{Sooyeon Sheets} Late Gift

Image

Love is Weird” – Johanna Mason, District 7, The Hunger Games

Saturday, 15 February 2014

Nayeon’s apartement, Anyang.

17.00 pm

“HATSYIN!”

Nayeon langsung mengobrak-abrik tas coklatnya untuk mencari masker kesehatannya, setelah menemukannya gadis itu langsung memakai dengan cepat dan berjalan kembali. Baru berjalan beberapa langkah, Nayeon sudah mendapatkan pandangan aneh dari pejalan kaki sepertinya.

Flu sialan, batinnya kesal.

Ayolah, bisa bayangkan bagiamana bisa di musim semi, dengan matahari bersinar tepat diatas kepala, bisa mendapat penyakit flu? Bagaimana harus memakai masker lagi, pasti kalian juga akan mengerti perasaan Nayeon saat ini.

Nayeon menundukan wajahnya seraya berjalan cepat, menghidari tatapan orang-orang kepadanya. Gadis itu tidak suka menjadi pusat perhatian, dan sekarang yang ingin ia inginkan hanyalah kehangatan dan kenyamanan di apartemennya. Hari ini tepat hari sabtu, jadi Nayeon tidak kaget jalanan mulai dipenuhi oleh pejalan kaki dari beragam umur.

Didekat Apartmennya, Nayeon harus melewati Starbucks. Tidak tertarik sekalipu gadis itu langsung melewatinya begitu saja. Nayeon merasa lega dirinya memakai masker. Aroma kopi yang meruak ke jalanan tidak terhirup olehnya. Memang, dari kecil Nayeon sudah benci dengan segala sesuatu berhubungan dengan kopi.Rasa kopi, aroma kopi atau apapun itu yang masih ada embel-embel ‘kopi’ .Menciumnya saja sudah mual apalagi meminumnya. Nayeon tidak paham apa dari kenikmatan meminum kopi.

“Karena rasa pahitnya bisa mematikan indra secara sementara sekaligus juga rasa sakit yang kita rasakan,” ucap Gary.

Nayeon mendengus, teringat jawaban Gary saat ditanya kenapa dia bisa tahan minum beberapa gelas kopi. Alasan Gary tentang kopi sungguh saat tidak bia dimengerti.

Lupakan soal kopi, Nayeon-ah. Nanti perutmu bisa mual.

Benar saja, tepat saat itu Nayeon merasa mual. Dia menepi dan mengelus perutnya, mencoba meredakan mual di perutnya.

Aku benar-benar sakit.

Ditilik dari riwayat kesehatannya sejak kecil, Nayeon bisa dikatakan gadi sehat. Hanya setelah diingat-ingat, di setiap akhir masa sekolah gadis itu selalu didiagnosis menderita gejala typhus sehingga berakhir kesakitan dengan bakteri Typhus mengerogoti tubuhnya.Ibunya memberitahu sebenarnya ini bukan tentang fisik Nayeon, tetapi mental Nayeon pasti drop disebabkan ketakutan mendekati Test Akhir. Alasan Ibunya didukung fakta bahwa dirinya akan mengikuti ujian akhir dengan pelaksanaanya bisa dihitung dengan jari. Ketakutannya terhadap ujian test itu memaksa Nayeon untuk belajar hingga larut malam tanpa mempedulikan kesehatannya sendiri. Nayeon berusaha mengingat-ingat kapan dirinya terkahir kali mendapat makanaan yang memang dapat layak untuk dimakan sekaligus bergizi.

Kondisi badannya makin parah saat dirinya berkunjung ke studio musik Gary atau yang lebih dikenal dengan Kang Gary, Leessang. Pekerjaannya baru setengah rampung bersama Gary, Nayeon terpaksa meminta ijin untuk segera pulang sehingga proyek Nayeon akan diselesaikan Gary. Pria itu berjanji akan  mengirimkan data tersebut ke ponselnya apabila hasil garapannya sudah rampung.

Nayeon melirik Iphone digengaman tangannya, belum ada tanda-tanda file masuk. Nayeon mengambil napas panjang lalu menghembuskannya pelan.

Dia harus pulang, batin Nayeon memerintah tubuhnya sendiri agar patuh dibawah kehendaknya.  

Nayeon akhirnya mengambil langkah, Kurang lebih 10 menit memerintah tubuhnya sendiri, Nayeon berhasil sampai ke gedung spartemnnya dan memasuki lobi. Lift berdenting dan gadis itu tiba di koridor apartemennya. Hanya gema suara kakinya memenuhi koridor apartemen. Apartemennya sepi. Sialnya, Anjingnya, Doilee juga sakit dan diharuskan opname di shelter khusus.

“Anjing memang selalu sehati dengan pemiliknya,” gumam Nayeon kepada dirimya sendiri. Gadis itu menuju dapur, menghampiri kulkasnya. Nayeon memutuskan segera memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tubuhnya dan segera beristirahat. Dan tepat saat Nayeon membuka kulkasnya sendiri, rasanya Nayeon ingin menembak kepalanya sendiri. Nayeon lupa belum berbelanja bulanan. Aktivitasnya yang seabrek membuat dia melupakan kewajibannya. Nayeon memegang dahinya sendiri, panasnya makin meninggi. Dengan kondisi seperti ini apabila Nayeon memaksakan diri keluar dari apartemennya dapat dipastikan tubuhnya  bakal ambruk tidak sadarkan diri. Membayangkan saja Nayeon sukses bergidik ngeri. Nayeon tidak bisa meminta bantuan para sahabatnya, mereka semua pasti sibuk dan bakal memilih beristirahat. Nayeon tidak ingin  merepotkan orang lain. Ohya, ada anggota EXO yang bisa menjenguknya tetapi imbasnya dirinya bakal diejek habis-habisan selama satu bulan atau mungkin lebih dari dia pikirkan. Pilihan terakhir? Kekasihnya, Do Kyungsoo tentu saja. Pesan terakhir yang dia terima dari pria itu memberitahukan bahwa Kyungsoo memutuskan berkunjung singkat. Tetapi Nayeon menolak dengan alasan dia ingin beristirahat. Sayangnya dalam lubuk hati, Nayeon membutuhkan Kyungsoo. Gadis itu bisa meminta tolong pria itu untuk menyiapkan makan malam atau sekedar mengurusinya sebentar. Sayangnya, bukan Nayeon jika egonya besar, diurungkan niat untuk menghubungi pacarnya.Nayeon mengigit bibirnya cemas, siapa yang akan dia mintai bantuan? Jonghyun? Tidak bisa, dia sudah tidak menghubungi Jonghyun sekitar seminggu setelah Jonghyun memutuskan keluar dari Anyang Art High School.

