{Sooyeon Sheets} First Problem

 

Title : {Sooyeon Sheets} First Problem

INGAT! Setting waktu masih pada zaman promosi MAMA!

© INDAYLee Staffs

***

 

Saturday

18 May 2012

“Kwon Yejin .. Kau ingin mematahkan kakiku secara pelan – pelan hah?”

Yejin menoleh ke arah sumber suara.”Hah? Mematahkan? Peribahasa apa itu Lee Nayeon?” ucapnya cengo dengan memasang muka polosnya.

Nayeon mendengus kesal, menyadari penyakit kebolotan sahabatnya mulai keluar. “Tidak tahu? Dari tadi kita sudah berjalan selama 2 jam di sini Kwon Yejin! Kakiku seperti mau lepas satu persatu!” Nayeon mendesis dengan kesal sambil menunjuk kakinya.

Yejin melihat ke arah tunjukan Nayeon. “O” Yejin hanya membulatkan mulutnya dan mengganguk pelan  namun sedetik kemudian dia sudah asyik melihat ke toko–toko yang berjejeran rapi di salah satu Mall terkenal di Kota tinggal mereka. Well, sekarang mereka sedang -berusaha- melepaskan penat sehabis Ujian Kenaikan Kelas yang sudah dilakukan seminggu ini di sekolah mereka, Anyang High School, dan mumpung sudah selesai mereka ingin melancong ke mall. Jadinya , Lee Nayeon dan Kwon Yejin, masih memakai seragam mereka, berjalan – jalan tak tau arah dengan uang yang sangat menipis (-_-)

“Ya! Ya! Berhenti Kwon Yejin!” Yejin hanya bersiul kecil, menghiraukan perintah dari Nayeon. Hey Kwon Yejin tidak takut dengan perintah Lee Nayeon dengan nada iblisnya itu? Tidaak. Yejin sudah ‘sangat’ biasa dengan hal–hal menyeramkan yang ada didalam Nayeon toh dia sudah terlatih selama 2 tahun karena berteman dengannya.

“Nanananaa~” Yejin malah sudah asyik bersenandung kecil sambil memandang barang–barang yang berjajar rapi di depan toko.

PLEETAK!

“Lee Nayeon! KAU GILA HAH?”

Yejin berteriak sambil mengusap kepalanya yang jadi korban dari perlemparan sepatu melayang –yang memang sudah ahlinya-  dari Nayeon. Yejin tidak habis pikir  kenapa Nayeon melempari-nya dengan sepatu? Apa bocah itu tidak malu hah? Mereka sekarang sedang di mall! (-_-)

Nayeon, yang tertinggal jauh di belakang hanya nyegir tidak bersalah. ”Aiyaiy~ Akhirnya berhenti jugaa~” Nayeon melangkah ringan menghampiri Yejin dan langsung merangkul Yejin. ”Sakit heh?”

Yejin mengembungkan pipinya, tangganya masih mengelus kepalanya. ”Kau … Dapat kekuatan monster itu darimana Lee Nayeon?” desis Yejin namun Nayeon hanya terkikik pelan sambil memakai sneakersnya kembali.

“Eung? Dari kekuatan iblis yang sangat jahat!”

Jawaban polos dan tidak masuk akal Nayeon membuat Yejin mendengus tidak percaya.”Kekuatan Ibils? Jadi kau adalah murid iblis?”

“Nope” Nayeon mengoyangkan telunjuk jarinya, memberikan gesture tidak setuju. ”Aku ini adalah Ratu Iblis, Kwon Yejin. Jadi kau jangan macam–macam padaku~ Hah, sebenarnya kita ini sedang mau kemana sih?” tanya Nayeon sambil membetulkan letak  tas birunya.

Yejin memicingkan matanya.”Loh? Bukannya kau ingin membeli earphone buat Pradamu? Bagaimana sih?”

