[KaiNa Piece] Uncertain

Title     : Uncertain

Author : Ima (@bling0320)

Casts   : Kim Jongin (Kai), Lee Hana (Hana)

Please Read Lee Hana’s profile, before read this story–

Enjoy ^^

© INDAYLee Staffs

[KaiNa Piece] Uncertain

August 1st, 2012

04.00 PM

Hampir semua orang mengatakan bahwa seorang visual  itu sempurna. Memiliki wajah tampan atau cantik, tinggi, bentuk tubuh yang bagus, dan sexy. Sama seperti Kai yang selalu terlihat sangat sempurna di matanya. Hana merasa bahwa ia adalah wanita paling beruntung di dunia karena bisa mendampingi Kai selama ini. Walaupun hubungan mereka belum lebih dari setengah tahun, Hana yakin bahwa Kai akan mempertahankan hubungan mereka sampai kapan pun. Benar apa yang dikatakan Kai saat awal mereka berpacaran dulu, sebuah hubungan tidak harus diawali dengan suka atau pun cinta. Karena perasaan itu akan tumbuh dengan sendirinya seiring waktu.

Hana tersenyum geli menatap layar laptopnya yang berada di atas meja, sementara ia duduk di karpet dan tengah membuka sebuah tumblr khusus memposting foto-foto kekasihnya –sekaligus visual EXO K itu ketika berada di Thailand. Melihat foto Kai yang tertawa lepas bersama member EXO lainnya, membuat hati Hana merasa sedikit lega. Laki-laki itu tidak sedang menyimpan sebuah masalah atau sedang kelelahan. Jadwal EXO yang tidak begitu padat akhir-akhir ini –kecuali pergi ke Thailand itu, membuat seluruh member bisa beristirahat dengan baik.

“Aku masih heran kenapa kita bisa berpacaran sampai sekarang,” gumam Hana seraya meletakkan dagunya di atas meja dan menatap layar laptopnya yang masih menampilkan foto Kai. Hana mendengus pelan. Kenapa Kai terlihat sangat tampan di dalam foto itu?

Tangan Hana terangkat untuk menggeser pointer halaman tumblr itu semakin ke bawah. Hingga tatapannya terhenti pada foto Kai yang tengah berkeringat dan bahkan hampir menetes melewati dagunya. Ia paling benci ketika melihat Kai dalam keadaan seperti itu. Selalu bisa membuat tubuhnya panas-dingin tidak jelas dan kesal sekaligus karena Kai selalu bertingkah sok sexy. Padahal tubuh laki-laki itu tidak jauh lebih bagus dari Jonghyun.

Hana menjulurkan tangannya untuk menyentuh layar laptop. Mengusap perlahan kening laki-laki itu hingga dagu dengan jari telunjuknya. Seulas senyum muncul di bibir Hana. Ia sangat mengagumi wajah yang terkadang bersikap manis padanya itu. Rasanya ia ingin menghapus keringat itu dari wajah Kai dan selalu berada di sisi laki-laki itu apapun keadaannya. Tapi ia hanya seorang gadis biasa yang tidak lebih dari seorang pelajar SMA.

“Aku ada disini. Kenapa kau malah mengelus fotonya?”

Suara rendah itu berhasil membuat Hana terkesiap dan dengan refleks menutup layar laptopnya. Ia bergegas menoleh ke belakang, menatap heran sekaligus kaget pada sosok Kai yang tengah berdiri di belakang sofa dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

“YA! Sejak kapan kau ada disana?!” tanya Hana kaget –dan malu karena ketahuan memperhatikan foto-foto laki-laki itu.

“Kau baru sadar aku tampan, hah?” tanya Kai seraya tersenyum miring lalu melewati sandaran sofa dengan sedikit melompat hingga terjatuh duduk di atasnya. Hana mendelik ke arah laki-laki itu lalu mendecak pelan.

“Tampan? Aku baru sadar ternyata aslinya kulitmu jauh lebih hitam. Kau pakai make up apa sampai terlihat sedikit lebih put –ADUH!” Hana memekik pelan ketika keningnya disentil oleh Kai dengan cukup keras. Ia mendengus pelan lalu kembali menghadap laptopnya di atas meja. Tidak mau menanggapi apapun yang dilakukan Kai.

Aigoo~, jujur saja aku tampan, Lee Hana,” tukas Kai, mengacak kasar rambut Hana.