Ada satu orang lagi.

Gadis itu pun langsung membuka kunci Iphonenya, mencari kontak nomornya sebelum menekan tombol Calling

“Halo? Gary Oppa? Sedang sibuk? Iya, aku butuh bantuan Oppa sekarang”

Kyungsoo melepaskan topinya setelah lift berdenting, sudah aman melepaskan penyamarannya di Apartemen Nayeon. Kyungsoo melirik jamnya, waktu menunjukan belum jam 8. Tidak terlalu larut bagi Nayeon untuk tidur, pikirnya.

Kyungsoo memutuskan berkunjung ke apartemen pacarnya daripada memilih opsi bermain  permainan aneh didorm grupnya. Kyungsoo juga merasa paling tidak mempunyai tanggung jawab menemani Nayeon, ujian akhir yang akan diikuti gadis itu semakin dekat. Lalu Kyungsoo perhatikan fisik sekaligus mental gadisnya melemah meskipun dia tidak secara langsung memperlihatkannya. Nayeon adalah gadis  rapuh. Orang tua Nayeon berada di Jepang sehingga  tidak bisa memberikan semangat secara langsung kepada putri mereka. Sebagai seseorang yang memiliki hubungan spesial, Kyungsoo tidak segan-segan untuk memberikan dukungan kepada gadisnya.

Tepat saat Kyungsoo hendak membuka pintu menggunakan kunci duplikat apartemen Nayeon, disadarinya terdengar suara berisika dari apartemen gadis ituitu. Kyungsoo megerutkan dahinya, seingatnya semua member yang memang sudah mempunyai hubungan khusus memutuskan pergi ke apartemen kekasih mereka jadi bisa diambil kesimpulan tidak ada anak-anak Indaylee, sebutan bagi mereka sendiri, berkunjung ke apartemen Nayeon.

Setelah Kyungsoo membuka pintu, Kyungsoo tertegun melihat sepatu running pria yang tidak ia kenali diruang depan Nayeon. Sebelum dapat mencerna apa yang dilihatnya, suara hentakan kaki menggema di lorong ruang depan. Dari ujung lorong, keluar sosok gadis remaja bertubuh jangkung apabila dibandingkan dengan gadis seperantaranya. Memakai tshirt hitam bertuliskan NCIS dan dipadukan dengan celana pink polkadot, bukan perpaduan yang pas namun bukan hal modis fashion yang Kyungsoo perhatikan. Raut pucat membingkai wajahnya, mata bulatnya terlihat sayu, bibir gadis itu kering, bisa saja jika Kyungsoo mencium gadis itu bibirnya bakal berdarah. Mata Kyungsoo membelalak setelah menyadari ada sosok dibelakang Nayeon. Seorang Pria.

Keheningan menyergap. Tatapan Kyungsoo terkunci kepada sosok dibelakang Nayeon, dirinya mengidahkan kedipan shyok Nayeon.

Pria itu tertawa,”Ya. Kamu bilang tidak ada yang menengok? Nah buktinya itu siapa?”

“Memang tidak ada yang berencana menengokku,Oppa.”

Kyungsoo merengutkan dahinya. Nayeon memanggil pria itu dengan sebutan Oppa? Jarang sekali seorang Lee Nayeon memanggil laki-laki lebih tua darinya dengan sebutan Oppa, tidak satupun anak-anak EXO dengan usia lebih tua daripada Kyungsoo dipanggilnya Oppa. Nayeon akan memanggil sebutan Oppa jika laki-laki itu mempunyai peran penting bagi Nayeon. Dan saat itu juga Kyungsoo perasaan kecewa merasuki hatinya, cemburu mungkin?

Pria itu tertawa,”Aigo, dia kekasihmu yang kau ceritakan itu kan?”

Mata Kyungsoo membulat, kaget, tetapi Nayeon menjawabnya dengan santai, raut wajahnya kembali tenang,”Iya. Do Kyungsoo,  ini Gary-ssi. Oppa ini Kyungsoo, pacarku.”

Kyungsoo langsung membungkukan badannya, setelah Nayeon memberikan tatapan yang bisa dia artikan, Akan kujelaskan nanti.

Gary menyambut bungkukan Kyungsoo dan Gary mendekatinya, menjabat tangan Kyungsoo.

Dongsaeng?” tanya Gary sambil melepaskan jabat tangannya,”Boleh aku memanggilmu Kyungsoo?”

“A…. Tentu Sunbaen-“

Gary mengibaskan tangannya,”Jangan memanggilki Sunbaenim, Kyungsoo~ssi. Rasanya jadi mengingat umurku yang sudah berkepala 35.”

Kyungsoo tersenyum kecil,”Tentu,Sunbae-.Eh,Gary Hyung?”

Gary tertawa kecil, senang dengan jawaban Kyungsoo,” Begitu lebih baik. Oh, Nayeon bilang tidak ada yang bakal menemaninya,eh? Padahal-”  

Terdengar bunyi gedebuk yang cukup keras, menghentikan percakapan antara keduanya. Keduanya terdiam menyadari darimana sumber suara itu berasal.