Nayeon menepuk dahinya pelan, merutuki penyakit lupanya yang sudah keluar. ”Ah~ Benar. Ayo Yejin, kita harus ke bagian elektronik!” ucap Nayeon cepat sambil menarik tangan Yejin. Yejin menghela nafas pelan dan mengikuti sahabatnya.

Ah~ Padahal sifat mereka sama-sam keras kepala. Bagaimana mereka berdua bisa menjadi sahabat baik eh?  

  ***

 “Yejin, apakah menurutmu ini bagus?”

Yejin yang sedari tadi melihat case untuk Blackberry menoleh ke arah Nayeon. ”Apa yang ba- Eh? Hp?” tanya Yejin terkejut. Nayeon tersenyum lalu mengganguk senang. ”Lucu tidak? Ada warna–warni nih”

Yejin menghampiri Nayeon dengan muka tidak percayanya.”Heh? Hp?” Nayeon menghiraukan keterkejutan Yejin, asyik melihat box  Hp yang ditawarkan, LG Delite. Entah kenapa padahal Hp flip-flap yang ia pegang sudah termasuk kategori ‘ketinggalan-jaman’ Namun mempunyai ketertarikan sendiri bagi Nayeon. Dan juga mengingatkan dia pada kekasihnya..

“Katanya mau melihat earphone dan sekarang Handphone?! Bukannya kau masih menggunakan Pradamu?”

Nayeon mendongak menghadapi Yejin dengan muka terkejutnya. ”Oh”

Lalu ia mengganguk kecil ”Ini Hp Couple yang sedang ditawarkan ada banyak warna, ada pink biru. Ahh Kyeoptaa~ Lumayan buat Kyung- Sungho” Nayeon tersenyum kikuk kepada Yejin yang sudah mengangkat alisnya.

”Cha Sungho. Kekasihku . Kau tahu?”

Nayeon langsung beralih lagi ke box yang dia pegang, matanya ia pura–pura fokuskan lagi membaca  ke box itu. Dirinya sebenarnya merasa bersalah kepada Yejin karena dia harus berbohong padanya perihal kekasihnya, Do Kyungsoo. Sedari dulu Nayeon selalu berbohong kepada Yejin bahwa dia sudah memiliki kekasih dengan nama Cha Sungho, bukan Do Kyungsoo.

Mengapa?

Ehm, Nayeon takut jika ia memberitahu Yejin yang sesungguhnya meskipun dia adalah sahabat baiknya, atau siapa-pun, dan mereka tidak sengaja keceplosan dan –mungkin-  akan  terbau kemudian akan langsung  tereksploitasi di media–media. Mungkin saja dapat membuat semua orang –apalagi fans Kyungsoo– akan terkejut dan berbalik arah ‘menyerang’nya dan  Kyungsoo. Ditambah lagi kekasihnya itu sekarang menjadi idola dari gadis–gadis hampir seluruh didunia ini. Nayeon selalu merasa bersalah jika ia melihat raut muka Yejin yang mempercayai kata–katanya jika sudah di topik ‘Cha Sungho’

“Ada yang membuatmu tertarik  nona–nona cantik?”

Nayeon mendongak lalu tersenyum kecil mendapati siapa yang bertanya kepadanya. ”Yep. Apakah ini sedang diskon?”

PLETAK!

“Auww .. Kwon Yejin sakit!” Nayeon mendesis kesakitan kepada Yejin namun Yejin malah melototkan matanya. ”Ya! Lee Nayeon! mana sopan santunmu? Tidak sopan berbicara seperti itu” Nayeon memanyunkan bibirnya, tidak terima.

Ahjuma penjaga toko, menonoton mereka bertengkar lalu tertawa kecil. ”Aigoo~ Nona tidak apa–apa” ucap Ahjuma itu dengan nada sedikit menahan tawa sambil melambai–lambaikan tangan, seolah tidak apa-apa membuat Yejin mengerecut bibirnya namun disisi lain Nayeon tertawa pelan dengan suara khas iblisnya, meremehkan Yejin .

