[Another YiChan] One Bedroom (H-6)

photoshake_1356086571252

Title     : ONE BEDROOM

Author : Ra (@datudecps)

Casts   : Wu Yifan (Kris), Park Chanra , OC

This is NOT YiChan Récit, the casts is still YiChan & idl but this is not ‘like-real’ story

nb: poster hopeless T.T

Enjoy 🙂

© INDAYLee Staffs

its…Its just like..like i had a car crash seeing you like this. It kills me” -Chanra

**One Bedroom (H-6)***

setelah memarkirkan Mazda MX5 miliknya, Chanra berjalan melewati koridor-koridor kampusnya menuju kelas yang berada dipaling ujung kampusnya itu. Kelas music. Wajah Chanra tampak tak tenang. Mulutnya ia tarik kebawah dan kedua matanya dikelilingi oleh bayangan hitam yang membuat matanya tampak seperti mata panda.

Semua orang melihat Chanra dengan pandangan iba. Bahkan sesekali ada teman Chanra yang menghampiri Chanra dan bertanya apa yang terjadi pada Chanra. Tetapi Chanra hanya tersenyum dan menjawab ‘gwenchana. Terimakasih sudah bertanya’ dan segera meninggalkan orang yang bertanya hal tersebut.

Bohong? Tentu saja Chanra berbohong. Tidak mungkin Chanra baik-baik saja. Chanra merasa dirinya bersalah. Bersalah karena ia telah melukai perasaan seorang Wu Yifan. Melukai hati terdalam Kris dengan cara menolaknya mentah-mentah dan berteriak padanya. Rasa bersalahnya ini membuatnya tidak bisa memejamkan mata sedetikpun tadi malam. Dan semalam sebelumnya ia juga tak bisa memejamkan matanya akibta kejadian ‘itu’.

“Ra-ya” Ri-Ah berdiri tepat didepan Chanra hingga membuat Chanra memberhentikan langkahnya dan memasang wajah bingung pada Ri-Ah. “we need to talk” lanjut Ri-Ah.

Chanra mengangkat bahunya. “eung..okay..what’s it Ri?” tanya Chanra langsung. Ia sedang terburu-buru ke kelas vocal-nya.

“kita tak bisa membahasnya disini. Kantin?” ajak Ri-Ah. Chanra menggeleng cepat “I’m in a hurry, Ri. Kim seonsaengnim sudah menunggu-“

“lima menit. Hanya lima menit, Ra-ya~ ayolah. Ini juga menyangkut tentang dirimu” Ri-Ah menarik lengan Chanra dan menggeretnya langsung menuju kantin kampusnya.

okay. Five minutes then I have to go to class”Setelah sampai, mereka langsung duduk dikursi yang tidak banyak dilewati oleh orang lain dan saling berhadapan.

“mau cerita padaku?” Tanya Ri-Ah tanpa basa-basi. Chanra mengerinyitkan dahinya tidak mengerti. Cerita apa?

“cerita tentang?”

“ tentang kau dan Kris.”

Deg.

“memang ada apa tentang aku dan Kris?” Tanya Chanra pura-pura tidak tahu. Chanra benar-benar tak ingin membahas ini.

“oh ayolah Park Chanra-ssi. Kau pikir aku buta? Kau pikir aku tak bisa melihat perubahan hubungan antara kau dan Kris 2 hari ini? Kalian yang biasanya berangkat bersama selama 2 hari ini berangkat dengan mobil masing-masing. Kalian yang biasanya terlihat bersama saat di kampus sekarang tidak pernah bersama. Kau pikir aku tidak sadar itu? What’s the matter with you guys?” Ri-Ah menggenggam tangan Chanra kuat berusaha meyakinkan Chanra agar Chanra menjawab pertanyaan Ri-Ah

“dan lihat kau sekarang. ‘Lady’ Chanra yang selalu terlihat bersinar kini berubah menjadi awan gelap yang tak enak dipandang. Kau masih berfikir aku tidak tahu? Munafik sekali kau” lanjut Ri-Ah.