“Na~ya!” teriak Kyungsoo menghampiri gadisnya tergolek lemah di lantai. Kyungsoo memangkukan kepala gadis itu ditangannya lalu menepukkan pipi Nayeon dengan pelan.

“Nayeon,Na~ya kamu bisa dengar aku? Na-ya aku mohon bangun…” bisik Kyungsoo, masih menepukkan pipi Nayeon. Disadarinya bahwa pipi gadis itu terasa panas. Penyakit gadis itu bertambah parah.

Beberapa detik kemudian, terdengar erangan kecil Nayeon. Kyungsoo menghembuskan nafas lega, menyadari dia belum mengambil oksigen selama sepersekian detik.

Kyungsoo memberi Nayeon pelukan kilat, ditatapnya bola mata gadisnya, “Kauu tjba-tiba pingsan begitu saja? Tidak tahu betapa paniknya aku?” tanya Kyungsoo sekaligus menyibakan rambut liar diwajah Nayeon.

“Pu-Pusing” jawab Nayeon lalu bersama erangannya.

“Sebaiknya kita membawanya ke kamar” saran Gary disampingnya.

“Aku akan mempersiapkan kamarnya. Bisakah kamu mengendongnya?”

Kyungsoo mengangguk singkat, memahami perkataan Gary dan mengalungkan lengan gadis itu dilehernya. Tubuh Nayeon terasa ringan, membuat Kyungsoo bertanya-tanya kapan terakhir kali Nayeon makan. Gadis itu  kembali merintih disaat Kyungsoo mengangkatnya. Gadisnya  menyadarkan kepalanya di dada Kyungsoo,sepertinya rasa pilu kembali mengerogitinya. 

—-

Nayeon mengalungkan tangaannya erat di leher Kyungsoo, berusaha menyeimbangkan diri agar tidak terjatuh. Memperthankan kesadadarannya saja sudah sulit. Nayeon benci menjadi lemah tak berdaya seperti ini. Wangi aftershave yang menguar dari pria itu membuatnya bertahan dari ombang ambing kesadarannya. Disandarkan kepalanya di dada Kyungsoo menghirup lebih banyak sehingga dirinya dapat bernafas lebih tenang. Aftershave Kyungsoo menguarkan bau manis sekaligus menyengarkan, perlahan menggembalikan kesadaran Nayeon.

Setelah beberapa detik yang menenangkan sekaligus menyenangkan selama hidupnya, Kyungsoo memindahkan Nayeon di ranjangnya lalu dengan cekatan menyelimuti Nayeon. Rasa pening kembali menyergapnya disaat Nayeon berusaha menatap pkekasihnya. Sepersekian detik dia menangkap ekspresi khawatir Kyungsoo sebelum semuanya mengabur.

“Aku akan mengambil obat, oke? Bertahanlah sebentar.”

“Tidak.” tolak Nayeon, suaranya terdengar parau.

Kyungsoo menggelengkan kepalanya cepat,”Jangan keras kepala, Na~ya

Tidak, Aku tidak membutuhkan segala obat mengerikan itu. Aku membutuhkanmu.

Mulutnya terasa kering dan lidahnya mulai terasa kelu, sebelum Nayeon berusaha menggerakan seluruh otot wajahnya Kyungsoo berbalik dan Nayeon menggapai tangan pria itu, memaksanya agar berhenti dan menatapnya.

“Bisakah kau bernyanyi untukku?”

Ia merasa untuk saat ini suara kekasihnya akan membuatnya lebih baik. Suplemen makanan,antibiotik, dan jenis obat-obatan yang Nayeon tidak bisa dia sebutkan membuatnya pening. Nayeon muak untuk mengonsumsi kembali obat-obatan itu apalagi saat  kerongkonggannya terasa kering.

Terlihat ekspresi shyok terpeta diwajah pria itu kemudian perlahan mencair terganti dengan ekspresi lebih lembut. “Kau beneran sakit, ya?”

Mau tidak mau Nayeon tertawa,menghiraukan rasa sakit di dadanya,”Nyanyikan saja sebuah lagu untukku, oke? Lebih baik jika itu lagu soundtrack Pororo.”

Terdengar tawa kekasihnya lalu menepatkan diri duduk di sebelah Nayeon, masih mengamit tangan Nayeon lembut,”Asal itu membuat kau lebih baik akan kulakukan Na~ya.”

Nayeon tidak bisa menahan untuk tersenyum,”Berjanjilah kepadaku kau tetap disini jika aku sudah tertidur.”

“Ya,” jawab Kyungsoo lalu seraya merapikan selimut Nayeon agar terlihat nyaman.

“Pejamkan mata, oke?”

Nayeon mengangguk lalu memejamkan mata bertepatan dengan Kyungsoo bersenandung pelan. Jari-jari Kyungsoo yang membelai rambutnya terasa mengenakan. Beberapa detik kemudian Nayeon tidak bisa melawan rasa nyaman sebelum dia tertidur pulas.

Debum kecil terdengar saat Kyungsoo menutup pintu kamar gadisnya. Sebenarnya sudah 30 menit berlalu sejak Nayeon jatuh tertidur tetapi Kyungsoo tidak bisa memaksakan tubuhnya untuk bergerak. Sedari tadi yang ia lakukan adalah menatap Nayeon dan membelai rambutnya, meninabobokan agar gadis itu benar-benar tertidur.

Kyungsoo menelah ruangan tengah apartemen Nayeon, tidak terlihat keberadaan Gary Hyung. Baru saja dirinya melangkah sebelum dihentikan suara tidak jelas, setengah bergumam memanggilnya dari balkon Nayeon dan ia putuskan untuk menghampirinya.