Mata teduh Ahjuma itu berganti menatap Nayeon. ”Khusus untuk Nona cantik ini kuberi diskon khusus jika membeli dua”

Mata coklat Nayeon membulat lebar. ”Jeomalyo Ahjuma? Apa boleh?” tanyanya tidak percaya

Senyum kecil terpatri di bibir Ahjuma. ”Geurae. Jika kau mau Ahjuma juga sedang member bonus nomor–nomor cantik. Silahkan” Ahjuma itu meletakkan banyak pilihan nomor diatas meja, mata Nayeon mulai berbinar cerah dan disibukkan melihat nomor yang ada. Yejin pun juga ikut–ikutan melihat nomor karena penasaran.

“Aiyy~ Nayeon-ah bukannya nomor ini bagus?”

“Mwo?”

Yejin memperlihatkan nomor yang ia bilang bagus ke hadapan Nayeon. ”Lihat– lihat!”

“Haish kau menghalan- Ya! 12101993?!”

Yejin hampir saja melompat ke belakang mendegar lengkingan dari Nayeon. ”Ya! Lee Nayeon kau ingin membuatku mati lebih cep- Ya ya! Itu nomor pilihanku!”

Yejin berusaha mengambil kembali barang yang hampir ia punya namun Nayeon sudah menyembunyikan di belakang tubuhnya. ”Yejinie” bisik Nayeon pelan.

Yejin menautkan alisnya. ”Ya! Kau kenapa sih? Kembalikan!” perintah Yejin lalu berusaha mengambil nomornya namun Nayeon berkelit menghindarinya.

”Lee Nayeo-“

“Kwon Yejin~” Nayeon mengeluarkan suara manjanya yang sangat ia benci, namun dalam keadaan seperti ini mau bagaimana lagi. Taruhannya adalah nomor yang sama persis dengan tanggal lahir kekasihnya.

Itu adalah nomor yang sangat dia inginkan. Dan nomor itu hanya satu didunia.

”Kwon Yejin” ucap Nayeon sekali lagi dan sekarang ditambah dengan kedipan matanya. Yejin menegak ludahnya pelan, jika sahabatnya bertingkah 180 derajat atau lebih berarti dia sedang menginginkan apa yang Yejin miliki.

“W-Wae?” ucap Yejin sedikit takut karena Nayeon mulai mendekat kepadanya, masih melakukan aksi kedip mata dan juga membulatkan matanya. Yejin akan selalu memilih  Lee Nayeon yang penuh kesinisan dan aura iblisnya dibanding dengan Lee Nayeon yang penuh aegyo. Meskipun dia memasang  muka yang bisa membuat semua pria bertekuk padanya namun matanya .. penuh dengan aura kejam khas Lee Nayeon (-_-)

“Okey okey .. itu nomormu silahkan ambil- HUWAA! TAKK .. BISA … B..ERNA..FAS!” Yejin berusaha menarik nafas karena Nayeon yang memeluknya terlalu erat hingga Yejin merasa tulangnya satu persatu akan lepas dari engselnya.

“Gomawooo Yejin sayaang~’’ Mata Nayeon yang bulat sampai–sampai hampir tidak terlihat karena lebarnya senyumnya. Yejin nyengir ngeri sambil mengelus dadanya yang masih sedikit nyeri.”Ah~ Tentu saja! Kwon Yejin memang hebat~”

Nayeon mengangga tidak percaya dengan apa yang dihadapanya. Sahabatnya mulai menyombongkan dirinya sendiri, penyakit yang ia derita selain otak bolotnya. ”Kwon Yejin…”

Yejin nyengir tidak bersalah mendengar suara sinis Nayeon. Matanya membuat tatapan mengejek kepada sahabatnya itu. ”Hoh? Ada apa?”

“Kau-“ Nayeon menunjuk–nunjuk Yejin dengan gaya angkuhnya. ”-Yang pantas menggunakan gaya seperti itu adalah aku! Lee Nayeon!”