“Jangan menggangguku kenapa sih? Pergi sana, aku mau main game,” Hana membuka kembali layar laptopnya, menutup jendela tumblr foto-foto Kai itu lalu membuka game ‘Diablo III’. Sebuah game peperangan yang baru ia beli beberapa hari lalu. Belum sempat loading game itu selesai, Kai sudah menutup layar laptopnya dengan cepat.

“Kenapa ditutup?” tanya Hana gemas. Kai hanya melipat tangan di depan dada lalu mengendikkan bahu tidak acuh, semakin membuat Hana kesal.

“Iya, iya. Kau mau apa sekarang?” Hana beranjak dari karpet yang tengah didudukinya kemudian beringsut ke sebelah laki-laki itu diatas sofa.

Kai tersenyum puas lalu merogoh saku celananya, mengambil sebuah kotak kecil –yang Hana tidak tahu apa itu. Hingga kemudian Kai menyerahkan kotak kecil itu padanya. Hana mengambil kotak berbentuk persegi dengan ukuran tidak lebih dari 5×5 senti itu lalu membukanya perlahan. Sebuah kalung berbandul gajah kecil yang terbuat dari besi dan berwarna-warni. Dengan sebuah inisial yang terlihat seperti huruf ‘H’ di tengah miniatur gajah itu.

Pandangan Kai tidak pernah lepas dari sosok kekasihnya itu. Senyuman yang terukir di bibir Hana membuat Kai mau-tidak-mau ikut tersenyum juga. Rasanya sudah lama ia tidak melihat senyuman itu di bibir gadisnya –walaupun tidak melihat gadis itu hanya selama 4 hari untuk promosi di Thailand. Ia merasa beruntung karena memiliki Hana di sisinya.

Gomawo. Kalungnya cantik,” Hana tersenyum manis lalu menarik kalung itu keluar dari kotaknya. Ia baru saja akan melilitkan kalung itu ke lehernya ketika Kai tiba-tiba merebut kalung itu dari tangannya.

“Berbalik sana. Kau tidak bisa memakainya sendirian,” titah laki-laki itu dan dengan terpaksa diikuti oleh Hana. Hana menyingkirkan rambut panjangnya ke samping, agar memudahkan Kai untuk memasang kalung itu ke lehernya.

Jantung Hana berdegup lima kali lebih cepat saat tangan Kai melewati wajahnya, melilitkan kalung itu ke lehernya dan memasang pengait di belakang lehernya. Waktu terasa berhenti ketika ia dan Kai dalam posisi seperti itu. Tubuh Hana sudah panas-dingin tidak karuan –sama seperti saat melihat foto Kai berkeringat tadi. Kenapa Kai tidak juga melepaskan tangannya dari pengait kalung itu di belakang lehernya?

“Sudah belum?” tanya Hana seraya sedikit melirik ke belakang. Ia terkekeh geli melihat wajah kesal Kai dengan tangan yang masih berusaha mengaitkan kalung itu.

“Sebentar,” jawab Kai kemudian mendorong pelan pipi Hana untuk kembali melihat ke depan.

Apa aktingnya terlihat bagus? Kai sengaja berpura-pura kesusahan memasang kalung itu agar bisa berlama-lama bersama Hana. Melihat punggung gadisnya yang kecil itu, entah kenapa memunculkan dorongan di dalam dirinya untuk memeluk gadis itu. Tapi ia segera menepis dorongan itu lalu bergegas menyelesaikan tugasnya untuk memasang kalung. Atau pikirannya akan semakin liar.

Kkeut,” ucap Kai singkat sontak membuat Hana membalikkan tubuhnya. Gadis itu masih saja memperhatikan kalung yang sudah terpasang di lehernya dengan senyum bahagia.

“Siapa yang memilih kalung ini? Pasti chanyeol oppa, ya? Dia ‘kan romantis,” tanya Hana.

Kai merengut kesal. Kenapa disaat berdua dan sedikit romantis seperti itu, ucapan Hana malah menghancurkan semuanya. Mana mungkin ia meminta orang lain memilih hadiah untuk gadisnya. Ia masih berperasaan untuk memilih hadiah yang bagus untuk gadis itu.

Aish~. Kau pikir aku tidak romantis sekarang hah? Aku yang memilih kalung itu, Lee Hana,” jawab Kai gemas sekaligus kesal.