Malam ini terasa sejuk, terlihat gemerlap lampu kota Seoul, menandakan sibuknya malam ini. Gary bersandar dengan tenang di teralis balkon, menantap pesona malam Seoul yang selalu mengagumkan. Terlihat sebatang rokok yang menyala di sela jari-jarinya.

“Sebenarnya gadismu tidak mengijinkan aku untuk merokok di dekatnya, tapi aku sudah tidak tahan.” Gary berkata dengan tenang seolah Kyungsoo adalah sahabat dekatnya.

Kyungsoo menggelengkan kepala sambil menepatkan diri disebelah Gary,”Tentu. Aku tidak keberatan jadi Hyung tenang saja.”

Gary kembali menatap Seoul, terpantul bayangan kelap-kelip Seoul dikedua bola mata pria itu,”Kutebak Nayeon tidak pernah bercerita tentangku kepadamu kan?”

“Tidak.” aku Kyungsoo singkat, mengerling kepada Gary.

Gary menghisap rokoknya sebelum dia menjawab dengan tenang,”Aku sudah tahu Nayeon adalah gadis yang dapat dipercaya. Sejujurnya aku yang harus meminta maaf, aku membuat Nayeon berjanji untuk tidak menceritakan kepada siapapun.”

Dihembuskan nafasnya pelan, pemikirannya tentang Gary rupanya benar,”Bagaimana kalian berdua bertemu?”

“Ceritanya panjang Kyungsoo~ya dan aku bukan pencerita yang baik. Intinya aku dan dia bertemu. Saat bertemu dengannya aku merasa melihat diriku sendiri dan setelah mengenalnya aku merasa dekat dengan dia sebelum bertemu.”

Gary menghirup napas panjang,”Dan juga, entah kenapa aku merasa untuk melindunginya. Sebelumnya hanya beberapa gelintir orang yang merasa kulindungi dan Nayeon sudah kumasukan dalam list-ku. Ia sudah kuanggap sebagai adik.”

Kyungsoo tersenyum kecil. Dia mengerti apa yang Kyungsoo rasakan dan ia tidak bisa membenci Gary karena hal itu. Memang, sepertinya, didalam diri Nayeon. Membuat banyak orang merasa gadis itu memang pantas untuk dilindungi. Sejak mereka kedua menjali kasih Kyungsoo masih bingung bagaimana hal itu bisa terpatri dalam diri gadis itu,”Nayeon memang pantas diperjuangkan.” akunya.

“Lee Nayeon. Gadis itu memang aneh dan berbeda dari gadis lainnya.”

Disaat Gary menyibakan rambut hitam legamnya menggunakan tangan kirinya, Kyungsoo menangkap gambar hitam legam di lengan Gary sebelum Kyungsoo menyadari bahwa itu adalah sebuah tatoo. Kyungsoo tertegun.

“Oh.” Gary menangkap tatapan Kyungsoo kepadanya,”Bisa ditebak darimana Nayeon mendapatkan inspirasi untuk mengambar tatoo bintang di belakang telinganya.”

Memori itu terbesit di benaknya, disaat Kyungsoo menemukan tatoo bintang dibawah telingan kanan Nayeon. Dihari itu disaat Kyungsoo menyadarinya, ia mengoceh banyak dan jengkel kenapa Nayeon harus mentatoo tubuhnya sendiri dan hal-hal berbahaya dari tatoo itu sendiri. Namun Nayeon hanya menganggapinya dengan tatapan anehnya.

Ya. Kyubo~ssi, tanda bintang ini mempunya arti penting bagiku. Dan kau tidak mengingatnya?”

Dengan bodohnya Kyungsoo baru mengerti apa arti tatoo Nayeon. Kyungsoo lah yang memberitahu Nayeon tentang bintang  dan Nayeon sebagai bintang itu baginya.

Oh bodohnya kau, Kyungsoo~ssi.

Gary merasa ini timing yang tepat untuk menceritakan hal yang sepertinya perlu Kyungsoo ketahui,”Dihari dimana kami, seperti kau dengan Nayeon selalu bertengkar. Nayeon tiba-tiba bertanya mengapa aku mentatoo bagian tubuhku, bukannya akan terasa sakit. Dan aku menjawabnya bahwa memang sewaktu akan mentatoo ke bagian tubuhmu akan terasa sakit, meninggalkan sesuatu yang permanen ditubuh kita. Menurutku kehidupan yang kita jalani itu penuh liku-liku, dan rasa sakit dikehidupan kita. Namun seiring berjalananya waktu rasa sakit itu akan menghilang karena kita sudah menemukan tujuan yang pantas diperjuangkan dan akan selalu terbekas dibenak kita seumur hidup, secara permanen.”

“Mungkin yang Nayeon pikirkan adalah setelah sekian lama dihurung kesakitan saat bersamamu dan dia memutuskan bahwa kau adalah salah satu tujuannya mengapa dirinya hidup,bernafas hingga saat ini. Kau adalah bintangnya. Kau adalah tujuan. Nayeon membutuhkanmu Kyungsoo~ya.”

Gary menepuk pundak Kyungsoo pelan,”Love is Weird. Cinta itu aneh. Meskipun Nayeon terkadang membuatmu jengkel, intesitas kalian bertengkar lebih bayak daripada bermesraan tapi sesunguhnya Nayeon mencintaimu. Hanya cara penyampaian gadis itu berbeda dari gadis lain.”

Gary meremas pundak Kyungsoo pelan sebelum memasukan kedua tangan ke sakunya,”Kyungsoo~ya, aku harus pergi. Aku ada janji dengan Gil.”

Kyungsoo mengerjapkan matanya, menyadari dia mendengarkan dengan khusyuk cerita Gary,”Hyung akan pulang?”

“Ya, aku harus segera pulang dan aku merasa Nayeon akan bangun dan memberimanmu sesuatu.”

Gary tersenyum jail,”Kau pasti akan menyukainya, aku jamin.”

“Eh? Maksud Hyung?”