(…)

(…)

“Huahahaha” Yejin dan Nayeon tertawa terbahak–bahak bersama. Yejin pun menarik Nayeon kerangkulannya “Aish Lee Nayeon , jinjaa kau ini memang Ratu Iblis” ucap Yejin pura–pura kesal.

Nayeon nyengir. “Tentu sajaa~ Ratu Iblis adalah Lee Nayeon~  Tapi ngomong–ngomong nomor ini buatku ya? Jebaaal~” Yejin mulai tersentuh saat mendengar pinta Nayeon.

Yejin menghela nafas, ia sudah mengambil keputusan. “Baik – baiklah untukmu saja”

“Huraaay” pekik Nayeon senang sampai–sampai ia lompat–lompat kecil tidak menyadari semua pengunjung melihatnya. Yejin melempar senyum kikuk kepada para pengunjung yang melihatnya seakan bertanya  ‘Apakah dia temanmu?’

“Lee Nayeon” Yejin mendesis, matanya menyipit ke Nayeon, memberi peringatan. “Kau dikira orang gila sama orang-orang!”

“Hoh? Orang gila?” Nayeon berhenti dari aksi-kecil-gilanya, matanya yang bulat menatap Yejin polos.“Apanya yang gila?”

“Kau yang gila!” Yejin mencubit pipi Nayeon gemas. Nayeon merintih kecil

Nayeon mengerucutkan bibirnya kesal. “Aku ingin membayar sebentar tunggu disini”

Ucapnya lalu berlalu ke toko.

**

To           : Domon-Domon Babo!

Hey, sedang sibuk?

Nayeon menghela nafas pelan, dipandangnya pesan yang ia kirimkan untuk kekasihnya sekitar 1 jam yang lalu. Dia bingung. Biasanya Kyungsoo selalu cepat membalas pesan darinya. Ditambah lagi mereka sudah 1 bulan tidak bertemu, kekasihnya itu langsung membalas dengan batas waktu sepersekian detik tapi ini berbeda .. Nayeon menghela nafas lagi. Menaruh hpnya lagi dimeja. Sebenarnya jika Kyungsoo tidak sibuk, Nayeon akan memberikan LG Delite yang sudah terbungkus rapi di sebelahnya. Nayeon berpikir bahwa jika mereka ingin tetap berhubungan tanpa diketahui orang lain mereka harus mempunyai ponsel yang hanya berisi nomor mereka sendiri. Tapi sayangnya…

“Dolee-ya apa dia sedang sibuk?” bisik Nayeon kepada anjing putih berjenis  sambil menggaruk bagian belakang kepalanya. Dolee adalah anjing pemberian Kyungsoo sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 17 Januari lalu.

Nayeon menatap mata anjing kesayanganya, mata anjingnya yang sangat bulat dan berwarna hitam itu menurutnya persis dengan mata Kyungsoo

“Dia sedang sibuk mungkin” Nayeon bergumam, meyakini jawabannya sendiri meskipun terpaksa. “Dia sedang sibuk jadi tidak membalas”

‘Guk!” Dolee mengongong seperti mengiyakan gumaman Nayeon. Nayeon tersenyum tipis dan langsung memeluk erat Anjing kesayangannya. Tanpa sadar pelupuk matanya mengeluarkan air. Nayeon terisak tidak dapat menghalangi air matanya yang keluar, hatinya terasa pilu dan seperti ingin meledak, ingin rasanya mendengar maupun melihat kekasihnya itu. Namun entah kenapa… ego-nya masih melarangnya.

“Bogoshipo”

Isakan kecil Nayeon berubah menjadi tangis  yang menyayat hati. “Bogoshipo”

Dolee, yang masih dalam pelukan Nayeon tidak menggonggong atau menyalak seperti biasanya. Sepertinya dia tau bahwa pemiliknya sedang bersedih.

“Ah babo” Senyum mengejek Nayeon mulai terbentuk di bibirnya, dia menepuk kepalanya pelan berkali–kali. Menyesali apa yang ia lakukan.