Chanra menggigit bibir bagian bawahnya berfikir apakah ia harus bicara jujur pada Ri-Ah atau tidak. Tapi jika ia berbohong Ri-Ah pasti tidak mempercayainya. Fakta-fakta itu membuat Chanra merasa dirinya tertangkap basah sedang crash dengan Kris. Karena selama ini, diantara keenam pasang orang yang ikut tantangan itu, hanya Chanra dan Kris yang tampak akur.

well…it’s complicated” jawab Chanra. “aku akan mengatakannya secara singkat” Chanra menghembuskan nafasnya berat. Bersiap menceritakan kejadian ‘itu’ pada Ri-Ah

Kris said love to me. Then he asked me to do ‘the things’ with me. I ignored him and yelled at him. He got angry and he slept in the living room.i didn’t talk to him on the next morning until now. That’s it” jawab Chanra singkat. Ri-Ah menatap Chanra dengan pandangan tak percaya.

“Kris..menyatakan cinta padamu? Kris jatuh cinta padamu?” Tanya Ri-Ah tak percaya. Chanra menggelengkan kepalanya. “aku tak tahu. Tapi dia mengucapkan ‘3 kata’ itu padaku”

Kris’s definetly fell in love with you” ucap Ri-Ah. “then what happened? Maksudku, Kenapa kau bisa seperti ini? Kau kacau sekali, Park Chanra-ssi”

“aku juga tak tahu. Setelah kejadian itu aku benar-benar memikirkan kejadian itu dan tak bisa memejamkan mataku. Dan semalam aku merasa bersalah kepadanya karena telah berteriak padanya.” Chanra menyandarkan dagunya pada meja alumunium kantin. Ri-Ah mengangkat sebelah alisnya.

“merasa bersalah karena berteriak padanya atau merasa bersalah karena telah menolaknya?” Chanra mengangkat kepalanya kaget. “mwo? Kau bilang apa?” tanya Chanra sekali lagi. Takut-takut pendengarannya salah mendengar pertanyaan Ri-Ah

“kau merasa bersalah karena menolaknya ‘kan Park Chanra-ssi?” tanya Ri-Ah sambiltersenyum jahil pada Chanra. Kedua pipi Chanra bersemu merah. “mwo? Tentu saja tidak. Aku merasa bersalah telah berteriak padanya. Seharusnya aku tidak perlu berteriak padanya”

“jangan bohongi dirimu sendiri,Ra-ya. Aku bisa melihatnya. Membohongi dirimu sendiri sama dengan menyakiti dirimu sendiri”celetuk Ri-Ah.  Chanra mulai mengerti ini. Chanra mulai mengerti apa maksud pertanyaan dan perkataan Ri-Ah.

“apa yang kau bicarakan, Ri? Aku tidak akan jatuh cinta padanya. Got it? Aku harus ke kelas sekarang. See ya, Ri” Chanra segera berdiri dan melarikan diri dari Ri-Ah yang tampak akan berbicara lagi pada Chanra.

***

Chanra menjatuhkan badannya ke atas sofa lalu menyalakan smart TV yang berada di ruang tengah dan berusaha menikmati tayangan-tayangan yang sebenarnya sangat tak menarik untuk ditonton. Chanra tak bisa focus hari ini.Pikiran Chanra terus melayang jauh pada pertanyaan Ri-Ah tadi pagi.

Kau merasa bersalah karena menolaknya ‘kan Park Chanra-ssi?’

Chanra terdiam. Terus bertanya kepada dirinya sendiri apa yang sebenarnya Chanra sesalkan saat ini.Apakah Chanra benar-benar merasa bersalah karena telah berteriak pada Kris? Atau Chanra merasa bersalah karena menolak Kris mentah-mentah? Apa benar yang Ri-Ah katakana bahwa Chanra membohongi dirinya sendiri? Apakah Chanra memiliki rasa yang berbeda dengan Kris? Apakah Chanra sudah jatuh cinta pada seorang ‘Angel’ Kris?

Tit..tit..tit..tit…tit

Cklek

Brakk!