“Tidak bisa kuceritakan, namanya itu bukan kejutan. Toh, jika aku memberitahumu bisa-bisa Nayeon akan mengibarkan bendera perang dikantorku.” Gary bergidik pelan, sebelum dia menjabat tangan Kyungsoo,”Aku harus pergi. Selamat tinggal Kyungsoo~ya. Senang berkenalan denganmu.”

“Tapi… Hyu-aku tidak mengerti apa yang Hyung katakan.”

Gary mengibaskan tangannya, menandai bahawa percakapan itu berakhir. “Yang terpenting ingat kata-kataku, oke?”

Sebelum Kyungsoo menjawab, Rapper Leessang itu sudah berbalik. meninggalkan Kyungsoo dibawah gerlap malam Seoul.

—-

Kyungsoo hendak mematikan TV Nayeon, merasa sudah waktunya  untuk pulang ketikakekasihnyaya memasuki ruang tengah. Langkahnya terseok-terseok berusaha menjaga tubuhnya agar tetap seimbang. Walau begitu ia masih bisa melemparkan senyuman kecilnya, senyuman yang selalu berhasil menjumpalitkan perutnya.

Kyungsoo menghampirnya dan membantu Nayeon untuk duduk. “Bisa minta tolong ambilkan air putih Kyungso~ya? “pinta Nayeon pelan dan langsung ia anggukan. Tanpa basa-basi Kyungsoo mengambil air di counter dapur Nayeon dan kembali lagi.

Nayeon sudah mengubah posisinya sehingga ia duduk tegap. Bola matanya terfokus ke televisi. Kyungsoo tidak kaget apa yang dilihat Nayeon, serial NCIS yang sangat digilainya sekarang.

“Terima-kasih.” bisik Nayeon menerima gelas yang disodorkan untuknya.

Kyungsoo mengambil duduk disebelah Nayeon,”Sudah mendingan?”

Nayeon menghabiskan gelasnya sebelum dia menyandarkan kepalanya ke dada Kyungsoo dan menggulung nyaman,”Tidak begitu buruk.”

“Masih sakit?” tanya Kyungsoo seraya mengelus lengan gadisnya.

“Tentu saja,babo. Kau kira bisa langsung sembuh?”

Kyungsoo tersenyum kecil, paling tidak Nayeon sudah terdengar sinis lagi. Walaupun Nayeon menjawab sinis namun Kyungsoo tau gadisnya ingin Kyungsoo baikan dan tidak perlu menghawatirkannya. Rasa sayangnya untuk gadis itu makin bertambah, membuat Kyungsoo bertanya-tanya kapan dia bisa tidak untuk berhenti tambah mencintai gadisnya.

Keheningan menyelimuti mereka namun yang Kyungsoo rasakan hanyalah rasa nyaman.Dirinya berani membayar mahal apabila dia dapat merasakan momen ini lebih lama. Bau strawberry menguar dari rambut Nayeon yang sedang dielusnya, keharuman yang sekarang adalah bau favoritnya. Kyungsoo memejamkan mata, menikmati momen ini.

“Maaf.” Kyungsoo membuka matanya, terkejut. Sedetik kemudian dia mengerti mengapa Nayeon meminta maaf kepadanya,”Maaf kenapa?” tanya Kyungsoo polos, dia memutuskan untuk pura-pura tidak tahu.

“Tidak usah pura-pura tidak tahu, Kyungsoo~ssi.” Nayeon berbalik dan dia melotot menangkap Kyungsoo tersenyum geli,”Jangan buat aku menjadi tambah bersalah.”

“Maaf.” jawab Kyungsoo lalu sambil mengacak rambut Nayeon. Dia tidak bisa berhenti tersenyum,”Aku sudah diberitahu oleh Gary Hyung. Kali ini aku memaafkanmu karena kau sedang sakit.”

Nayeon menegakan diri dan berdecak sebal kepada Kyungsoo sebelum dia bergumam cukup keras. Kyungsoo dapat menangkap apa yang diucapkan gadisnya seperti ‘Bodoh‘ atau ‘Harusnya aku tidak usah minta maaf

Kyungsoo tidak dapat menahan tawanya,”Ya. Tidak perlu minta maaf. Aku tahu kenapa kau harus melakukannya Na~ya.” ucap Kyungsoo santai dan terdengar ikhlas.

“Benarkah?”

“Ya. Asalkan kau menceritakan dengan jujur apabila kau mempunyai teman cowok baru lagi Na~ya.”

“Wah, kalau itu aku tidak bisa janji.”

Ya!

Nayeon mengeleng-geleng seraya melipatkan tangganya,”Oh, kau tidak bisa mengengkangku dengan peraturan macam itu Do Kyungsoo~ssi. Asal kau tahu aku adalah gadis yang merdeka.” ucapnya lalu mengerling memantang ke pria itu.

“Aku bebas untuk melakukan apa yang kumau dan kuinginkan.”

“Hah?”

“Oke? Sekarang pembicaraan ini kita tutup.” ujarnya riang lalu kembali menggulung ke Kyungsoo.

Sebelum Kyungsoo ssempat membuka mulut untuk menjawab, Nayeon keburu mencegahnya dengan nada jengkel,”Bisakah kita tenang? Lihat Tony dan Probie akan mengepung penjahatnya.”

“Lee Nayeon~ssi!”

“Apa? Oh, apa kau ingat hari ini hari apa?”

“Eh? 15 Februari?” jawab Kyungsoo ragu, pikirannya rasanya berputar-putar karena otaknya dijejali banyak pertanyaan dalam waktu yang singkat.

“Tidak ingat tentang apapun?”

“Ada apa dengan Februari?”

Ya!” jerit Nayeon kesal lalu menatap jengkel Kyungsoo. Tatapan matanya menginyaratkan Nayeon bisa merubah Kyungsoo menjadi batu dalam sekejap. Nayeon menghela nafas panjang,”Kenapa aku bisa mempunya pacar seaneh kamu, astaga.”