Lee Nayeon. Kata ‘Menangis’ tidak ada dalam kamusnya. Nayeon sangat membenci kata–kata itu , kata tabu itu menurutnya mengandung arti ‘Pengecut’ ‘Penakut’ atau apalah. Dia selalu tersenyum meremehkan kepada teman-temanya yang selalu menangisi kekasihnya, seperti diputuskan atau apalah. Nayeon selalu jijik dengan hal itu makannya dia bersumpah /atau apapun/ tidak akan melakukan hal itu. Dia tidak mau terlihat lemah.

Tapi sepertinya Nayeon harus melangar janji itu.

Dan sepertinya Nayeon juga mengetahui rasa yang dirasakan oleh temannya.

                Rindu suaranya yang dapat membuat Nayeon tenang ..

                Rindu dengan matanya yang teduh …

                Rindu dengan senyuman tulusnya kepadanya ..

“Argh!”

Dolee melompat kaget dengan teriakan Nonanya. Anjing putih itu mendongak mendapati Nonanya. Satu tangannya memukul dadanya sendiri dan yang lainnya menutup mulutnya, menahan suara tangis yang keluar dan matanya terus mengeluarkan bulir air kecil yang keluar. Dolee merasa sedih. Dia duduk, mengiba melihat Nonanya.

Nayeon merasa seperti kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Rasanya ia akan terus menangis, tidak bisa menghentikannya.

                Rindu dengan tawanya..

“Stop!” Nayeon menarik rambutnya sendiri, berusaha menghilangkan bayangan Kyungsoo yang tersenyum pada dirinya.

               Rindu dengan ucapannya yang terkadang mengejek namun membuat Nayeon merasa tenang..

“Aku mohon .. Jangan..”

              Rindu dengan genggaman tangannya ..

Tangisan Nayeon berubah menjadi–jadi hingga ia menendang ke segala arah. Berusaha mengeluarkan semua kerinduan yang menyalak didadanya.

Sakit

Nayeon akhirnya tahu rasa itu. Dan Pedih karena terus menyimpan perasaan itu.

                She’s my baby~

Tangis Nayeon sedikit terhenti. Meskipun dimatanya semua terlihat buram, dia dapat melihat Pradanya berkelap–kelip sekaligus mendendangkan suara kekasihnya. Nayeon berdiri, melangkah terseok ke Hpnya. Masih terisak dia melihat siapa yang sedang menghubunginya.

                From     : Domon-Domon Babo!

                1 message reseived!

Nayeon mengusap pelupuk matanya agar dia dapat membaca pesan dari kekasihnya. Tapi sepertinya itu tidak berhasil karena Nayeon makin menangis keras membaca pesan itu. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dadanya naik turun tidak karuan. Penuh dengan rasa..

                Rindu. Sakit. Perih. Dan sekarang ditambah merasa dihianati?

“Bodoh .. bodoh” Nayeon terus terisak. Kakinya melangkah ke kamarnya dan langsung menutup kamarnya keras.

                Dia butuh waktu sendiri 

                From     : Domon-Domon Babo!

                Aku sedang makan siang dengan Sun Youngie. Wae? Ada apa? 

T.B.C

12 thoughts on “{Sooyeon Sheets} First Problem

  1. miaqua says:

    baru kali ini lihat nayeon depresi begitu…
    sepertinya bakal ada perang dunia nih habis ini…
    kyungsoo g sadar apa itu nayeon lagi galau…

  2. baeggie's (anggieee) says:

    Heloooo zi lama onni tak menyapa SooYeon kekeke Kyungsoo Nayeon apa kabar??? Masi suka berantem? Pasti hahha!
    Mungkin eonni adlh reader setiamu yg terlupakan hohoho tp eonni tetep penggemar SooYeon + KaiNa^^ di wp sooyeonsheet
    Onni baca ff mu yg lain dulu ya saeng *brb*
    Oh iya ff di indayplanet juga deh sekalian^^

Leave a reply to it'sme Min2 Cancel reply