Hana menoleh dengan cepat. Menatap wajah kekasihnya yang sudah memberengut kesal dengan sorot mata tajam –yang menatap ke arahnya.

Mian,” ucap Hana singkat.

Kai menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa lalu meletakkan kepalanya pada bahu Hana. Membuat posisi senyaman mungkin untuknya beristirahat sejenak.

“Ya. Ka—kau kenapa, kkamjong?” tanya Hana gugup karena Kai malah meletakkan kepala di pundaknya seperti itu. Demi dewa neptunus di lautan, Kai berubah sangat drastis menjadi romantis beberapa minggu belakangan ini. Ia akan mencatat hari bersejarah itu, dimana Kai tertidur di pundaknya untuk yang pertama kali setelah mereka berpacaran. Oh well, Hana tidak bisa memungkiri bahwa ia merasa sangat senang karena hal itu.

“Aku mau tidur sebentar. Di dorm berisik,” jawab Kai, tidak sadar bahwa Hana mungkin sebentar lagi akan pingsan karena tingkah laki-laki itu.

Hana melipat kedua tangannya di depan dada seraya berpikir keras. Hanya ada satu pertanyaan besar di benaknya sekarang. Ia hanya ingin tahu bagaimana perasaan Kai yang sebenarnya. Tapi sepertinya Kai terlalu lelah hingga meminjam bahunya untuk bersandar.

Kkamjong.

“Han-ah.”

Kai segera mengangkat kepalanya dari pundak Hana lalu menatap gadis itu. Tatapan Hana terlihat ragu, seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa.

Wae? Kau duluan saja,” ucap Kai, mempersilakan gadisnya lebih dulu.

Hana menghela napas panjang sebelum membuka mulutnya, “Apa kau benar-benar menginginkan hubungan ini? Maksudku, kita tidak saling mencintai dan diawali dengan ketidak sengajaan juga. Aku sempat berpikir mungkin kita lebih baik berp—.”

“YA! Jangan mengatakan yang aneh-aneh!” potong Kai cepat.

Dengan memberanikan diri, Hana akhirnya menatap kedua mata Kai dengan lekat. Ia menelesuri setiap lekuk wajah laki-laki di depannya yang terukir sempurna. Setelah melihat langsung seperti itu, Hana merasa bahwa Kai mungkin terlalu sempurna untuk gadis biasa sepertinya. Sangat terlalu sempurna. Kai pantas mendapatkan wanita yang jauh lebih baik darinya, sungguh.

“Kita putus, ya?” tanya Hana, membuat kedua mata Kai membulat sempurna.

“Ya~. Sekali lagi kau mengatakannya, aku tidak akan ragu untuk menciummu, Lee Hana,” ancam Kai seraya memajukan wajahnya, memperkecil jarak antara dirinya dan Hana.

Hana menelan ludah gugup kemudian segera menahan kepala Kai dengan jari telunjuknya di kening laki-laki itu, “J—jawab saja.”

“Jangan main-main denganku, Lee Hana. Tidak akan ada kata putus atau apapun itu. Kau lupa ini perintah?” Kai sedikit memiringkan kepala, bertanya pada Hana yang masih saja menahan keningnya untuk tidak mendekat.

Ne~. Aku hanya bercanda,” Hana terkekeh pelan lalu mendorong bahu Kai menjauhinya. Ia mengerucutkan bibir kesal karena Kai menganggap serius semua ucapannya.

“Tidak lucu,” tukas Kai seraya meraih remote dan menyalakan TV plasma di depannya.

Kkamjong-ah. Kau— Kau mencintaiku tidak?” tanya Hana ragu, tanpa mau menatap Kai yang duduk tepat di sebelahnya. Keringat dingin sudah membasahi telapak tangannya, gugup karena takut dengan jawaban yang akan dilontarkan oleh laki-laki itu.

Kai menolehkan kepalanya untuk bisa memperhatikan Hana. Ia mengangkat tangannya lalu mengacak rambut gadis itu dengan lembut, “Kau pikir selama ini aku memaksamu berpacaran karena apa? Dan kenapa kau mau mengikuti perintahku untuk kita berpacaran, hah?”

Hana terdiam. Ucapan Kai selalu benar. Harusnya ia tidak bertanya hal seperti itu pada Kai. Dari awal saja ia harusnya sadar bahwa Kai tidak mungkin sembarangan mengajak seseorang menjadi kekasihnya tanpa rasa suka atau cinta. Karena pada dasarnya ia mau berpacaran dengan Kai, karena rasa suka juga.