Kyungsoo mengernyitkan dahi, memyadari bahwa gadisnya tidak merutuki Kyungsoo tetapi dirinya sendiri,”Apa yang sebenarnya kau bicarakan?”

“Lupakan.” sanggah Nayeon cepat.”Jangan bicara dengan aku dulu, oke?”

Nayeon kembali menyandar, tetapi sekarang dia memilih bersandar diujung sofanya daripada menyadar kembali ke Kyungsoo. Dan gadis itu menatap serial NCIS dengan tenang, seakan tidak terjadi apapun.

“Nayeon?” panggil Kyungsoo, tetapi seperti janjinya Nayeon memilih untuk diam, tidak menoleh sekalipun. Kyungsoo mendecak sebal sambil memijat keningnya. Berusaha mrmbangkitkan memorinya tentang sesuatu yang berhubungan dengan Februari.

Zonk, dia tidak bisa mengingat apapun. Kyungsoo mendesah panjang. Kemampuan mengingatnya yang terkadang ia banggakan untuk saat ini tidak bisa diajak kerjasama. Mungkin benar kata pepatah, semakin bertambah usia volume otak semakin menurun.

Kyungsoo memutuskan untuk bertanya sehingga bisa berdamai dengan gadisnya. Dia memang tidak nyaman bertengkar terlalu lama. Ketika dia menoleh didapatinya Nayeon mendengkur kecil. Kyungsoo tersenyum kecil. Gadis itu pasti lelah. Garis keras wajah Nayeon melembut, ia terlihat lebih muda dan lebih menjadi sosoknya tanpa topeng yang menyelubunginya.

Kyungsoo mematikan TV dan berdiri, memutuskan untuk memindahkan Nayeon ke tempat tidurnya agar lebih nyaman dan tepat disaat Iphone-nya bergetar disaku jaketnya.

Kyungsoo mengerutkan dahinya.Terdapat 2 pesan suara dari Nayeon.

“Sejak kapan Nayeon mengirimnya?” tanya Kyungsoo lebih pada dirinya sendiri. Kyungsoo kembali duduk dan meembuka pesan suara dari Nayeon. Ia terdiam untuk mendengarkan suara Nayeon yang memenuhi ruang tengah.

“Hai, Do Kyungsoo, Kyungsoo~ssi,Kyubo~ya atau terserah apa yang kau mau.”

Nayeon tertawa kecil, sukses membuat perut Kyungsoo jumpalitan, lagi.”Di pesan suara ini… Aku ingin menyampaikan.. Er, sebenarnya aku malu karena aku merasa ini bodoh dan aku akan mengucupkannya cepat tapi.. Selamat Aniversarry ke 2 tahun, Do Kyungsoo~ssi”

Oh, Februari, 15 Februari, tepat satu hari sesudah hari jadian mereka. 14. Februari dan tepat pada perayaan Hari Valentine.

Sungguh,  Kyungsoo ingin mengelamkan dirinya di bumi. Merasa bodoh.

Nayeon tertawa lagi,”Aku tebak kau tidak ingat kan? Aku maklum kau tidak ingat karena tahun lalu kita tidak merayakannya, tahun lalu kita berdua sama-sama lupa. Kita pasangan aneh yang aneh ya?”

“Namun aku merasa tahun ini paling tidak ada sesuatu yang membuat ini istimewa jadi aku menyiapkan kejutan kecil kepadamu. Maaf jika ini hadiah kecil dibandingkan hadiah dari fans-fansmu tapi aku harap kamu senang. “

“Hm, lebih baik langsung saja? Lagu ini paling tidak mewakili semua aku rasakan. Oh, sekali lagi. Selamat hari jadi untuk kita.”

We aren’t perfect. We’re gonna fight sometimes. But I’m never going to stop loving you, no matter how much we fight or what we fight about. But once again, aku mencintaimu.”

Kyungsoo tertegun. Meskipun ucapan terakhir diucapkan gadisnya menggunakan bahasa yang sesungguhnya tidak ia mengerti karena Nayeon  mengucapkan bahasa ‘yang katanya’ bahasa asalanya selain bahasa Jepang, bahasa lahir gadis itu, Bahasa Indonesia. Tetapi Kyungsoo sangat mengerti apa arti kata tersebut di bahasa Korea sebab Nayeon sendiri yang mengajarinya agar dia mengerti ucapan fans-fans ketika konser SMTown di Indonesia.

Saranghae.                

Sebelum pria itu belum bisa mencerna apa yang sedang terjadi. File itu habis dan berganti dengan file baru. Suara lembut kekasihnya berganti dengan alunan lembut petiakan gitar bersamaan suara Nayeon lagi, dia bernyanyi untuknya.

Perahu kertas ku kan melaju

Membawa surat cinta bagimu

Kata-kata yang sedikit gila

Tapi ini adanya

 

Sejujurnya, walaupun pria itu tidak mengerti apa arti dari nyanyian tersebut, Kyungsoo pernah mendengar gadisnya bersenandung lagu ini. Dan selalu disaat Kyungsoo menanyakan apa arti lagu tersebut gadis itu hanya tersenyum kecil.

“Nanti kau bakal tambah mencintaiku jika mengetahui arti lagu ini.Aku jamin, Kyungsoo~ssi.”

“Oh.” Kyungsoo menyadari Nayeon menambahkan teks dalam berbahasa Korea difile musik yang ia kirimkan. Kyungsoo tersenyum kecil, dia menyadari bahwa lagu itu sungguh manis apalagi jika itu adalah pesan terdalam dari kekasihnya.

Namun ada satu lirik lagu yang dapat membuat detakan jantungnya memacu lebih cepat. Dapat dirinya bayangkan bagaimana cara Nayeon tersenyum kecil, bernyanyi sekaligus mengeluarkan isi hatinya yang ia curahkan pada bait lagu tersebut.

