho kata”nya TT

    ‘ Apa-apaan? Jangan-jangan itu auto text’ kok aku malah ngebayangin bikin autotex kaya gini muehehe
    apa”an junmyeon ngambeknya udh kayak cewek pms, jawab singkat padet jelas-_- kalo gaboleh ya tinggal bilang aja gaboleh. dasar kaos kaki baekhyun!

    end nya duh duh. kata egois kok malah jadi manis yaa ><

  14. yeong_gu says:

    Njirr Jongin jadi bijakkk
    Padahal mah dulu juga begitu wkwkwk

    Suho akhirnya tegas juga .. Terhura eh terharu sayaaaa :’)
    Semangat terus nisyaa buat papa makin makin yaaaa hahahaa

  15. sy_sagita says:

    Hahhaha,,junmyeon terlalu baik n lempeng2 aj,,klo ak jadi jaehee bukannya kesel lagi tp frustasi,,hiihihihi,,jiho ni mmng setan penggoda,,jadi gg suka ak sma dy,,jiho ngebet bngt biar jaehee merubah haluan dri junmyeon ke dy,,cihhhhh..salut jg dng jongin,,insting seorang lelaki,,gregetan jg sih bisa rasakan ap yg jongin rasakan mnghadapi junmyeon yg baiknya mnta ampun gg ad pikiran jelek,,smoga junhee kebal sma jiho,,setan penggoda itu prgi jauh sna,,hahahhaha

  16. dyorawr12 says:

    Aduuuh junmeeen si pacar mau dibawa kabur kenapa sulit bgy ngambil tindakan hoof… jiho ssi ngegas sih ngegas tp gak usah ngebut2 amat bisa kali ya… sampe harus dikomporin adek2nya dulu ya junmen baru mau egois wkwkwk kai juughaaaaa so wise itu tindakan paling wise tuh biar caranya pake kompor huhuhu jaehee juga kalo udah di egois in soal itu mah girang juga kan ujungnya ㅋㅋㅋ~

  17. nauliueo says:

    Hamdallah Junmen akhirnya kasih jawaban yang tepat.
    Kalo sampe akhir dia masih ngebolehin….udah bakal gw jitak kayanya… authornya. /eh? xD

    Semoga abis ini kelanjutannya malah junmen sama jaehee yg pesiar berdua. Ngarep.

  18. Cloudy cho says:

    Hallo “HeeHee”.. apa2an nama itu hahhaa.. yaa ampun jonmyun oppa oppa oppaaaaa… kamu kenapa sebaik ini? Aahhhh.. minta pendapat malah masih d pikir” . Padahal vote melebihi setengah member ga setuju sm pemikiranmu.. asdfghjkl
    Jongin jago amat deh, belajar darimana itu? Dia kali yaa yg posesif. Cepat cemburuan hahhaa..
    Lee Jihoo, cari HeeHee yg lain saja. Jaehee yg ini ada yg punya ><

  19. handayaniwidya0 says:

    sumpah Junmyeon kebal banget, kayak habis disuntik anastesi… gemes… kagak tahu apa si jaehee dah kode2an mulu mnta di-protective-in. Cueknya kelewatan.
    Nuquq pas bagian akhir, ampe dibrondong sama cecunguk2 exo tetep ga peka2 haha… untung aja pas di akhir nyadar dia. lanjoooot baca ya Nis.

Leave a reply to ohsandal Cancel reply