“Apapun namanya itu. Yang jelas kita masih bisa bersama-sama sampai sekarang. Cinta hanya sebuah ungkapan untuk meluapkan perasaan yang ada di dalam hati kita. Jangan khawatir tentang hal itu, Han-ah. Masih banyak waktu yang akan kita lewati nanti,” lanjut Kai, menurunkan tangannya dari puncak kepala Hana dan beralih merangkul gadis itu dengan lembut.

Dan demi abs Jonghyun, sepertinya Kai kerasukan sesuatu (0__0). Hana merasa bahwa yang baru saja mengucapkan itu dan tengah merangkulnya sekarang adalah bukan Kai. Laki-laki itu romantis sekali. Membuat tubuh Hana lagi-lagi harus mengalami kenaikan dan penurunan suhu tubuh secara drastis. Detak jantung yang sangat tidak normal. Dan mungkin hampir mimisan kalau saja tidak ingat Kai sedang berada di sana sekarang.

Tapi sungguh. Ucapan Kai tadi membuat hatinya merasa sedikit lega. Tidak hanya ia yang memiliki perasaan pada laki-laki itu.

“Kau kerasukan apa sih? (-__-),” tanya Hana penasaran.

Kai memutar bola matanya kemudian segera melepaskan rangkulan itu. Hana bukan seorang wanita yang bisa dibawa romantis seperti wanita lainnya. Ia sudah susah payah bisa bersikap ‘sedikit’ romantis pada gadis itu. Tapi tanggapan Hana…. Just it.

Kkamjong. Kita belum punya foto selca,” ujar Hana tiba-tiba dengan setengah merajuk seraya menarik-narik ujung baju Kai.

“Aku sedang tidak mood,” balas Kai ketus, masih merasa kesal karena Hana malah menghancurkan suasana ‘sedikit’ romantis yang berhasil dibuatnya.

Hana mengambil I-phone miliknya yang tergeletak diatas meja dan membuka aplikasi kamera, “Satu kali, ya? Kau boleh minta apapun nanti ^^,”

Jinjja? Apapun?” tanya Kai meyakinkan, dijawab anggukan singkat oleh Hana. Ia segera merebut ponsel itu dari tangan Hana.

Kai mendekatkan tubuhnya pada gadis itu. Membuat posisi yang bagus agar bisa masuk ke dalam kamera ponsel Hana.

Hana, dul, set.”

CKREK

Hana kembali menghirup napas lega –setelah Kai kembali menjauhkan tubuhnya untuk melihat hasil foto mereka. Alis Hana bertaut heran ketika melihat Kai tertawa. Ia segera mendekati Kai dan berusaha melihat hasil foto itu. Tapi laki-laki itu malah menjauhkan ponselnya dan masih saja tertawa puas.

“Apa sih?! Kenapa tertawa, kkamjong?!” tanya Hana gemas, masih sambil berusaha meraih ponsel itu.

“Jangan lihat dulu sebelum kau mengabulkan permintaanku,” jawab Kai, setelah berhasil meredakan tawanya.

“Iya! Iya! Kau mau apa?!” tanya Hana lagi dengan setengah membentak.

Kai mengusap air mata di sudut matanya. Ia memajukan tubuhnya lalu berbisik pelan di telinga gadis itu, “Jangan pernah berpikiran untuk pergi dariku atau mengatakan hal-hal aneh lagi seperti tadi.”

“Itu saja?”

Dwaesseo. Aku pulang ke dorm sekarang, kami harus mengisi acara nanti malam,” Kai kembali menyerahkan ponsel itu pada Hana, mengacak rambut gadis itu kemudian bergegas keluar apartemen gadisnya.

Hana menyentuh bagian dadanya yang terasa menghentak keras. Hingga kemudian tatapannya beralih pada layar ponselnya yang masih menampilkan hasil foto selca mereka. Seulas senyum muncul di bibirnya. Ia akan mengabulkan permintaan Kai dengan senang hati.