Suara jatuh membuyarkan lamunan Chanra seketika dan membuat Chanra langsung bangkit dari sofa lalu berjalan pelan kearah pintu apartement mereka. Ia takut jika ternyata ada orang tak dikenal masuk kedalam apartement.

“erghh..Ra-ya…” erangan kesakitan Kris terdengar ditelinga Chanra dan sukses membuat Chanra berlari panik kearah sumber suara.

Oh God!” Chanra menjerit cukup keras begitu mendapati Kris terduduk lemah bersandar pada pintu. Yang membuat Chanra semakin panic adalah terdapat beberapa lebam dan luka sobek yang cukup parah pada wajahnya. Wajahnya hampir sebagian tertutup oleh darah yang mengalir dari kepalanya.

Chanra segera mendekati Kris dan dengan sekuat tenaga berusaha membopong Kris dan membawa Kris ke sofa ruang tengah

Setelah berhasil menidurkan Kris di sofa, Chanra segera berlari mengambil handuk dan baskom yang ia isi dengan air yang sudah dicampur dengan cairan anti-bacteria. Luka Kris harus disterilkan. Jika tidak, bisa-bisa lukanya akan bertambah parah.

“Apa yang kau lakukan? Kenapa kau bisa seperti ini?” tanya Chanra panic. Chanra lalu berjalan cepat mengambil first aid yang berada tak jauh dari sofa tempat Kris berbaring.

“kau habis bertengkar, huh? Kenapa kau bertengkar sih?”tanya Chanra sambil membasahi handuk dengan cairan yang tadi ia ambil dan memerasnya. Chanra lalu membersihkan darah yang menutupi wajah Kris. Kegiatan membersihkan Chanra terhenti karena Kris mengangkat tangannya dan mengelus pipi Chanra lembut dan tersenyum. Chanra terdiam.

“kau baik-baik saja? Dia tidak melukaimu ‘kan?” Tanya Kris dengan suara pelan. “eh? Dia siapa? Tidak ada yang akan melukaiku,Wu Yifan” jawab Chanra bingung. Kris tersenyum tulus. Senyuman yang tampak sangat indah meskipun wajah Kris masih bersimbah darah.

Chanra lalu melanjutkan kegiatan membersihkan luka Kris. Sesekali Kris merintih kesakitan ketika lukanya dibersihkan oleh Chanra. Kris terus memperhatikan Chanra. Ekspresi Chanra terbilang lucu saat Chanra terlalu berkonsentrasi pada sesuatu. Ekspresi Chanra saat ini memang lucu. Tapi ada satu hal yang membuat Kris terhenti menikmati wajah Chanra.

“Jangan menangis, Ra-ya. Aku tak apa” Chanra menangis. Bulir-bulir air matanya jatuh dan mengalir di kedua pipinya. Chanra –yang ternyata- tidak sadar kalau dirinya menangis langsung menghapus air matanya.

“ seperti ini kau bilang tidak apa-apa? Kau ini bodoh atau bagaimana sih, Wu Yifan? Kau parah begini. Bahkan seharusnya aku membawamu ke rumah sakit. Kau tahu?” Chanra dan Kris tertawa bersama-sama. Sejenak mereka berdua melupakan masalah yang sedang mereka alami. Well, sejenak namun bisa membuat hati mereka sedikit tenang.

Setelah selesai membalut luka-luka Kris dengan perban, Chanra membopong Kris ke kamar untuk beristirahat. Chanra membenarkan posisi Kris lalu menyelimuti tubuh Kris dengan selimut.

“baiklah. Kau istirahatlah dulu.” Ujar Chanra lalu berjalan keluar dari kamar.

“tunggu dulu” Chanra memutar badannya dan menatap wajah Kris heran. “ada apa?” Tanya Chanra penasaran. Kris mengayunkan tangannya naik-turun mengajak Chanra kembali mendekat pada Kris. Chanra mendekati Kris.

“temani aku disini. Sampai aku tertidur. Please?” Kris menggaet tangan Chanra dan menariknya hingga membuat Chanra duduk di kasur tepat disamping Kris berbaring. Chanra tersipu malu. Ada apa ini? Kenapa Chanra tersipu malu? Kenapa Chanra salah tingkah?