 

다른 건 내 블록의 맛을 설 수 없다. 당신에 대한 나의 사랑

 

Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasa ku. Cintaku padamu.

 

“Kau benar-benar membuatku terkejut Na~ya” bisik Kyungsoo pelan, tidak berusaha agar gadis itu bangun dari tidur pulasnya.

 

“Hei, setelah mendengarkan lagu ini rasanya ancamanmu berguna bagiku.”

 

“Aku mencintaimu Lee Nayeon~ssi. Lebih dari yang kau tahu, babo.”

 

Oh, dan Kyungsoo bisa bersumpah kekasihnya tersenyum kecil. Seakan mendengarkan apa yang Kyungsoo katakan,curahan isi hatinya.

 

—-

“Wajahnya hanya dipoles seadanya.Rambut hitam legamnya hanya digelung sederhana. Pakaian yang dipilihnya juga sangat sederhana sehingga bersenada dari apa yang ia berusaha lakukan untuk dirinya sendiri. Namun dari semua kesederhaanan itu membuat ia lebih hidup dari semua gadis yang ia temui. Really, She is beautiful without effort.”

Alhamdulilah akhirnya selesai juga 😀

Maaf aku post lama, maaf aku selama ini menghilang dari dunia perFFan huhu.

Kayaknya ini aku bakal banyak minta maaf ama kalian wkwk

Maaf juga ya kalo ini FF nggak bisa seperti yang diharapkan :;D aku berusaha semampu aku selama 1 tahun lebih nggak pernah ngetik sama sekali :’D ini FF seperti bangkitin mood aku nulis dan hilangin writer block aku dan ternyata berhasil!

Buat FF ini aja idenya langsung melunjur gitu aja xD entah kenapa ndengerin lagu perahu kertas lebih ngena daripada lagu lain.

Makasih buat para readers yang aku baca katanya Sooyeon Shippers *yaelah* *plak* makasih buat semangatnya dan koment-komentnya yang buat moodboaster aku! Jika nggak ada kalian mungkin aku nggak ada semangat buat bikin ni FF 😀

Buat my second family yang aku sayang banget gilaaa! Ima Unnie-rang, Kakak Yoo, Mai eonn, Zen, Mut dan Ra! I love you guys! Especially big thanks buat si Ra yang kalo ketemu di koridor sekolah bakalan teriak,”Zif mana FFnya?!” xD *hugs Ra*

But afterall, aku terimakasih banyak buat para readers maupun itu Silent Reader and Active Reader 🙂 Tanpa kalian keluarga keduaku nggak bakal kebentuk 🙂

Please, enjoy my BIG FAILED Fanfiction about our lovely evil Nayeon and Mama Kyungsoo 😀

 

 

PST: Aku bakal buat FF yang beda dari biasanya jadi nggak real life Sooyeon soalnya aku belum ada awang-awang gimana kelanjutan Sooyeon xD jadi setiap post-an pasti aku kasih kaya teaser petikan percakapan tokoh di FF itu 😀

Siapa yang bisa nebak siapa yang ngomongin siapa? 😀

 

Salam sayang, Zi.

 

27 thoughts on “{Sooyeon Sheets} Late Gift

  1. lisa says:

    akhirnya comeback… huuuu ini aku rada bingung gitu thor tapi sama alurnyaa:3 tapi pas ending ngerti kok hoho. ditu ggo sooyeon2 selanjutnya:D semangat ngetiknyaaa:D

    • Moonstear says:

      HALOOOO STRANGER!!! YA ALLAH GA KERASA YA SHEETS ITU REHAT SATU TAHUN kkk waktu SuJae masih ada, Zi udah ga nulis lagi ya kalau gasalah duh udah lama banget kangen tahuuuu!!!! dan allhamdulilah lah ya di tahun 2014 SooYeon menetas lagi wkwkwk

      Oke, sip selesai basa-basi. Cukup sekian dan terima kasih.

      lho? komennya mana jen-_-” ohiya/tepokpantatkyungsoo/

      INTI DARI KOMEN INI AKU KESEL KARENA BUKAN PERTAMAX TAPI KEDUAX T_T tapi yasudhlah ya, yang penting aku pertama di hati kak yoo/lha/pulangkamupulang!/

      Bentaran stranger, ini canon atau AU? ‘-‘ ada kang gary? Setahuku terakhir kali Sooyeon itu ada si JR NUEST._.

      DAN DI SINI NAYEON TO TWIT YANG SAMA KYUNGSOO xD biasanya ngelempar barang ke doi, eh sekarang manis-manisan ;3 kayak gula batu/duagh!/ DAN ITU NAYEON NYANYI LHO NYANYI! BUAT SIAPA? KYUNGSOO LHO KYUNGSOO!! NYANYI APA? PERAHU KERTAS PER…..AHU KERTAS…? wkwk aku kira Nayeon bakal nyanyi apa gitu, tahunya perahu kertas si maudy xD tapi gapapalah feelnya tetep dapet. Dan yang bikin kaget, aku ga tahu kalau nayeon asal Indonesia ;___; kudet banget ya stranger, aku kira dia turunan jepang sama korea aja ‘-‘

      Dan kalau komen buat penulisan kamu, ehehe, masih ada beberapa yang kurang tapi no problemo, ga merusak keinginan aku buat baca lebih lanjut kok zi dan mungkin juga itu karena kamu udah lama juga ga nulis dan masih sungkan kkk

      TETAP SEMANGAT YA ZI DAN SUKSES BUAT UN DAN PTNNYA SEMOGA TEMBUS TEMBUS AMIN!!!

      MAKASIH BANGET BUAT COMEBACKNYA SOOYEON INI ❤ NGOBATIN KANGEN AKU SAMA KAMUUU DAN MEREKA BERDUA SARANGHAEEE~!!!!!!! FIGHTING.