[KaiNa Piece End]

A/N : Siap-siap galau di cerita berikutnya mwehehe *evil smirk bareng Kai*

45 thoughts on “[KaiNa Piece] Uncertain

  1. anthea adellya says:

    you should know, your story was so great. kalo boleh jujur, fanfict KAINA ini yang menurutku paling bagus dan paling aku tunggu-tunggu daripada yang lain. feelnya dapet banget, disini mereka ga nunjukin rasa cintanya yang terlalu over, apalagi melalui tindakan. mereka ga hanya sebagai sepasang kekasih, tapi juga kaya temen bahkan sahabat. mana ada pacar yang manggil pacarnya sendiri ‘bodoh’? tapi justru itu yang bikin keren.
    keep writing ya, aku tunggu karya-karya kamu selanjutnya ^^

  2. Ayoona says:

    keren!!!!!
    kkamjjong makin romantis aja nih 🙂
    Aku suka ama kata”nya kai 🙂
    Walopun couple nie gak ngumbar kemesraan tapi mreka saling mencintai 🙂
    Daebakk!!! 😀

  3. Jung Hyun Mi says:

    kaina bener bener couple paling jjangg jjangg jjanggggggg (y)
    ga perlu terlalu menunjukan skinship tetapi saling percaya dan mencintai udah cukup
    sederhana tapi elegan
    dan kaina emang yangg paling palingg aku tunggu haha
    loveee it
    authornyaa kerennn beudd
    kata2nya kerennn+bijakk
    aihh daebakk

  4. Zein says:

    uuuh envy #nangis smbil guling2 dijalan

    omona jinjja kyowo bgt …
    cantik n tampan bner2 cucok …
    aaaaarggggh antara rela sama gak #siapa lo

  5. gaemgyuwifeu says:

    Couple yang ??? Susah menjelaskan ,, aaa selca nya kyeopta ,, jongmal ,,
    Oh iya ,, kenapa hana malah pengen minta putus ya ?? Semoga ga terjadi ,gumawo for your ff thor ,, keep smile ^^

  6. Ama Cho says:

    kkamjjong-ah.. kkamjjong-ah.. kkamjjong-ah..
    demi apapun, kau romantis sekaliiiiiiii…
    sweet..
    love banget sama couple ini..
    feel nua benar-benar dapet..
    2 jempol untuk author ^^
    Jjang!!!
    Hymneee ^^

  7. heerin says:

    aku suka ff kaina, aku masih kejebak di blog yg dulu itu loh un. aku baru tau blog yang ini hehehe. SEMANGAT YA UNNIE{} jd mau update dari ulang lg deh aku:((

  8. hasna nabilah says:

    aaaaaaa kai makin romantis ajaaaaa kkkk~ cuma sayang hana masih rada canggung hehehe, kaget banget pas hana blg ngajak putus._. ternyata bercanda, berarti selama ini kai emg udh cinta sama hana yaaaa kkk lucu nyaaaa couple ini

  9. Bubble Gum says:

    ceritanya makin seru aja. Kai-nya juga tambah romantis. jangan sampe hana minta putus lagi walaupun itu gk serius, mereka couple favorit ^^

  10. byunbaek says:

    aku kalo jadi hana malu banget sumpah ketauan kaya gitu… btw jongin kerasukan apaan sampe bisa romantis begitu? pokonyaaa ini jadi ff paling favorit banget2 deh pokonya

  11. handayaniwidya0 says:

    Ini…. ah aku bingung mau komen apa lagi.
    ima, lu semedi dimana sih? bisa2nya dapet wangsit story yg keren kayak gini. haha
    sorry ya hari ini aku nyepam komen di ff2 kaina km. habisnya ditengah2 libur yg super ngebosenin ini. ff2 km menghibur banget sumpah. ceritanya bikin gatel buat komen hehe.

  12. Khyunpawookie says:

    Galauuuuuu knp????? Kok bsa galauuuuu uhuhuhuhu???????
    Hahahahahaahaha kaiiii romantis akhirnya d thailanad add y jual romantis jg hehhehe plng2 buktinya kai lngsung so sweet ne bneran yb so sweet gk ky y biasa mrah2 hahahhaha keren2 aq suka bngettty asli seruuuuuuuuu

  13. Wulan says:

    Emang pasangan serasi hahahaha…jongin sweet bgt sichh…dia mah kidu berdua ma hanna bru bisa romantis…..aduh knp hrs galau2…

  14. Nona Novi says:

    Si jongin uda kagak gengsi trus berusaha romantis, hananya yang kagak peka gg bisa di ajak romantisan 😒😒 klo gini trus sih bakalan berantem kagak ada hari tenang 😂😂😂

Leave a reply to ririna Cancel reply