“err..b..baiklah. aku akan menemanimu”

“Maafkan aku Chanra-ya” Chanra tak membalas perkataan Kris. “Aku minta maaf. Kejadian itu..aku juga tidak merencanakannya. Itu spontan. Maaf-“

“Wu Yifan” Chanra menempelkan jari telunjuknya ke bibir Kris. Menyuruh Kris untuk diam. “Tidur. Sekarang. Kita bicarakan itu nanti. Okay?” Kris mengerucutkan bibirnya sebal tapi ia tetap menuruti Chanra dan tak membahas kejadian itu lagi.

“Kau tahu Chanra-ya?”

“hmm”

“Kau tahu apa hal yang kusuka darimu?”

Deg

“Aku suka saat kau sedang menyanyi. Saat kau menyanyi, entahlah..aku merasa diriku ikut masuk kedalam alunan lagi itu. Kau selalu menjiwai lagu yang sedang kau nyanyikan. Kau selalu menggunakan feel-mu ketika bernyanyi. Membuat orang-orang yang mendengarkan nyanyianmu terhanyut dalam suasana lagu yang kau bawa. Kau special, Ra-ya. Tapi kau sangat special ketika kau bernyanyi”

“itulah hal yang paling kusuka dari dirimu. I’m sorry for saying this,but I love you, Ra-ya. And I’ll never regret this.” Kris mencium tangan Chanra yang sedari tadi masih digenggam erat oleh Kris. Chanra terdiam. Masih tidak percaya bahwa Kris mengatakan hal seperti ini. Hati Chanra tersentuh. Kris..benar-benar mencintai Chanra

***

Chanra memandang wajah Kris yang tertidur pulas dari samping. Lebam dan luka sobek yang bertengger indah di wajah Kris sama sekali tak menutup ketampanan Kris. Chanra tersenyum miris melihat keadaan Kris.

“Sebenarnya siapa yang melukaimu?” gumam Chanra pelan. Chanra bangkit dari duduknya kemudian tersadar bahwa tangan Kris masih menggenggam tangan Chanra erat,enggan melepasnya sedetik-pun. Chanra lalu duduk kembali dan melepas genggaman tangan Kris pelan-pelan. Setelah lepas, Chanra duduk di kursi yang berada di samping kasur. Memperhatikan Kris lagi.

drrt…drrt…

Chanra mengecek ponselnya. Bukan ponselnya yang bergetar. Melainkan ponsel Kris yang daritadi berada di kantong celananya. Takut membangunkan Kris, Chanra segera mengambil ponsel Kris dan melihat siapa yang menghubungi Kris.

From : Henry Lau

Bagaimana keadaanmu? Aku harap orang-orang yang aku sewa khusus untukmu tadi ‘melayanimu’  dengan baik^^ . Itu peringatan untukmu, Wu Yifan. Kalau kau mendekat pada Chanra lagi aku sendiri yang akan turun tangan dan ‘melayanimu’.

Chanra mendelik membaca sms yang dikirim oleh Henry. Jadi Kris dihajar oleh orang-orang sewaan Henry? Apa maksud Henry melakukan hal seperti ini pada Kris? Henry sungguh keterlaluan!

“maafkan aku Wu Yifan, ini semua karena aku.”

***

Chanra berjalan cepat melalui beberapa kelas tanpa memperdulikan panggilan-panggilan kencang dari sahabatnya yang meminta Chanra untuk berhenti. Setelah melihat tujuannya, Chanra berjalan semakin cepat lalu menarik orang itu menjauh dari kumpulannya.

“oh Chanra-“

“APA-APAAN KAU?” Teriak Chanra tepat didepan wajah Henry. Henry terkejut dan malu karena dirinya diteriaki oleh seorang gadis dan seorang gadis itu adalah ‘mantan’ kekasihnya.

“apa-apaan? Apa yang sudah kulakukan memangnya?” Tanya Henry tak percaya.

“ck..jangan pura-pura Henry-ssi! Kau pikir aku tidak tahu?”