      Sekian.

      Zen dan para N.Flying ❤

  2. Jung Hana says:

    Sooyeon is back back back… /plak
    akhirnya sooyeon ada yang baru !!! Setelah berbulan bulan saya(?) menunggu, akhirnya sooyeon ada scene romantisnya walaupun sakit hehehe terima kasih buat Ra unnie yang udah ingetin Zi unnie dikoridor buat nulis ff nya lagi :’)
    ditunggu ff selanjutnya!
    Fighting!

  3. elsacessara says:

    Akhirnya sooyeon comeback juga ya luhan/? 😀 kangen banget sama ini couple u,u gatau deh harus bilang apa, yg pasti suka banget sama setiap cerita sooyeon ^^ buruan lanjut nulis lagi ya thor jan ngilang lama lama 😀

  4. nayatiara says:

    UWAAAAAA SOOYEON !!
    kaget banget waktu liat tl twitter ada update dari indaylee , ada tulisan SOOYEON!!!
    O-MAI-GAT!
    udah setau lebiiiih kan yaaa
    ruinduuuuuu
    welcome back eon 🙂

    oke sekarang komen

    UUUUU NAYEON TUMBEN SO SWEET SO SWEETAN SAMA KYUNGSOOO~
    biasanya kan dilempar-lemparin barang —
    kalo gak gitu Kyungsoo nya di makimaki ._.
    tapi ini….
    they even cuddling ! ><
    oh my feels

    ditunggu Sooyeon selanjutnya ya eon
    dadaaaah

  5. odultxoxo says:

    UAAA SOOYEON~! ^^
    AKHIRNYA COME BACK ;;)

    WAHAHA AKU MENEMUKAN TYPO~
    yaudah sih, typo itu membuat sebuah karya menjadi lebih indah /? xD

    Nayeon tumbenan so sweet sama D.O, biasa lempar-lempar barang, dicuekin, dll. Malang nian nasib nak Kyungsoo ini /?
    Gary nuguuuu, kenalnya gimana sama Nayeooonn. Belum diceritain ih sama Nayeon~

    ditunggu sheets selanjutnyah pokoknyah~! Hwaiting! ❤

  6. indaylee says:

    AAAAKKKKKK ZIIIII AKHIRNYA KAMU POST JUGA!!!!!!!!!!!!!!!!!
    KANGEN BENER DEH SAMA CERITAMUU KYAAAAAA!!!

    Nayeon OMG semakin swit aja aihhhhh </////3333333 Uso juga aw aw aw lebih perhatian sama Nayeooon dan apa itu si Gary muncul huahahahaa /ditabok/
    Dan ga bayangin si Uso nyanyiin soundtracknya pororo begimana huahahahaha aduh ga kuat wkwkwk

    HAPPY ANIP 2 TAUN YA SOOYEON MESKIPUN UDAH TELATTTT KKKKK

    Duh berasa semacam rentenir(?) gitu ya zif neriakin nagihin FF ke kamu wkwkwk, tapi aku gabakalan bosen nagihin FF kamu disekolah setiap kita ketemu huahahaha /duak/

    Daaaaaan semoga kita sukses bareng2 ya zifff buat UN, SNMPTN ,dllnyaa! Aminnnn ❤

    Love ya zifffff :***

    XOXO,
    Ra

  7. lollicino says:

    SOOYEON IS BACK YES!
    *nyalain kembang api*
    this is so sweet. jarang-jarang ngeliat SooYeon lagi mesra-mesraan gini, kejadian langka ‘3’ *kabur* tapi serius. walaupun rasanya rada aneh dikit ngeliat Zi eonnie nulis yang romance-romance gini .-. tapi udah bagus kok 😀
    serius SooYeon jalan-jalan dan meninggalkan Indaylee terlalu lama. FINALLY KYUNGSOO AND SOOYEON
    ILY<3

  8. kimsohee says:

    ZI EONNIEE AKHIRNYA SOOYEON COMEBACK *\(´▽`)/ -(‾▿‾)/ -(‾▿‾)/ serius setelah hampir nunggu sampe lumutan akhirnya comeback wkwkwk yaampun nayeon disini so sweet banget oh ya terus nayeon bisa ketemu sama gary gara-gara kenapa eon? Terus nayeon bukannya keturunan korea-jepang ini ada indonesia tapi gak pa-pa sih bagus kok eon ^o^ ditunggu sheets selanjutnya

  9. Minhyo-Kim says:

    Ahhh zi!!! Temen yg bru kenal dan langsung ngomongin novel divergent, btw zi novelnya udh mau dijadiin film… Kita nonton sama kyungsoo ya? #iyainaja

    Kangen bangetttt sama sooyeon!!!!
    Mau juga kalo sakit dinyanyiin sm soo ;_____;
    Mau buat FF nya tetep sooyeon kan? Ditunggu banget banget.

  10. hyo1 says:

    udah lama gk buka page ini, dan akhirnya sooyeon comeback yeeeeyyy setelah sekian lama menunggu….

    tumben nayeon nya so sweet biasanya kan lempar2 barang, mukulin kyungsoo, dll. nampaknya nasib kyungsoo lg baik kali ini.

    Ff nya keren eon, ditunggu sooyeon sheets lainnya.
    FIGHTING!!!!

  11. Laksita Rahma says:

    Yeey SooYeon akhirnya comeback.. Nayeon sosweet..^^ tumben Nayeon sosweet kkk~
    Bgus eonni lnjut yaa..

  12. baekyu21 says:

    finally.. udah lama banget gk baca sooyeon. ini couple yg paling aku tunggu2… sukses buat cerita sooyeon brkutnya….

  13. Wulan says:

    So sweet bgt sich…nyanyi bwt anniversary nya…g nyangka nayeon romantis juga..d pastikan kyungsoo cinta bgt…

Leave a reply to Kauramints Cancel reply