“tahu apa, Chanra-ya?”

“Kau pikir aku tidak tahu apa yang telah kau lakukan pada Kris, huh?” Henry melotot. Henry sama sekali tak menyangka Chanra bisa mengetahui rencananya.

“a..apa maksudmu? Aku tak melakukan apapun pada Kris. Kau salah orang,Chanra-ya” elak Henry terbata-bata. Chanra menggelengkan kepalanya lalu tersenyum mengejek kearah Henry.

“jangan paksa aku untuk mengatakan kebusukanmu disini, Henry-ssi. Aku masih berbaik hati padamu” Ucap Chanra ketus.

“b..baiklah Chanra-ya. Memang apa salahnya jika aku berbuat seperti itu pada Kris, Huh? I’m just trying to protect yo-“

protect? Are you kidding?” Tanya Chanra tak percaya. “YOU HURT ME!” lanjut Chanra. Tiba-tiba seseorang memeluk Chanra dari belakang dan menarik Chanra cukup jauh dari Henry.

“tenang Chanra-ya, tenanglah..” bisik orang yang menarik Chanra dan orang itu ternyata adalah Chanyeol. Sementara sahabat-sahabat Chanra yang lain berdiri tepat didepan Chanra menahan Chanra yang bersiap menyerang Henry saat itu juga.

“kau tak bisa melakukan ini Chanra-ya. Kau orang yang tegas! Tapi kau bukan orang yang bersikap seperti ini! Tenanglah” Jaehye berucap tepat didepan Chanra yang ternyata sudah mengalirkan air matanya.

“dia keterlaluan,Jay!” pekik Chanra. Jaehye menganggukkan kepalanya mengerti. “iya. Aku tahu Chanra-ya. Aku tahu. Tapi tidak seharusnya kau seperti ini”

Canyeol yang sudah melepas Chanra menghampiri Henry dan mengangkan kerah baju Henry. “dengarkan aku!” bentak Chanyeol. “Aku tak akan membiarkan siapapun melukai sahabatku. Apalagi kau! Ingat posisimu. Kau hanya mantan Chanra. Ingat ini, Henry-ssi. Chanra tidak akan kembali padamu. Titik. Sebaiknya kau jauh-jauh dari Chanra dan Kris. Karena sampai aku melihat kau dekat-dekat Chanra dan macam-macam pada Kris, aku tak akan segan-segan menghabisimu!”

Henry menyeringai. “Kita lihat saja, Chanyeol-ssi” Henry lalu mengajak teman-temannya pergi dari tempat tersebut meninggalkan Chanyeol dan yang lainnya.

***

Chanra melepas flat yang ia gunakan dan meletakkannya kedalam rak sepatu yang terletak di samping kanan pintu masuk. Setelah itu, Chanra bergegas masuk kedalam apartement dan menuju kamar tempat Kris berbaring.

ah, Awake already?” tanya Chanra begitu melihat Kris berdiri didekat jendela kamar mengamati pemandangan perkotaan dengan kaos putih polos dan celana pendek berwarna coklat muda. Kris berbalik dan tersenyum melihat Chanra berdiri di ambang pintu sambil tersenyum juga.

well, it’s 9 o’clock in the evening. Tak mungkin aku tertidur selama itu, Ra-ya” jawab Kris pelan. Chanra lalu meletakkan tasnya diatas meja rias dan menghampiri Kris lalu ikut mengamati pemandangan dari jendela. Mereka sama-sama terdiam. Menikmati indahnya lampu-lampu yang membuat kota Seoul menjadi sangat menarik.

Sesekali Chanra melirik kearah Kris dan terhenyak melihat perban yang menutupi luka-luka Kris di wajahnya. Chanra merasa bersalah. Sangat-sangat merasa bersalah.

“maafkan aku” ucap Chanra tiba-tiba. Kris memalingkan mukanya pada Chanra dan mengangkat alisnya. “minta maaf kenapa?” Tanya Kris. Chanra menunjuk luka di wajah Kris.

“gara-gara aku. Kau seperti ini.” Kris tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan. “bukan salahmu,Ra-ya. Kau tidak ada hubungannya-“

“aku tahu semuanya, Wu Yifan. Jangan menutupinya. Kau tidak perlu menutupi kebusukan orang itu” potong Chanra.

Kris terkejut.“b..bagaimana?” Chanra melipat kedua tangannya didepan dan sesekali menggembungkan kedua pipinya menahan nafas agar air mata yang sudah dipelupuk matanya tidak menetes keluar. Ia tidak menjawab pertanyaan Kris karena Chanra yakin jika Kris tahu darimana Chanra tahu, Kris akan marah padanya.

“Aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi, Wu Yifan. Aku tak mau melihatmu seperti ini” ucap Chanra jujur. Well, akhirnya Chanra mengakui dirinya luluh pada seoarng Kris.

its…Its just like..like i had a car crash seeing you like this. It kills me” Kris meraih kedua tangan Chanra dan menarik Chanra untuk berhadapan dengan Kris.

“dengarkan aku” titah Kris. “It doesn’t matter what happened with me. The most important thing is, I want you to know that I love you, Ra. This isn’t joke at all. I’m serious. Since I saw you last year, I fell in love with you. That’s why I accepted Chanyeol’s chalange. Dan aku rela. Aku rela meskipun aku harus terluka, harus kehilangan semuanya untuk menyelamatkanmu. Untuk melindungimu,Ra-ya.”

Kris menarik Chanra kedalam dua lengan kokoh yang siap melindungi Chanra kapanpun. Menyelimuti Chanra dengan pelukan Kris yang hangat dan membiarkan Chanra terisak di dadanya yang bidang. Membiarkan Chanra meluapkan emosinya yang tadi dibendung.

***

“Aku tak menyangka”

“tak menyangka apa?”Tanya Chanra sambil memainkan jari-jari tangan Kris yang merangkul Chanra dan menjadi tumpuan Chanra untuk berbaring saat ini.

“Ku fikir kau orang yang keras. Orang yang tangguh. Ternyata kau rapuh. Kau tahu?” Kris membenarkan posisi tidurnya hingga kini Chanra dan Kris saling berhadapan dengan jarak yang ‘cukup’ dekat.

I’m a woman, okay? Setiap wanita itu pasti rapuh, Wu Yifan. Meskipun sekeras apapun sifat yang mereka miliki. Sekuat apapun tenaga yang dia miliki. Termasuk aku.”Jawab Chanra sambil tersenyum.

I got it, I got it”Jawab Kris. “dan kau tak setegas yang aku kira, Chanra-ya”Lanjut Kris. Chanra mengerutkan kedua alisnya. Tidak mengerti.

“well, Lady Chanra si tegas. Kupikir kau akan sangat-sangat tegas terhadapku. Yah, kau memang tegas saat seminggu pertama tinggal denganku. Sekarang, see?” Chanra dan Kris tertawa bersama-sama. Setelah selesai tertawa, Chanra dan Kris saling bertatapan.

Dengan telunjuknya, Kris menelusuri lekuk wajah Chanra perlahan. Entah sejak kapan, Kris sangat menyukai bentuk mata Chanra yang bulat dan coklat. Dan juga hidung Chanra yang tidak mancung. Telunjuk Kris akhirnya sampai pada bibir Chanra. Bibir mungil kemerahan yang membuat wajah Chanra semakin indah dan sempurna. membuat Kris merasa dirinya sangat beruntung karena bisa mendapatkan Chanra.

Kris mendekatkan wajahnya pada wajah Chanra dan perlahan menarik dagu Chanra mendekat padanya. Membuat jarak yang tadinya ‘cukup’ dekat menjadi ‘sangat’ dekat. Hingga kini pucuk hidung mereka saling bertemu. Kris tersenyum lembut pada Chanra. Chanra ikut tersenyum lalu memejamkan matanya ketika Kris meniadakan jarak yang memisahkan mereka. Menyatukan bibir tipis Kris dengan bibir Chanra, merasakan kehangatan yang ditimbulkan ketika Kris mendekap Chanra lembut. Kris mencium Chanra dengan sangat lembut dan perlahan.

Setelah melepas ciumannya, mereka saling bertatap dan tersenyum. Kris menaik Chanra kedalm pelukannya semakin dalam lalu mencium puncak kepala Chanra. Menghirup aroma khas Chanra yang tidak akan pernah Kris lupakan. “I love you, Ra. I love you” bisik Kris pelan.

I know, Wu Yifan. I know. Thank you so much

                                 ***One Bedroom (H-6)-end***

Halooooooooo! gimana semuaaa? jelek yah? pendek yah?kecepetan yah? aih maafkan Raaaaa /bow/ waktu bikin ini aku kena stuck, bingung mau cerita apaan. jadi maaf yaa kalo FF ini weirdos abis T.T. dan juga maaf ya lanjutannya lama. abis 3 hari bertapa di hutan wkwkwk jadi kepotong deh pembuatan ff ini-_- dan ada yang tanya kemana orang tua mereka sampe mereka bisa tinggal bareng? tenaang~ nanti ada ceritanya kok^^ hohoho /kipas-kipas/ Oh iya, terimakasih yaaaa yang sudah mau baca sama komen. i apreciate /bener ga tuh tulisannya/ you all guysssss! /hug/ Thank you soo much, Gamsahamnidaaaa xoxoxoxoxo /lemparin Ace/ -Ra

30 thoughts on “[Another YiChan] One Bedroom (H-6)

  1. Choi Raeki says:

    Bagus ko… tetep keren si Kris mah.
    Ada lanjutannya kah thor? dtunggu ya…
    ff yg lain jg aku tunggu.keep writing thor. fighting

  2. elsacessara says:

    demi apa ini so sweet banget thor ><'
    iri banget ama chanra yg diperebutkan gitu *eh
    lanjut lagi ya thor
    gasabar pengen tau lanjutannya

  3. ria says:

    jgn” pas ortunya tau, pada dinikahin smwa..
    hahaha.. ga bs bayangin..
    mnrt aku, diantara couple” lainnya, couple ini tuh yg plng romantis, plg bnyak skinshipnya, kekeke
    nice ff,, lanjuuut 🙂 🙂 🙂

  4. EvitaKipson says:

    Kok jawabnya “I know”? wkwk
    Duh ini couple sweet banget ^^
    Padahal dari awal lebih pervert-an SeRi harusnya, tapi kenapa kalo ChanRa walaupun cuma sedikit ‘something’nya ngena banget ya._.
    Chanra admit that she fall for him juga akhirnyaaaa kyaaaa chukaeee >.<
    Tumben Chanyeol nongol dikit ㅋㅋㅋ

    • indaylee says:

      hahaha kenapa yaa jawabnya “i know”? /plak
      haha SeRi kan emang pervert buahaha /ditabok Mai onn/
      ngena? ngena gimana? hihi aku malu deh >//<
      iya nih haha akhirnya Chanra sadaar~ wkwkwk /lho/
      haha kasian dia jarang nongol. jadinya aku tongolin (?) dikit wkwkwk.
      gomawo yaaa 😀

  5. jin jihye says:

    doh pasangan ini yah, bener2 ga akan pernah jauh dari kata skinship..
    mreka berdua ini, salah2, kris terutama itu so swit banget. sikapnya itu bener2 deh bikin melting, kyaaa~ apalagi ucapan mreka berdua di akhir..bikin pnasaran sama lanjutannya deh..dan juga kangen sama Yichan Recit ><

    • indaylee says:

      iya dong~ yichan getoh /kibas rambut/ /plakk/
      aih hahahahaha aku juga melting deh jadinyaa~ /apa ini/
      kangen ya? aku juga kangen ni sama Yichan recit/eh/
      gamsahamnidaa~ 🙂

  6. Ama Cho says:

    ah henry sumpah kok tega banget ngelakuin hal busuk (?) begitu??
    aish, jangan-jangan ntar dia bkalan berbuat yang lebih ekstrem lagi dari pada yang ini..
    ckckck
    next read..
    Jjang~

Leave a reply to rizmela Cancel reply